Adel mengerjapkan matanya, merasakan ada yang beda dari kasurnya, adel menunduk ia menatap kevin yang masih tidur pulas dibawah tubuhnya, jadi semalaman ia tidur di atas tubuh kevin, astaga!.
Adel hendak turun yang langsung kevin tahan, malah memeluknya erat, sambil mengelus punggung adel.
"Minggir, aku mau turun, kak" kesal adel menatap suaminya yang masih memejamkan matanya. "Kak, ish, aku mau mandi, siap-siap kuliah" degus Adel kesal."Hm" gumam Kevin masih terpejam.
"Kak kevin, ish lepas" kesal adel mencubit pipi kevin "buka matanya, jangan pura-pura tidur, aku tau kakak udah bangun dari tadi, dan kenapa aku bisa ada di atas tubuh kakak?" Tanya adel kesal.
Kevin menggeleng masih memejamkan matanya walaupun adel terus mencubitnya, ia enggan membuka mata. "Diam! Saya ngantuk, tadi malam kamu enggak mau udahan, jadi aku ngantuk gini" lirihnya.
Nata adel membulat sempurna "enak aja, ada juga kakak" marah adel, bisa-bisanya kevin bilang seperti itu.
Kevin tidak menyahut ia masih setiap memejamkan matanya, mengabaikan ocehan istrinya.
"Kak, ish, aku mau kuliah" rengek adel.
Kevin membuka matanya, menatap adel yang masih di atas tubuhnya "aku masih ngantuk, besok aja kuliahnya" ucapnya khas bangun tidur.
Adel mendegus "enggak, aku mau sekarang" tolak adel.
Kevin mengangguk "hari ini jadwal saya di kelas kamu?, Kan" tanya kevin.
Adel mengangguk kecil "iya, kenapa emangnya?" Tanya adel.
Kevin menggeleng "enggak papa, yaudah sana mandi" kevin melepaskan pelukannya, adel langsung lari sambil membawa dua bantal untuk menutupi tubuhnya, kevin terkekeh kecil.
***
Adel lebih dulu sampai kampus ia dan mega sedang ngobrol di parkiran kampus, dylan, rio, dan rudi, tidak masuk kelas pagi, mereka masuk kelas sore. Adel melotot kaget melihat mobil yang sangat ia kenali memarkirkan mobil di samping mereka.
"Kak kevin" batin adel kaget.
Mega menyenggol adel "laki lo tuh, tadi bilang dia enggak masuk, kenapa dia masuk" bisik mega.
Adel tidak menjawab ia diam, astaga! Kevin. Adel berjalan menghampiri kevin menatap kevin tajam "kenapa masuk?, Aku bilang cuti dulu, aish, itu dilihatin banyak orang" kesal adel.
Kevin melirik sekitar mereka memang banyak siswa-siswi yang menatap mereka, lebih tepatnya menatap leher kevin yang merah-merah. "Kenapa?, Mereka udah tau kalau saya sudah nikah, jadi apa masalahnya" ucapnya santai.
Adel memegang leher kevin seperti akan mencekiknya "dosa apa yang saya perbuat Waktu dulu, sampai saya mempunyai suami modelan, pak kevin si berondong mesum" teriaknya tertahan.
"Dosa kamu, berpacaran sama dylan"
Adel memutar bola matanya malas "pak Kevin, bukan tuhan" setelah mengatakan itu ia langsung pergi dari sana menarik mega yang syok melihat leher kevin.
"Del, sumpah lo abis ngapain sama pak kev--"
"Diam lo!, Gue lagi emosi sama tuh si berondong tua, si mesum" kesalnya.
Mega terkekeh kecil "lo kalo yang mesum, buktinya leher pak Kevin yang merah, bukan leher lo, berarti lo---"
"Meg, ini enggak seperti yang lo pikirkan, nanti deh gue ceritain biar lo tau" potongnya.
Mega melotot ia menggeleng tegas "ogah! Enak aja, jijik gur" sentahnya, yang tidak dihiraukan adel yang mencoret-coret bukunya.
"Pagi, buka halaman 230" ucap kevin masuk kelas.
Adel melirik sinis kevin, dengan ogah-ogahan ia membuka buku super tebal itu "dasar enggak tau diri, awas aja kau, kevin" dumel adel.
Kevin menjelaskan menterinya sambil berjalan keliling kelas, sesekali ia melirik adel tersenyum tipis, adel malah menatap sinis kevin.
"Nah kan, mau kesini pasti mau mesum" curiga adel melihat kevin berjalan kebelakang "mana mega duduk di depan lagi, gimana coba' lirihnya takut.
Mega duduk didepan karena mega tau kalau adel seperti ini, pasti akan menganggu fokusnya.
Dan benar saja kevin duudk di samping adel, kursi Mega yang kosong. Kevin mengelus rambut adel tapi matanya terus fokus pada buku yang ia pegang.
"Jangan ada yang tengok kanan kiri, kalau kalian tidak mau ada kuis dadakan" perintah kevin, tidak mau diganggu romantisnya.
Adel menepis tangan kevin "jangan sentuh, fokus sama buku, tuh" kesal adel.
"Saya fokus sama buku, kamunya diam sayang" bisik kevin. Kembali menjelaskan semuanya, rasanya setiap jam materi kevin, rasanya lama sekali, tidak seperti biasanya.
Tangan kevin mulai kemana-mana adel yang menyadari itu ia langsung mengangkat kaki kanannya menindih kaki kirinya, supaya kevin tidak bisa macam-macam. Kevin yang menyadari itu ia tersenyum miring.
"Mau kuis mendadak?, Hm" bisik kevin.
Adel menoleh menatap tajam kevin "jangan, enak aja, saya baru masuk kelas udah main kuis aja" kesal adel tertahan.
Kevin terkekeh geli melihat wajah merah Adel, menahan emosi. "Makanya diam" bisik kevin mengelus leher Adel.
Adel bergidik ngeri "gue seperti jalang yang rela disentuh dosen sendiri, demi nilai bagus" cicitnya yang masih terdengar kevin.
"Istirahat ke kantor saya" bisik Kevin mencium leher adel, yang langsung adel dorong "ck!, Saya tunggu awas enggak datang, saya susul" kesalnya.
"Iya-iya" jawabnya malas.
"Selamat istirahat, silahkan keluar" suruh kevin masih duduk di samping adel. "Adel Chyntia Sari, kamu bantu saya bawa buku-buku ke kantor saya" alasannya.
Adel hanya membawa laptop supaya mereka percaya, sepanjang jalan ke kantor adel terus misuh-misuh sendiri. Mereka masuk kantor kevin "udah, saya mau istirahat dulu, makan siang" ucapnya menaruh laptop di meja kevin.
Kevin mengunci pintu ia menggeleng keras "enggak boleh, kamu makan siang disini bareng aku" ucapnya sambil menarik adel duduk di sofa.
Adel mendengus sebal "pak kevin, aku mau makan sama mega, ish" kesal adel.
Kevin tidak menjawab ia mengelus leher adel "disuruh kerumah mamah nanti abis pulang kuliah" ucap kevin mendudukkan adel di pangkuannya.
Adel mengerutkan dahinya "mau ngapain?" Tanyanya heran.
Kevin menggeleng "enggak tau, kayanya cuman kangen kita doang" lirihnya sambil mengelus rambut adel. "Kamu---"
"Tangannya diam, kak" pekik adel kesal.
Kevin tidak menurut tangannya membuka dua kancing baju adel, memperlihatkan dada adel "kenapa dylan enggak tinggal di rumah?" Tanya kevin, entah kenapa ia jadi kepo tentang adiknya itu.
Adel menggeleng "entah, aku aja enggak tau dia tinggal dimana, emangnya kamu tau?" Tanya adel.
Kevin mengangguk paham mengelus dada adel "kita ma---"
"Enggak, enak aja, jangan mesum dong, capek aku" sentak adel.
Kevin mengusap bibir adel "yakin enggak mau?" Padahal mau ajak kamu nginep dirumah mamah vina, karena aku mau keluar negeri untuk beberapa hari, karena ada masalah sedikit" ucapnya.
Adel membulatkan matanya "serius? Aku mau nginep---eh kak mau ngapain?" Kaget adel saat kevin menutup semua jendela ruangannya.
"Main sebentar, karena saya harus berangkat hari ini juga" ucapnya langsung mencium adel.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
satu hati 2 pria [TAMAT]
Fiksi RemajaBagaimana rasanya jika kalian menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat kalian cintai, tapi takdir berkata lain, Adel Chyntia Sari, biasa disebut Adel Yang masih berumur 21 tahun, Harus menikah dengan kakak dari kekasihnya sendiri. Kevin April...