114. salah paham

136 2 0
                                    

Noval menatap adel yang tertidur pulas di pelukannya, mengelus pipi adel lembut, mencium gemas pipi adel yang sekarang ini menjadi hobinya. "Kebo banget nih anak, padahal udah siang masih betah tidur" ucap noval gemes melihat adel yang malah semakin pulas Tidur.

Adel mendengus kesal. "Aku masih ngantuk, diam dulu" rengek adel mempererat pelukannya.

Noval mencium singkat bibir adel. "Sayang, aku pengen banget punya anak" ucap noval.

Adel langsung membuka matanya lebar-lebar menatap noval yang terus menatapnya. "A-anak?" Tanya adel gugup.

Noval mengangguk. "Aku tau david dan aina udah aku anggap sebagai anak aku sendiri. Tapi mereka berdua tidak bisa tinggal bersama kita, makannya itu aku mau punya anak dari kamu supaya keluarga kecil kita lengkap" ungkapnya.

Adel menatap noval. "Nanti aku pikirkan lag----"

Tok.tok.tok.

Noval dan adel menoleh ke sumber suara. "Siapa yang pagi-pagi buta Sudah bertamu, padahal enggak ada yang tau kita tinggal di sini" ucap noval beranjak dari kasur.

"Coba di lihat dulu" ucap adel memakai bajunya asal.

Noval keluar kamar ia langsung membuka pintu utama yang langsung tertuju pada pria tinggi yang sedang mengendong anak kecil. "Kevin, kau apa kau?" Tanya noval dingin.

Kevin tidak menjawab ia menatap noval dari atas sampai bawah, menatap leher noval yang sedikit ada bercak merah yang sangat kevin tahu apa tanda merah itu. Menerobos masuk kedalam tanpa di persilahkan. "Mana adel?" Tanya kevin.

"Mau apa cari istri gue?" Tanya noval tidak suka.

"Aina nangis dia mau sama adel" jawab kevin menatap sekeliling.

"Boh----"

"Kak kevin, aina, kalian lagi apa di sini?" Tanya adel kaget menatap mereka berdua.

Kevin menatap adel dari atas sampai bawah. Tersenyum tipis. Noval yang melihat penampilan istrinya sangat seksi ia langsung Menarik adel masuk kamar. "Kamu kenapa keluar sih, mana pakaian kaya gini lagi, aku enggak ikhlas kamu berpenampilan kaya gini di depan pria lain" kesal noval.

"Maaf, tapi mereka mau apa ke sini pagi-pagi?" Tanya adel.

Noval mengambil rok panjang adel. Menyodorkannya ke adel yang langsung adel pakai. "Aina nyariin kamu" jawab noval malas.

Tanpa ba-bi-bu adel langsung keluar kamar, memeluk aina. "Sayang. Kamu nyariin mamah, ya." Ucap adel memeluk aina.

"Mamah" sahut aina.

Adel tersenyum manis. "Harum banget, udah mandi, ya, anak mamah ini" ucap adel terus mencium pipi aina gemes.

"Dia nangis katanya kangen sama kamu" ucap kevin menatap adel.

Adel menoleh menatap kevin. "David kenapa enggak ke sini?" Tanya adel.

"Lagi nginep di rumah papah sandi" jawab kevin seadanya.

Adel mengangguk ngerti ia duduk menatap kevin yang tersenyum manis menatapnya. "Ko kak kevin tau aku tinggal di sini?"

"Tau, apa sih yang enggak tau dari kamu bentuk tubuh kamu saja aku tau" jawab kevin asal.

Rahang noval mengeras ia mencengkram kerah baju kevin. "JAGA UCAPAN LO, JANGAN UNGKIT-UNGKIT MASA LALU LO SAMA ADEL DIA SEKARANG ISTRI GUE SIALAN!" marah noval napasnya memburu.

Adel menarik noval menatap noval yang terus menatap kevin marah. "Jangan di dengerin, kamu man----"

"DIA SELALU BUAT MASALAH SAMA AKU, ADEL. AKU ENGGAK BISA DIAM AJA SEKARANG INI KAMU ISTRI AKU" marah noval.

Adel mengelus punggung noval. "Sabar---"

"AKU ENGGAK BISA SABAR SOAL KAMU. DIA KETERLALUAN" amuk noval.

"HWAAAAA"

Tangis aina pecah ia memeluk leher adel erat. "Mamah, takut, hiks" isak aina ketakutan.

"Suttt. Jangan nangis" adel mengusap rambut aina lembut menatap noval dan Kevin yang masih adu mata dan senyum miringnya. "Kalian kalau mau bertengkar mending di luar, atau di tempat tinju jangan di sini" kesal adel.

Kevin menatap adel dengan tatapan lembut. "Saya dari tadi diam, dianya aja yang baperan" ucap kevin.

"KARENA LO MANCING-MANCING GUE SIALAN!"

Adel menarik noval yang hendak berdiri menghampiri kevin. "Udah jangan di ladeni" ucap adel menatap noval dengan tatapan lembut.

Noval mengangguk ia memeluk pinggang adel. "Mau sarapan ap----"

"Saya bawakan sarapan untuk adel, ini kesukaan adel jadi lo enggak udah beli lagi. Beli untuk diri lo sendiri aja" potong kevin menaruh paper bag ke meja. "Gue, aina dan adel mau sarapan bersama" lanjutnya sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil piring.

Rahang noval kembali mengeras meraup wajahnya kesal. "Lama-lama bisa gila. Kamu jangan sarapan sama dia aku beli sarapan secara offline saja supaya cepat" ucap noval yang langsung pergi dari sana dengan buru-buru.

Kevin celingukan mencari keberadaan noval. "Kemana noval?" Tanya kevin sambil menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Keluar beli sarapan. Kakak sarapan aja sendiri aku nunggu suami aku beli sarapan dulu" ucap adel.

Kevin menggeleng mengambil alih aina dari gendongan adel, menidurkannya di sofa lebar karena aina tidur pulas. "Tidak. Saya mau makan sama kamu, kalau dia pergi bagus dong kita makan berdua" ucap kevin sambil tersenyum dan duduk di samping adel.

Reflek adel menggeser duduknya menjauh dari kevin. "Lebih baik kak kevin menjauh dari aku, kak. Aku enggak mau suami aku salah paham dan dia pasti marah be----"

"Saya tidak mau, saya cinta sama kamu adel Chyntia Sari" kevin menangkup wajah adel menatap mata adel lekat. "Tolong kembali sama saya" lirih kevin.

Adel berusaha melepaskan tangan kevin dari wajahnya yang malah semakin kuat kevin memegang. "A-aku tidak mau, a-aku cinta sama kak noval" ucap adel.

Deg

Tanpa ba-bi-bu kevin langsung mencium bibir adel kasar membuat sang empu melotot sempurna, adel berusaha melepaskan ciuman kevin yang malah semakin menjadi-jadi. "L-lepasz k-kak k-kevin" ucap adel susah payah. Kevin tidak menyahut ia melepaskan kancing baju atas adel membuat adel panik.

Cklek..

"Sayang aku bawa.....KEVIN, ADEL" teriak noval menatap mereka dengan tatapan syok.

Adel mendorong paksa kevin Sampai terlepas ciuman mereka. Mengusap bibirnya, adel menatap noval yang menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit dilakukan. Berjalan menghampiri noval yang mundur menjauh darinya. "S-sayang ini enggak seperti yang kamu pikirkan, kak kevin paksa aku dia tiba-tiba cium ak----"

"Gue bisa lihat jelas kalau lo menikmati ciuman kevin" potong noval menatap adel kecewa.

Kevin tersenyum miring. "Memang, kau----"

BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH

Noval memukul kevin brutal sampai-sampai kevin terbatuk-batuk namun senyum kemenangannya tidak lepas dari bibirnya. "SIALAN! KAU BERANI SENTUH ISTRI GUE LEBIH, KAU BERANI MENGAMBIL HAK GUE. ENGGAK SEHARUSNYA LO BERTINDAK JAUH SEPERTI INI. ADEL MILIK GUE DIA ENGGAK BISA LO MILIKI LAGI" marah kevin.

Adel terisak ia bingung harus bagaimana. "K-kak stop hiks" isak adel ketakutan.

***

satu hati 2 pria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang