5. My Special Guest

425 72 5
                                    


.

.

.




Roseanne Park



Rosie kembali ke Serendipity pagi harinya. Untuk sekedar sarapan, dan membelikan titipan teman-teman kantor. Raut wajahnya tidak pernah lepas dari senyuman.

Lisa menyambutnya hari itu.

"Good morning. Pesan apa nih kak?" sambut Karen di depan pantry. Karena ini ketiga kalinya dia bertemu Rosie. Jadi sudah bisa menyapa dengan lebih santai.

"Hai Karen, aku mau pesan sandwich ham dua, ayam kari tiga."

"Borong nih, hehe."

"Haha iya, titipan teman-teman. Aku tunggu disitu ya."

"Siap kak,"

Rosie duduk di sudut pantry, sambil melihat sekeliling. Inginnya memesan kopi juga, tapi dirinya sudah terlambat. Hari itu ada pemotretan lagi, untuk ADVocaDO. Produk kosmetik.

"Good morning Rosie." sapa Lisa dengan lembut. Diiringi senyuman manis. yang membuat Rosie menoleh ke belakang.

"Oh hai, good morning. Ya ampun belepotan tepung begitu."

"Dari dapur, buat roti."

"Wah asik dong, pengen bisa lihat deh."

Lisa duduk di kursi sebelah, dan kembali menanggapi.

"Nanti juga bisa lihat."

"Asikk."

Rosie melihat Lisa dengan mata berbinar. Tangannya reflek menepuk paha Lisa yang tertutup apron. Karena di bagian itu banyak terdapat tepung roti. Lisa sedikit terkejut, namun masih diam saja. Sambil menepuknya juga sedikit pelan.

"Kotor, maaf ya aku tidak bisa melihat yang kotor-kotor."

"Tidak apa, tapi nanti juga kotor lagi."

"Benar juga hehe."

"Beli buat siapa saja itu sandwich?" tanya Lisa lagi, karena Leo sudah membungkus beberapa untuk pesanan Rosie.

"Teman-teman kerja, pagi ini ada pemotretan produk kecantikan. Jadi harus sarapan enak pagi-pagi ya kan,"

"Oh jadi karena itu."

"Biasanya aku menyuruh Ashley untuk membeli, tapi kali ini aku saja. Karena sudah punya langganan yang super duper enak." jelas Rosie, sambil tertawa pelan.

"Benarkah? Seenak itu?"

"Tiada tanding. Yang lain lewat pokoknya."

Lisa terkekeh. Kemudian menatap Rosie sambil menopang dagu.

"Oh iya, apa asisten chef sudah lancar memasak sandwichnya?"

"Haha, sudah sudah. Jes sudah pernah bekerja di dapur juga."

"Pantas saja lancar."

Kemudian Karen memberikan semua pesanan Rosie. Rosie berdiri dan mengambil serta membayar pesanannya segera. Lisa pun berdiri untuk kembali ke dapur. Tapi ingin mengantarkan Rosie dulu.

"Makasih ya, aku cabut dulu." pamit Rosie.

"Aku yang harus berterima kasih."

Rosie tersenyum kembali sebelum meninggalkan cafe.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang