105. patah hati berdua

102 4 0
                                    

Adel duduk di taman kota yang sepi, karena hari ini hari Senin selama satu minggu ia terus melamun seperti ini. Hatinya sesak mendengar orang yang masih ia cintai akan menikah minggu depan.

Mungkin ini yang dulu dylan rasakan ditinggal menikah. adel meneteskan air matanya hari semakin dekat menuju pernikahan dylan. Pria yang sangat dicintainya. rasanya adel tidak sanggup melihat pria yang sangat ia cintai menikah dengan wanita lain.

"Aku tidak akan menikah, adel. kamu tenang saja" ucap seorang pria duduk di samping adel.

Adel menoleh kaget. buru-buru menghapus air matanya. "D-dylan, kau kenapa ada di sini?" Tanya adel menatap dylan.

"Menemui pacarku yang sedang bersedih" jawab dylan tersenyum tipis.

Adel memalingkan wajahnya enggan menatap dylan. "Jangan sebut aku pacar, dylan. Kau segera menikah lebih baik kita.....putus" cicit adel.

Deg

Dylan menoleh menggeleng cepat. "Enggak! Enak aja. aku enggak mau putus" marah dylan.

"Kita sama-sama memiliki pa---"

"Adel Chyntia Sari. Stop! Aku tidak akan menikah selain sama kamu" marah dylan.

Adel menatap dylan. "Menikahlah demi aku, dylan. aku tidak mau kamu menunggu yang tidak pasti" lirih adel

"Aku tidak cinta sama dia, del" kesal dylan.

"Seiring berjalannya waktu kamu pasti cinta. Dia cantik, baik---"

"Yang cantik dan baik cuma kamu, adel Chyntia sari" potong dylan.

Adel menggenggam tangan dylan. "Aku mohon, aku tidak kenapa-kenapa kau menikah." Bohong adel.

"Aku tidak mau putus sama kamu, del" lirih dylan.

Adel tersenyum tipis. "Kita tidak akan putus asalkan kamu mau menikah sama perempuan pilihan mamah vina"

"Kita masih berhubungan?" Tanya dylan

"Ya. asalkan kamu mau, aku tidak mau melihat mamah vina sedih gara-gara kamu tidak menuruti kemauannya" lirih adel.

Dylan mencium bibir adel. Masa bodo dengan tatapan orang yang lewat menatapnya dengan tatapan jijik dan aneh.

***

Hari ini hari pernikahan dylan, hari kehancuran adel dan dylan. Adel memeluk mega erat sebisa mungkin untuk tidak menangis.

"Jangan ditahan, del, gue tau lo sedih banget" kata mega menepuk-nepuk punggung adel pelan.

"Rasanya gue enggak bisa napas nahan sesak di dada gue" cicit adel.

Mega mengangguk paham. "Lo harus kuat, del" lirih mega.

Adel mendongak menatap wajah mega. "Meg, kalau nanti gue pingsan boleh enggak gue pingsan selamanya?" Tanya adel.

Mata mega melotot sempurna. "Apaan sih, lo, jangan bicara kaya gitu, ah, enggak seru lo mah" kesal mega.

Adel terkekeh melihat wajah sahabatnya kesal. "Bercanda, meg, baperan amat sih" adel mencolek pipi mega menggoda mega.

"Mamah, pengantin perempuannya sudah datang" teriak david masuk kamar mamahnya.

Adel dan mega menoleh menatap david. "Sudah datang?" Tanya mega.

David mengangguk. "Sudah. Aunty, tapi om dylan belum datang juga nomornya tidak aktif" kata david.

"Hah!" Kaget mereka berdua.

"Del, jangan-jangan---"

"Gue tau dia dimana. Lo jagain anak gue" potong adel ia langsung berlari keluar kamar, meninggalkan mega dan david yang masih bingung.

satu hati 2 pria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang