Rasa 47 - S2

130 16 4
                                    

Awas..!

🤫

Tepat di hari selanjutnya, mas Agus masih saja memastikan kalau aku tidak menyimpan apapun pemberian Kris.  Bahkan dia sendiri yang membakar kartu SIM itu dengan korek api.

Jujur aku belum pernah melihatnya se tidak suka itu.

Tapi, dengan kelakuannya yang sampai segitunya, aku jadi paham kalau si Kris memang bukan orang yang baik.

Bahkan, aku juga pernah hampir pingsan akibat ucapan Kris yang membuat sepupuku jadi tahu siapa pacarku sekarang.

...
...

👲🏻Sekarang giliran ku yang nanya mas..

Ucapku setelah mas Agus memusnahkan kartu itu dan membuangnya.

👮🏻‍♂️Apa?

Ucapnya dengan santai.

👲🏻Kan kamu pernah jadi pacarnya, ada nggak barang yang masih kamu simpan dari dia?

Tanyaku dengan yakin.

👮🏻‍♂️Sumpah nggak ada lagi Gus.
👮🏻‍♂️Lagian dia nggak pernah ngasih apa apa ke aku. Yang ada, aku yang selalu membelikan barang barang untuk dia.
👮🏻‍♂️Bisa jadi pemberianku masih dia pakai sekarang.
👮🏻‍♂️Tapi kalau aku, nggak ada sama sekali.

👲🏻Ya udah, bagus kalau gitu.
👲🏻Aku juga mau memastikan kalau aku nggak nyimpen apa apa lagi. Semua udah ku buang..

👮🏻‍♂️Kalau memang pemberian dia jadi barang penting buat kamu, sini aku ganti yang lebih mahal.
👮🏻‍♂️Yang penting kamu buang aja pemberian dari dia.

👲🏻Iya.. udah nggak ada.
👲🏻Tapi kok kamu sampai segitunya sama dia?

👮🏻‍♂️Nggak apa apa..
👮🏻‍♂️Cuman, kalau dia pernah memberi sesuatu ke orang, dia bakal mengungkit pemberian itu untuk jalan masuk mendekati kita.
👮🏻‍♂️Paham kan maksudku?

👲🏻Iya. Aku paham.
👲🏻Sekali lagi, maaf kalau aku nggak ngomong masih nyimpen kartu itu tadi.

👮🏻‍♂️Ya udah nggak apa apa.
👮🏻‍♂️Aku juga udah nggak nyimpen apa apa dari dia.

...
...

Pagi itu badanku sudah enakan walaupun masih bersuhu hangat.

Mas Agus tidak mengizinkan aku masuk dulu.  Bahkan dia menemani aku dirumah.

Kami menghabiskan waktu seharian hanya tidur tidur dan tidur saja.  Sudah mirip seperti pengangguran.

Bahkan untuk makan seharian pun, mas Agus membeli makanan dari luar untuk berdua.  Ia membeli sayur dan nasi lumayan banyak dan cukup untuk sehari.  Hanya perlu menghangatkan saja supaya tidak basi.

Hingga sore hari, aku lebih serius untuk membahas soal Kris lagi.  Aku masih risih kalau tidak segera diselesaikan.

👲🏻Kalau emang kamu nggak berani, biar aku aja yang bilang ke pak Surya sini.

Ucapku saat membahas masalah itu.

Aku langsung mengambil hp dan mencari nomor pak Surya, namun tak dihalangi olehnya seolah olah dia mengizinkan aku. Hanya melihat aku dengan tatapan yang tak tahu apa artinya.

Bahkan saat aku menghubunginya, mas Agus tetap diam saja.

Beberapa saat setelah aku memencet call, pak Surya langsung mengangkat.

📱🤵🏻Halo..

Ucapnya di telepon.

📱👲🏻Iya pak..
📱👲🏻Lagi sibuk kah?

DUA NAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang