50. Panic Attack

289 48 12
                                    


.

.

.



Lalisa Manoban




"Rosie, Rosie bangun."


Gadis itu hanya menggeliat tanpa mau membuka mata. Kembali tangan Lisa menggoyang-goyangkan lengan kekasihnya.

"Rosie.."

"Hmm? Apa Lisa?"

"Aku tidak bisa tidur, mau tidur di sofa saja."

"Kenapa sayang?"

"Sama seperti hal yang kemarin, aku tidak bisa mention di depan mukanya."

Rosie yang tadinya merem malas, jadi melek seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosie yang tadinya merem malas, jadi melek seketika. Ia meminta Lisa berhenti bercerita, yang padahal Lisa juga tidak menyebutnya secara gamblang.


"Itu tidak nyata Li." Jawab Rosie mencoba menenangkan Lisa yang wajahnya menunjukkan ketakutan. Dibelainya pipi dan kepala bagian samping wajah Lisa perlahan.

"Tapi aku melihatnya jelas. Aku ke sofa sendiri saja kalau begitu."

"Eh jangan." cegah Rosie. "Ya okay aku temani."

Rosie segera menghidupkan lampu agar tidak remang-remang lagi. Sehingga Rosie juga tidak takut takut amat. Sembari memandang sekeliling yang memang tidak ada apa-apa.

"Tidak ada apa-apa tuh."

"Ugh kamu membuatnya terlihat lebih jelas." kata Lisa sambil menutup kedua matanya dan menutup kedua telinga dengan tangan.

"Ya sudah ayo ke depan saja." Dipeluknya kepala Lisa dan bersama-sama turun dari ranjang sambil menenteng selimut dan bantal. Jalan cepat sampai ke sofa ruang tv.



Sejenak Lisa terlihat masih waspada dengan arah lirikan mata yang tak henti menoleh ke arah kamar. Mengetahui hal itu, Rosie langsung menutup pintu kamar rapat-rapat.

"Nah sudah, ayo sini aku peluk." ajak Rosie yang sudah rebahan di sofa.

"Sofa itu tidak muat untuk dua orang Rosie, aku di karpet saja."

"Masa yang punya rumah malah di bawah sih?"

"Biarin, berikan bed covernya saja."

Benar saja dengan tangan Rosie yang menjuntai ke bawah. Membelai wajah Lisa, berhasil membuatnya merasa lebih baik. Disambutnya tangan lembut Rosie dan menciumnya beberapa kali.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang