Setelah sekalian lama akhirnya yang ditunggu-tunggu terwujud juga, adel ingin merasakan semua keluarganya berkumpul dan menikmati malam Minggu bersama dengan BBQ bersama.
Alek rela membatalkan kumpul bersama teman-temannya hanya demi sang adik yang terus memaksanya untuk kumpul di rumahnya, mau tidak mau alek mewujudkan kemauan sang adik yang sedang ngidam, ia tidak mau mempunyai keponakan yang ileran.!
Alek dan alea belum di karuniai buah hati sebagai pelengkap rumah tangga mereka, tapi alek dan alea terus berusaha semaksimal mungkin, mereka juga sudah konsultasi pada dokter spesialis, tapi hasilnya membuat mereka berdua lemas. Rahim alea bermasalah jadi sulit untuk memiliki anak, hanya tuhan yang tahu, adel juga prihatin dengan kondisi kakak iparnya yang sangat baik padanya.
Hardi, sandi, mereka sedang mengobrol sambil menemani istri mereka yang sedang menyiapkan bumbu dan daging, sedangkan adel, alea dan sela mereka menyiapkan tiker untuk mereka makan nanti.
Dylan, alek, dan Kevin sedang menyiapkan kayu bakar dan peralatan yang lain, untungnya malam ini cuaca cerah jadi mereka bisa leluasa.
"Mau jam berapa di mulainya, ini udah jam 10?" tanya dylan melirik jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
Kevin menghendikan bahunya. "Coba lo tanya sama dia, gue takut kena marah lagi" kata kevin melirik adiknya. Dylan mengangguk baru satu langkah ia berjalan tangannya ditahan kevin. "Ingat hanya nanya, bukan ngobrol, atau curhat, hanya ngobrol" ucap kevin melepaskan tangannya dari tangan dylan.
Alek memutar bola matanya malas, Ia malas menyahut mereka berdua mendingan ia diam.
Dylan mengangguk ia menghampiri ketiga perempuan yang sedang tertawa terbahak-bahak. "Mau jam berapa mulainya? Ini udah malam" tanya dylan menatap adel yang sedang mengatur nafas.
"Sekarang aja, aku udah lapar" kata adel menatap Dylan tersenyum tipis
Dylan mengangguk, ia langsung pergi dari sana, melihat tatapan tajam abangnya ia sedikit takut, bukan karena ia takut akan di habisi abangnya, tapi ia takut rencana adel untuk BBQ dan kumpul lengkap seperti ini gagal, dan adel sedih ia tidak mau adel sedih sedikitpun itu.
Mereka langsung mulai membakar daging, dan sosis, dan masih banyak lagi macam-macam yang mereka bakar, adel menghampiri abangnya yang sedang mengipas bersama suaminya.
"Abang aku kedalam dulu, ya, mau lihat david udah tidur belum" pamit adel menatap alek.
Alek mengangguk ia mengusap rambut adel. "Iya, kalau kamu mau tidur dulu, tidur aja dulu nanti abang bangunin kamu kalau udah matang" ucap alek lembut.
Adel mengangguk.
Kevin dan dylan menatap mereka berdua, kevin membanting kipas yang ia genggam menatap abang ipar dan istrinya kesal. "Sayang, kenapa kamu izin sama abang mu?, Harusnya kamu izin sama aku suami kamu, bukan sama abang kamu" kesal kevin tidak terima.
Adel melirik sinis kevin. "Terserah aku dong, mau izin sama siapapun oke-oke aja, apa urusannya sama kamu" sinis adel ia langsung masuk kedalam rumah meninggalkan semua orang.
"Sayang kam----"
"Kipas yang benar biar cepat matang, aku lapar" teriak adel memotong ucapan suaminya.
Alek tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Kevin yang kesal. "Hahah, mampus di cuekin istri sendiri makanya jangan buat ulah sama nyai reong" tawa alek.
"Adel bang bukan nyai reong" koreksi dylan tidak terima.
Alek menatap dylan, ia menatap wajah dylan dalam, dylan yang ditatap ia langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. "Iya dah, adel" pasrah alek, ia kembali melanjutkan aktivitasnya mengipasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/342264170-288-k606034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
satu hati 2 pria [TAMAT]
Novela JuvenilBagaimana rasanya jika kalian menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat kalian cintai, tapi takdir berkata lain, Adel Chyntia Sari, biasa disebut Adel Yang masih berumur 21 tahun, Harus menikah dengan kakak dari kekasihnya sendiri. Kevin April...