60. ngidam rujak

136 4 0
                                    

Kevin duduk di samping kursi adel, tempat duduk mega, kebutuhan sahabat istrinya ini tidak masuk kelas. kevin mengelus rambut adel yang sibuk menyayat materi yang ia tulis di papan tulis.

Adel tidak mempermasalahkan itu, selagi kevin tidak berbuat lebih, nyatanya salah, tangan kevin masuk kedalam baju adel mengelus perut rata adel. "Diam, aku lagi fokus nulis" bisik adel menepis tangan Kevin keluar dari dalam bajunya.

Kevin menggeleng sekali-kali ia mengerjai istrinya "enggak mau, aku mau---"

"Diem kak, astaga!" Geram adel.

Kevin tersenyum tipis "istirahat ke rua---"

"Sayanggggg" teriak kiki menerobos masuk kelas. Semua siswa-siswi termasuk kevin dan adel menoleh menatap kiki yang tersenyum manis kearahnya. Kiki berjalan cepat menghampiri adel "sayang, pulang kuliah kita dinner yuk" ajak kiki menatap adel lekat, mengabaikan tatapan tajam kevin.

Adel menatap kiki kaget sekaligus marah "kak---"

"Udahlah sayang, kamu pasti ma---"

"Ada hubungan apa kamu sama adel?" Tanya kevin dingin dan tajam.

"Pacar" jawab kiki santai.

Rahang kevin mengeras ia mencengkram baju kiki "jangan sekali-kalinya kamu menggenggam adel pacar kamu, paham" bentak kevin menjadi pusat perhatian siswa-siswi.

Kiki menepis tangan kevin "pak kevin yang terhormat, say---"

"Kak keluar, aku lagi belajar" usir adel takut suaminya ngamuk, dan berakhir membongkar pernikahannya didepan semua orang.

Kiki menggeleng "engg--"

"KELUAR ATAU---"

"oke" pasrah kiki, sebelum keluar ia menepuk pundak kevin dua kali tersenyum miring "siap-siap, istri pak kevin jadi milik saya" bisik kiki langsung keluar kelas.

Kevin menatap tajam adel "kam--"

"Saya jelaskan nanti di rumah" potong adel tidak mau memperpanjang masalah.

***

Kevin membanting pintu utama sampai menimbulkan suara yang sangat nyaring, bahkan pelayan di sana kaget. Sedangkan adel ia berjalan pelan takut.

"SEMUANYA KELUAR JANGAN ADA YANG DIDALAM RUMAH JANGAN ADA YANG MASUK SEBELUM SAYA SURUH KALIAN MASUK" teriak kevin menatap pelayan yang langsung berhamburan keluar rumah.

Adel semakin takut ia mencengkram rok rok pendeknya, takut yang sangat luar biasa "astaga! Kenapa kak kevin menyeramkan sekali" batin adel.

Kevin menghampiri adel menatap tajam adel, menarik adel sampai membentur tubuhnya "kau mau main-main dengan saya?" Tanya Kevin dingin nafasnya memburu. Sontak adel menggeleng keras. Kevin terkekeh sinis ia mendongakkan wajah Adel agar menatapnya "kau, benar-benar membuat saya muak" teriak kevin didepan wajah adel yang semakin ketakutan.

Adel mundur takut "a-aku b-bisa jelaskan, kak" ucap adel takut.

Kevin menarik tangan adel agar mendekat "JELASKAN APA LAGI?, HAH, KAMU MAU JELASIN KALAU KAMU SUDAH PACARAN DENGAN DIA?" bentak kevin nafasnya memburu.

"Aku terpaksa, demi rahasia pernikahan kita, udah itu doang" lirih adel takut.

Kevin semakin menatap tajam adel "HANYA KARENA ITU KAMU RELA PACARAN SAMA DIA?, CK" decak kevin.

"M-maaf" cicit adel tidak mau memperpanjang masalah.

Kevin menatap tangan adel yang mengelus perut, jadi tidak tega memarahi adel, takut terjadi sesuatu dengan janin Adel. "Saya tidak lagi peduli sama kamu, adel, mau kamu pacaran atau apapun terserah, saya kecewa sama kamu" setelah mengatakan itu ia langsung masuk kamar, meninggalkan adel yang menangis takut.

***

Adel tidak bisa tidur ia ingin rujak malam ini juga, melirik kevin yang tidur di sofa panjang membelakanginya, mengacak-acak rambutnya frustasi. "Arghhh, jangan aneh-aneh dong, mana ada rujak malam-malam gini" pekik adel tertahan.

Adel berjalan ia duduk di sofa depan kevin yang hanya terbatas meja kecil, adel menatap wajah damai suaminya, apa ia harus membangunkan kevin meminta tolong untuk membelikan rujak di dekat kampus. Adel menggeleng kecil "kak kevin masih marah, dia juga bilang enggak peduli lagi sama aku" cicitnya.

Kevin masih mendengar cicitan istrinya ia hanya berpura-pura tidur supaya adel yakin kalau dirinya tidak lagi peduli. "Dia ingin rujak?" Batin kevin ia sedikit tidak tega, tapi egonya lebih tinggi.

Adel kembali merebahkan tubuhnya di kasur menarik selimut sampai dada "arghhh, aku harus gimana?, Ribet banget ngidamnya" teriak adel frustasi. Karena kesal pada dirinya sendiri adel menangis terisak-isak, ia tidak tau harus minta tolong siapa lagi.

"Cengeng, tapi kasihan juga" batin kevin. Melawan egonya yang tinggi ia menghampiri adel masih dengan tatapan dingin "kenapa kamu nangis?" Tanya kevin pura-pura tidak tau.

Adel menoleh ia menggeleng kecil "e-enggak, aku cuman kelilipan" bohong adel.

Kevin mengangguk kecil ia keluar kamar mengambil kunci mobil meninggalkan adel yang semakin menangis terisak-isak.

"Hwaaa malah ditinggalin, harusnya paksa aku buat jujur" teriak adel.

Kurang lebih setengah jam kevin pulang membawa satu plastik, dan benar saja adel masih belum tidur ia malah asyik membaca buku, kevin menyodorkan kantong plastik itu kehadapan adel.

Adel mengerutkan keningnya "apa ini?" Tanya adel sambil menerima.

"Buka aja" jawabnya dingin.

Adel menurut ia membuka plastik itu seketika senyumnya mengembang "rujak, omg! Kakak ko bis atau kalau aku pengen rujak" teriak adel bahagia.

Kevin duduk di kursi rias adel "bawel" sinis kevin, adel tidak menghiraukan ucapan suaminya ia langsung melahap rujak yang ia mau.
Melihat bibir adel yang memakan rujak sambil senyum-senyum sendiri membuat dirinya gemas "mamah kevin enggak kuat" teriak kevin ingin menerkam istrinya.

Setelah puas dengan rujak adel baru mengantuk ia menarik selimut dan tertidur pulas, kevin menghampiri adel melihat mulut adel yang sedikit terbuka membuat dirinya kehilangan kesadarannya. Kevin melumat bibir adel ada rasa pedas dan manisnya.

"Sial!." Umpat kevin ia langsung menjauhi adel, sayangnya adel malah menariknya sampai jatuh keatas tubuhnya, untungnya kevin bisa menahan tubuhnya, kalau tidak bisa-bisa ia menindih tubuh istrinya yang sedang hamil.

"Kau mau menggoda ku?" Tanya kevin menatap datar adel yang menatapnya polos.

Adel mengangguk polis "i-iya, aku mau goda kamu, kak" jawab adel polos.

Kevin melotot kaget bisa-bisanya adel sejujur itu "ck! Saya enggak bakal tergoda sama kamu" ucap kevin bohong, padahal si juniornya minta dilampiaskan.

Asel cemberut satu ide muncul di orak mungilnya, ia membuka baju dan kaos dalamnya menyisakan bra putih. Yang berhasil membuat kevin syok, dan meneguk ludahnya sendiri. "Yakin?" Tanya adel santai, dalam hatinya ia sangat malu, tapi, ini semua demi kebaikan bersama, ah lebih tepatnya kebaikan dirinya sendiri, supaya kevin tidak membongkar rahasia pernikahannya, supaya ia masih bisa bersama dylan diwaktu kevin tidak ada di kampus.

Adel menatap kevin yang berusaha terlihat biasa saja. "Yasudah minggir, aku mau tidur" ucap adel pasrah mendorong tubuh kevin agar beranjak dari sana, kevin menahan tubuh adel Menatap adel.

"Kau sudah menggoda saya, berarti kau harus bertanggung jawab" ucap kevin langsung mencium bibir adel.
Dan mereka melakukannya.

***

satu hati 2 pria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang