Tiga hari kemudian.
Adel sudah tidak sedih lagi menurutnya tidak pantas larut dalam kesedihan, hari ini ia akan masuk kuliah setelah satu Minggu tidak masuk. Menatap dirinya dipantulan cermin. Hari ini menggunakan pakaian, baju lengan pendek dan celana jeans pendek, rambutnya ia kuncir kuda.
"Cantik banget aku" pujinya pada diri sendiri.
"Ehem" deheman yang sangat ia kenal. "Hari ini mata pelajaran saya?" Tanya kevin.
Adel mengingat-ingat ia mengangguk "iya pak kevin" ucapnya sedikit membungkuk tanda hormat.
"Saya bakal kasih kuis siap-siap" beritahunya.
Adel melotot ia menggeleng "jangan sekarang dong, saya bekum belajar" ucapnya memelas.
"Enggak bisa, suruh siapa kamu enggak mau belajar" sinisnya.
"Dasar berondong, harus cari cara supaya gue enggak ikut kelas dia" batin adel.
"Acimmm, acimmm" adel pura-pura bersin ia mengosok-gosok hidungnya sampai merah "kak, saya enggak masuk kuliah dulu, saya kayanya demam" bohongnya.
Kevin yang tau kalau istrinya bohong, ia geleng-geleng kepala "jangan banyak alasan, kamu, cepat turun, kita berangkat" suruh Kevin.
Adel menggeleng "enggak mau, aku enggak mau ada kuis, aku enggak masuk kuliah untuk hari ini" adel langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk menarik selimut sampai dadanya "sana pergi, saya mau tidur" usir adel.
Kevin menarik selimut adel "kuliah cepat, nanti kita telat" Kevin terus menarik selimut adel.
"Enggak mau, ish, sana pergi" kesal adel.
Kevin tersenyum miring "kamu mau, dapat nilai bagus?" Tanya kevin duduk di samping adel.
Adel mengangguk cepat "mau, tapi saya enggak mau belajar, hehe" kekehnya.
Kevin mengangguk paham "layani saya, baru kamu dapat nilai bagus--"
"Enggak mau, dan enggak akan" potong adel cepat.
Kevin kembali mengangguk "yaudah kalau enggak mau, saya enggak maksa" ucapnya. "Cuman kamu yang nilainya kecil, yang lain pada besar-besar nilainya" ucapnya menunjukan nilai semua siswa-siswi yang ia ajar.
Adel ikut memilih ia menyilang kakinya "jangan itu deh, yang lain, misalkan masakin makanan, jangan itu saya enggak mau" tawarnya.
Kevin mengangguk paham "berhubung saya baik, jadi---"
"Jadi apa?" Tanya adel cepat.
Kevin memajukan wajahnya mendekat wajah adel "saya mau cium kamu aja" ucapnya langsung mencium bibir adel rakus.
Adel melotot kaget matanya membulat sempurna "mpph.. l-lepas, kak, kevin" ucapnya berusaha mendorong wajah Kevin tapi tidak bisa.
Kevin melepaskan ciumannya ia menatap sendu adel "saya enggak lebih ko, jadi tolong terima, ya" mohonnya. Kembali mencium adel rakus. Adel terus berontak minta dilepaskan tapi kevin malah semakin gencar melakukan.
"Kak u-udah, a-aku e-enggak bisa n-napas" kevin melepaskan ciumannya ia menatap adel yang sedang mengatur napas.
Kevin mengelus bibir adel "kenapa manis banget bibir kamu?" Tanya kevin kembali mencium bibir adel.
"Kak udah, aku enggak bisa napas" teriak adel tertahan.
Kevin bangun dari tubuh adel menarik adel duduk di pangkuannya "jangan tinggalkan saya, adel, saya mencintai kamu" lirihnya.
"Lepas kak, apaan sih" kesal adel.
Kevin menurut ia langsung melepaskan pelukannya "kita berangkat kuliah" ajaknya sambil menarik tangan adel.
![](https://img.wattpad.com/cover/342264170-288-k606034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
satu hati 2 pria [TAMAT]
Ficção AdolescenteBagaimana rasanya jika kalian menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat kalian cintai, tapi takdir berkata lain, Adel Chyntia Sari, biasa disebut Adel Yang masih berumur 21 tahun, Harus menikah dengan kakak dari kekasihnya sendiri. Kevin April...