Setelah sarapan mereka berjumpa di teras rumah. Berbincang-bincang masalah kandungan adel, dan masih banyak lagi. Adel diam saja, sesekali menyahut jika ditanya. Bahkan ia enggan menatap dylan.
Sudut bibir adel terangkat membentuk senyuman melihat sahabat-sahabatnya, sudah datang. Ya. Adel menyuruh mereka bertiga ke rumah makah vina. Lebih tepatnya adel ingin curhat dengan mega.
"Sayangku" teriak mega memeluk adel. Mereka berpelukan Teletubbies.
Adel hanya diam, ia memeluk erat tubuh mega, hanya mega yang tau perasaannya. Disaat ia sedang cemburu atau kesal dengan dylan.
Mega mengerutkan keningnya. Tidak biasanya adel seperti ini. "Del, lo enggak papa kan?" Bisik mega.
"Mau kau curhat sama lo, tapi enggak di sini" ucap adel. Melepaskan pelukannya, menatap semua orang termasuk Dylan "aku mau ke taman dulu sama mega" ucap adel menarik mega.
Kevin membiarkan adel mengobrol berdua dengan mega. Ia tidak mau menganggu mereka berdua. Kembali ngobrol dengan papah dan mamah nya, sedangkan dylan mengobrol dengan temen-temennya.
Adel langsung memeluk tubuh mega. Menangis diperlukan mega. "Meg, d-dylan udah enggak sayang gue, dia enggak cinta gue"
Mega yang masih tidak paham, ia hanya mengusap-usap punggung adel yang bergetar. "Tenang dulu, gue enggak paham maksud lo" ucap mega.
Adel menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. "Gue cemburu, meg, dia mau rebut dylan dari gue, dylan cinta sama sisil, dia ilfil sama gue karena, gue gendut, hwaaaa" tangis adel pecah.
"Kata siapa?, Gue tetap cinta sama kamu, mau kamu gendut, ataupun kurus" ucap dylan menghampiri mereka berdua, bersama kedua sahabatnya.
Adel melepaskan pelukannya ia menatap dylan "bohong, kamu pasti bohong, kamu cinta sama sisil, kan?" Tanya adel.
Dylan menggeleng "enggak sayang, dia satu kelompok sama aku, sama rudi, rio, juga" ucap dylan.
Adel menatap kedua sahabatnya yang mengangguk malas "kalian enggak di sogok dylan kan?" Tanya adel. Menatap mereka curiga.
"Enggak" jawab rio dan Rudi.
Adel bangun menatap dylan "awas kalau kamu ninggalin aku" ancam adel menatap serius dylan.
Dylan terkekeh kecil ia menatap lekat adel "kalau aku ninggalin kamu?, Kenapa emang?, Mau apa coba?" Tanya dylan menantang adel.
"Aku marah sama kamu" sentak adel.
"Tapi kamu sayang, kan?" Goda dylan.
"Sayang banget" cicit Adel yang masih terdengar mereka.
"Bucin" teriak mereka malas.
***
Adel terbangun dari tidurnya saat merasakan perutnya mulas, ia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, berjalan tergesa-gesa ke kamar mandi. "Mulas banget, tapi bukan kaya mulas biasanya" ringis adel.
Ia kembali ke kamar duduk di pojok kasur. Menggoyang-goyangkan kaki Kevin "kak bangun, perut aku mulas" ucap adel.
Kevin yang mendengar suara adel kesakitan ia langsung bangun, menatap adel. "Sayang, kamu kenapa? Perut kamu mulas?" Tanya Kevin khawatir.
Adel mengangguk "mulas banget, kaya mau lahiran" ucap adel.
Kevin masuk kamar mandi membasuh wajahnya, menghilangkan rasa kantuk. "Astaga! Sayang, kamu ngompol?" Tanya kevin menatap kaki Adel yang basah.
Sontak adel menunduk melihat kakinya. "Enak aja, aku enggak ngompol....arghhh sakit" teriak adel. Perutnya semakin sakit.
Kevin menatap khawatir adel "seperti kamu mau melahirkan, kita ke rumah sakit" kevin membopong tubuh adel. Kelantai bawah "MAMAH, PAPAH, ADEL MAU MELAHIRKAN" teriak kevin.
Sontak semua keluarga keluar kamar.
Mendengar teriakkan kevin. "Astaga! Adel mau melahirkan" kaget vina."Aku keluarin mobil dulu" panik Dylan.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dylan yang menyetir mobil, Kevin, adel, dan vina, di kursi belakang.
"Dylan ngebut, istri gue kesakitan" kesal Kevin.
Dylan langsung menahan kecepatannya, untungnya malam ini sepi. Dylan memarkirkan asal mobilnya ia langsung keluar, membantu adel. Sayangnya kevin melarangnya.
"DOKTER, ISTRI SAYA MAU MELAHIRKAN" teriak kevin sambil membopong tubuh adel yang lemas.
Dokter menunjukkan ruangan persalinan. "Bapak suaminya?, Kan, bapak boleh temenin istrinya" ucap dokter. Kevin mengangguk, walaupun ia takut dalam kondisi seperti ini.
"Mbak adel, tarik nafas, lalu keluarkan" ucap dokter.
Adel menuruti instruksi dokter "s-sakit, kak, perut aku sakit" isak adel mejengut rambut kevin, menyalurkan rasa sakitnya.
Kevin menahan sakit di kepalanya. rasanya rambutnya mau copot, tidak papa, ini demi adel rasa sakitnya tidak sebanding dengan rasa sakit adel. Yang berjuang melahirkan anaknya.
"Tarik nafas, keluarkan perlahan, kepala bayinya sudah kelihatan, sebentar lagi" ucap dokter.
Adel mencengkeram punggung kevin. "Kak, aku enggak kuat, sakit" lirih adel.
Kevin menggeleng "kuat, harus kuat, sebentar lagi kita bakal jadi orang tua" ucap kevin menyemangati istirnya.
"Aku e-enggak kuat, aku pengen t-tidur" lirih adel lemas.
Kevin meneteskan air matanya, ia tidak kuat melihat adel menahan sakit "demi dylan. Dia pasti senang lihat kamu kuat, dia akan menjadi om, dari anak kita berdua" bisik kevin. Biarkan saja hatinya yang sakit, asalkan jangan Adel.
Nanti aku jadi om abang...
Pasti anak kamu, cantik kalauperempuan, kalau laki-laki pasti ganteng, kaya om nya hahah..
"Enggak sabar gendong keponakan aku....
Ucapan dylan terngiang-ngiang di kepalanya. Adel mengangguk yakin, semangatnya bertambah berkali-kali lipat. "Demi dylan" batin adel.
"Tarik nafas keluarkan, sebentar lagi" ucap dokter. Adel mengikuti instruksi dokter. Bayangan dylan yang menggendong bayinya. Membuat ia semangat.
"OEKKL...OEKKK"
Sontak kevin mengangkat wajahnya. Saat mendengar suara tangis bayi, yang selama ini ia tunggu-tunggu. "S-sayang, a-anak kita" bahagia kevin. Menatap anaknya yang sedang dibersihkan suster.
Adel mengangguk lemas, ia menggenggam tangan Kevin, menyalurkan rasa sakit, dan lemasnya. "Sekarang boleh tidur, enggak?" Tanya adel lirih.
Dokter menggeleng "jangan dulu, tunggu satu jam lagi" sahut Dokter.
Kevin menatap adel yang lemas "makasih sayang, makasih udah mau berjuang demi anak kita" bahagia kevin, memeluk tubuh lemas adel.
Adel mengangguk lemas "hm, tapi lepas dulu, aku masih lemas" kesal adel.
Kevin melepaskan pelukannya mencium bibir adel "maaf, aku bahagia banget, akhirnya yang aku tunggu-tunggu selama ini, lahir juga"
Menatap susuter "dok anak saya laki-laki, atau perempuan?" Tanya kevin."Laki-laki, sangat tampan" puji sutera.
Menyerahkan bayi berjenis kelamin laki-laki itu. Ke gendongan kevin.Kevin menatap wajah anaknya yang berada digendongnya, mengamati wajah anaknya. "Ko enggak mirip saya sih?, Malah mirip sama dylan" batin kevin.
Melihat suaminya yang hanya diam adel menarik pelan baju Kevin. "Kenapa?" Tanya Adel heran.
Kevin menggeleng "enggak, dia sangat tampar" puji kevin. "Terserah mirip siapa, yang jelas dia anak saya, darah daging saya. Wajah bayi gampang berubah-ubah" batin kevin.
****
![](https://img.wattpad.com/cover/342264170-288-k606034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
satu hati 2 pria [TAMAT]
Подростковая литератураBagaimana rasanya jika kalian menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat kalian cintai, tapi takdir berkata lain, Adel Chyntia Sari, biasa disebut Adel Yang masih berumur 21 tahun, Harus menikah dengan kakak dari kekasihnya sendiri. Kevin April...