41. serba salah

131 5 0
                                    

Malam-malam adel minta digendong kevin, sungguh aneh mood ibu hamil ini, dengan kesabaran setipis tisu kevin setia mengendong kemanapun adel minta, dari mulai dapur, ruang tengah, ruang tamu, taman, dan masih banyak lagi, tidak. Adel tidak berat tapi Kevin capek adel terus marah-marah padahal dirinya diam saja tidak menyahut.

"Aku ngantuk mau bobo" lirih adel.

Kevin tersenyum tipis "yaudah, kita ke kamar, ya" ajak kevin penuh harap, karena sekarang ini mereka ada di teras rumah, cuacanya dingin, karena malam ini hujan deras.

Adel menggeleng "enggak mau, aku mau disini aja" tolak adel ia turun dari gendongan kevin "masuk aja deh" putusnya.

Kevin meraup wajahnya kasar "dasar ibu hamil, untung sayang, kalau enggak sayang udah ku potong-potong kau" dumel Kevin.

Adel merebahkan tubuhnya di kasur empuknya "kak Kevin" panggil adel berteriak dalam kamar "kak Kevin, lama banget jalannya" teriak adel kesal.

Kevin yang mendengar teriakkan istrinya ia langsung mempercepat langkahnya "kenapa sayang?" Tanya kevin khawatir adel kenapa-kenapa.

Adel melempar bantal tepat mengenai wajah kevin "dasar pria, enggak pengertian banget, aku mau minum" teriak adel kesal.

Kevin menarik napas kasar ia berusaha sabar "sebentar saya ambilkan---eh jangan minum soda" teriak kevin melihat adel yang hampir minuman bersoda.

Mendengar teriakkan kevin mata adel langsung berkaca-kaca "Hiks, kenapa kakak bentak aku?, Hiks, aku salah apa sama kakak?" Isak adel.

Kevin bengong beberapa detik tidak lama ia mengacak-acak rambutnya frustasi. "Enggak, saya enggak bentak kamu, saya kaget lihat kamu mau minum soda, ibu hamil enggak boleh minum soda, bahaya" ucapnya selembut mungkin.

"Kenapa ibu hamil enggak boleh minum soda, ini enggak boleh itu enggak boleh, semuanya enggak boleh, aku enggak mau hamil, ribet, pokonya aku enggak mau hamil" teriak Adel memukul-mukul perutnya.

Kevin menahan tangan adel yang terus memukul perutnya sendiri "jangan, aish, kenapa kamu kaya gini, sayang" Kevin memeluk adel, walaupun adel terus berontak "maaf, kalau saya bentak kamu" lirih kevin.

"Keluar, sekarang juga" teriak adel mendorong tubuh suaminya.

Kevin mengangguk pasrah ia keluar kamar dengan wajah yang lesu "gini banget punya istri yang lagi hamil, nguras emosi, sama tenaga" lirih kevin sambil turun dari tangga.

"Kevin kenapa kamu?" Tanya hardi.

Kevin menoleh kaget mendapati kedua orangtuanya "mah, pah, sejak kapan disini?" Bukanya menjawab ia malah bertanya.

"Main lah, emangnya enggak boleh?" Sewot vina.

Kevin menatap kedua orangtuanya, kenapa hari ini semua orang bikin kesal "enggak adel, enggak mamah, sewot mulu, heran deh" dengus kevin.

"Kam--"

"KAK KEVIN, DIMANA SIH KAK KEVIN INI" teriak adel keluar kamar sambil menangis terisak-isak.

Mereka menoleh kaget termasuk kevin "pasti disalahkan lagi" lirih kevin yang sudah tau reognya akan menyalahkan dirinya.

"Kenapa istri kamu?" Tanya hardi.

Kevin menggeleng "sejak hamil marah-marah terus, moodnya gampang berubah, kadang manja kadang mar--"

"Kak, kenapa ngobrol disini sih, udah tau istrinya haus malah ditinggalkan" kesal adel menatap kevin tajam.

Vina mengelus punggung adel "mau minum?, Biar mamah ambilkan, jangan teriak-teriak udah malam" ucapnya lembut.

Adel melirik kevin yang pasrah "nyebelin, udah bikin aku hamil, malah enggak tanggung jawab, dasar cowok nyebelin" dengus adel sambil menendang kaki kevin.

"Awhh...sakit adel" lirih kevin.

Hardi terkekeh kecil "sabar, emang mood ibu hamil gitu, mamah kamu juga kaya gitu, gampang berubah-ubah" ucapnya.

****

Adel sudah cantik dengan outfitnya. Memakai baju lengan pendek berwarna pink, dipandu dengan celana jeans pendek, rambutnya ia ikat asal, sangat cantik.

"Pagi ku cerah matahari ber---"

"Sari buah" teriakan yang sangat ia kenali, sudah beberapa hari ini adel tidak melihat kiki "kemana aja lo?, Gue cari-cari enggak ada" tanya kiki.

Adel menatap kiki "sibuk, aku ke kelas
Dulu ya,--eh" kaget adel saat kiki memeluknya dari belakang.

"Gue rindu lo, sari" lirih kiki.

"WOI" teriak dylan berlari menghampiri adel dan kiki yang sedang berpelukan "APAAN SIH LO, PELUK-PELUK CEWEK GUE" bentak dylan tak terima ia menarik adel kesampingnya.

Kiki tersenyum miring "dia pacar gue mulai hari ini" kiki melirik adel tersenyum tipis "adel Chyntia Sari, sekarang pacar gue, dan lo cuman mantan pacar gue" ucapnya santai.

Dylan menarik kerah baju kiki "gue tegaskan sama lo, dia bukan mantan gue, tapi dia pacar gue" bentak dylan napasnya memburu.

Kiki mengangguk kecil "WOI SEMUANYA KUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG JUGA, GUE MAU NGUMUMIN BERITA PENTING" teriak kiki. Semua orang berkumpul di lapangan menatap mereka heran.

"Kak mau ngapain?" Tanya adel tidak paham maksud kakak kelasnya ini.

Kiki tidak menjawab ia menarik adel merangkulnya mesra "MULAI SEKARANG INI ADEL CHYNTIA SARI, PACAR GUE SEKARANG INI" teriak kiki membuat semua orang syok, termasuk adel dan dylan "SIAPAPUN YANG BERANI SENTUH PACAR GUE, BERURUSAN SAMA GUE. SEKARANG BUBAR" suruhnya.

Dylan mengepalkan tangannya, rahangnya Mengeras, wajahnya memerah menahan emosi.

Bugh

"Jangan harap kau bisa ambil adel dari gue, sialan!" Amuk dylan.

Kiki menatap remeh Dylan "udah?, Gue mau pergi sama cewek gue" kiki menarik tangan adel "ikut gue--"

"Enggak, aku enggak mau kak" tolak adel memotong ucapan kiki "kakak apaan sih, aku enggak mau pacaran sama kakak" tolak adel.

Kiki membisikkan sesuatu yang membuat adel menegang "gue tau status lo, sayang, lo istrinya pak Kevin?, Kan?" Bisik kiki.

Adel mendongak "kakak tau darimana?" Tanya adel gugup.

Kiki mengusap rambut adel "gue tau semuanya, lo tinggal milih, lo mau status lo gue bongkar, atau lo mau jadi pacar gue, dan gue enggak bakal bongkar kalau lo udah punya suami" tawarnya tersenyum miring.

Adel mendorong kiki "apaan sih kak, jangan ngaco deh, aku pacarnya dylan" sewot adel.

Kiki memang kedua pundak adel "lo, pacaran sama adik ipar lo sendiri?, Gampang, lo putusin dylan dan lo pacaran sama gue" jawab Kiki kelewat santai.

"Enggak, aku cinta dylan, kak"

"Kalau gitu yasudah gue enggak papa kalau lo masih pacaran sama dylan, asalkan waktu lo buat gue, simpel kan." Kiki langsung menarik adel ke kantin untuk sarapan bersama.

***

Mega menatap adel yang ribut sendiri, setelah kejadian tadi pagi membuat sahabatnya ini gelisah "lo kenapa sih, del?" Tanya mega penasaran.

"Kak kiki tau kalau gue udah nikah, meg, gue takut kak kiki bongkar semuanya, dia ancam gue, kalau gue enggak terima dia jadi pacar gue, dia akan bongkar, gue enggak mau ada yang tau status gue yang udah nikah, bahkan lagi hamil" kesal adel.

 

satu hati 2 pria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang