14. Grayscale

446 65 36
                                    


.


.


.


Roseanne Park




Rosie _ Good morning Li, Whatchu doin? _


"Kenapa sih aku harus mengirimkan pesan seperti itu? Hapus ah."


Rosie menggalau dengan apa yang ingin dia kirimkan ke Lisa. Dirinya sedang berada di Sydney bersama tim fotografinya. Sudah 3 hari dia berada di sana. Ada rasa-rasa rindu di hati. Tapi sulit sekali diungkapkan.

Karena dia masih menyimpan sendiri. Tidak bercerita kepada siapapun. Dia sendiri bingung mau dimulai dari mana, dan cerita ke siapa.

Rosie pun mengubah isi pesannya kepada Lisa.


Rosie _ Pagi Lisa, maaf ya aku masih belum bisa ke cafe hari ini. Mungkin besok aku sudah kembali ke Melbourne. See you. _


Kini Rosie sedang ada di lokasi terakhir pemotretan. Bersama Ashley dan yang lainnya.


"Aku masih ingat bagaimana enaknya semua yang dia buat kemarin. Dessert dan Savoury dishnya benar-benar istimewa. Bahkan aku baru tahu ada resep seperti itu. Kelihatan banget aku ini masih amatir soal makanan. Ya tentu saja, aku kan bukan food blogger."


Rosie masih sibuk mensetting kamera seperti biasanya. Sambil ngetes sesekali. Tubuhnya memang ada disana. Melakukan pekerjaannya. Tapi pikirannya menerawang kepada hari kemarin yang dihabiskan bersama Lisa dengan makanan-makanan enak yang Lisa buat.

Tak hanya makanan, kini wajah Lisa pun sering muncul di pikirannya. Wajah yang ketika sedang memasak terlihat sangat menarik.


"Yeah right, Lisa memang terlihat lebih cantik ketika sedang memasak. Wajah yang serius, yang membuatku tidak berani mengganggunya sama sekali. Setiap menyajikan makanannya di hadapanku, tatapan matanya sangat indah. Lebih karismatik dari biasanya. Ya ampun. Apa ini gara-gara Lisa sempat bercanda denganku hari kemarin?"


Lebih tepatnya sewaktu mereka membuat video di dapur cafe. Yang membuat perasaan Rosie bergejolak. Seolah dia menyukai physical touching diantara mereka.


"Rosie, Rosie!"

Suara panggilan Ashley mengagetkannya.

"Y-yeah?"

"Sudah siap, ngapain aja sih. Kamera dipelototin mulu. Bukannya disetting."

Rosie sendiri sadar kalau dia melamun sedari tadi. Kemudian dia tertawa dan geleng kepala.

"Come on, i have to stop this." gumam Rosie yang kemudian beranjak dan mulai kembali bekerja.



***



"Kenapa sih? Dari tadi banyakan meleng mulu. Mana dipanggilin gak nyaut." omel Ashley begitu sesi istirahat tiba.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang