Soal kiki dengan dirinya sudah selesai, atas kemauan adel sendiri, dan syukurnya kiki menerima keputusan adel walaupun sangat berat. Kiki juga memutuskan untuk kuliah di luar negeri, atas suruhan papahnya sendiri.
Seperti hari-hari biasanya adel lebih banyak diam dikamar, pulang kampus langsung masuk kamar, bahkan mega yang sering kali mengajak adel untuk jalan-jalan selalu ditolak. Jujur adel juga tidak tau dirinya kenapa. Seperti sekarang ini ia tidur pulas dikasur empuknya, sepatu yang masih melekat di kakinya, tas yang terlempar jauh.
Tidak ia pedulikan, yang penting bisa tidur nyenyak. Kandungnya sudah memasuki usia tiga bulan, sedikit membuncit dari perutnya yang dulu, mulai sekarang adel harus mengenakan pakaian yang lebih longgar, tidak seperti biasanya.
Dylan, mereka masih menjalin hubungan seperti biasanya, rasa sayang adel terhadap dylan semakin besar, semenjak hamil, kadang-kadang manja suaminya, kadang-kadang manja ke dylan. Dan masih banyak lagi keanehannya semenjak hamil. Jujur adel masih belum menerima kehamilannya sampai saat ini, bahkan ia terus menginginkan kandungnya tiada. Sungguh jahat adel!.
Kevin masih di kantor tadi ia izin tidak menjemput adel, karena sibuk. Tentu adel bahagia ia bisa pulang dengan dylan. Dan tentu manja-manja, sudah lama tidak bermanja-manja bersama kekasihnya sekaligus adik iparnya itu.
Adel mengambil ponselnya yang tergeletak mengenaskan di lantai "untung enggak retak, kalau retak sayang banget, mana baru bulan lalu beli, eh, tapikan aku punya berondong yang duitnya enggak bakal habis-habis, haha" kekehnya.
Adel video call dylan, ia merindukan kekasihnya, walaupun tadi bertemu.
"Sayang" rengek adel saat video call dijawab dylan."Kenapa sayang?, Hm?" Tanya dylan tersenyum manis.
"Kangen, pengen cium" rengek adel.
"Gemas banget pacar aku ini, sini-sini aku cium online Mwahh, hahah" tawa Dylan, jika bersama adel sikap anak kecilnya keluar.
"Aku enggak mau online, aku mau langsung, aku otw kerumah mamah Vina sekarang" ucapnya beranjak dari tempat tidur.
"Aku enggak lagi dirumah sayang, aku di apartemen, ruh lihat" dylan mengarahkan kamera ke area kamar.
Adel mengangguk "aku kesana, titik" adel langsung memutuskan sambungan telponnya. Ah, ia merindukan dylan.
***
Adel memasukkan password pintu dylan yang sudah ia tau sejak lama.
Ia masuk kedalam apartemen dylan.
"Sayang kamu lagi dimana?" Panggil adel tidak mendapati dylan. Ia berjalan masuk kamar dylan yang tidak dikunci.Cklek.
Adel menoleh kearah kamar mandi, matanya membulat sempurna, melihat dylan yang hanya mengenakan handuk kecil di pinggangnya. "S-sayang" kaget sekaligus gugup adel. Bertahun-tahun ia pacaran Dengan dylan, ia belum pernah melihat dylan seperti ini. Yang hanya mengenakan handuk polos.
Sama halnya dengan dylan ia melotot kaget "s-sayang, k-kenapa kamu masuk?" Tanya dylan malu.
Adel tersadar ia tersenyum manis, berjalan cepat menghampiri dylan "baru mandi?" Pertanyaan bodoh yang adel tanyanya, sudah tau dylan keluar dari kamar mandi, dan hanya mengenakan handuk yang dililit di pinggangnya.
Dylan mengangguk kaku "i-iya, k-keluar dulu, aku mau pakai baju dulu" suruh dylan tidak nyaman.
Adel menggeleng ia malah melingkarkan tangannya di leher dylan, berjinjit mencium singkat bibir dylan "enggak mau, aku mau kaya gini aja" tolak adel menatap mimik wajah dylan yang syok. Sangat lucu melihat wajah syok dylan.
![](https://img.wattpad.com/cover/342264170-288-k606034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
satu hati 2 pria [TAMAT]
Teen FictionBagaimana rasanya jika kalian menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat kalian cintai, tapi takdir berkata lain, Adel Chyntia Sari, biasa disebut Adel Yang masih berumur 21 tahun, Harus menikah dengan kakak dari kekasihnya sendiri. Kevin April...