16. Butter Coffee

556 73 21
                                        


.


.


.




Lalisa Manoban




"A-aku tidak percaya dia melakukan ini.

Sekarang.

Saat ini juga.

Rasanya mau pingsan.

Tapi aku harus menahannya.

Aku tidak ingin terlihat terlalu agresif tapi.."



Rosie terlihat melepaskan tengkuk Lisa dan menyudahi kecupan mereka. Rosie membuka mata dan mundur ke belakang. Sementara Lisa masih memejamkan matanya.

"S-sorry Lisa, aku.."

Tak disangka Lisa yang sudah membuka kedua matanya pun malah mendekat dan mengelus pipi Rosie. Dengan yakin kembali menjatuhkan ciuman di bibir Rosie.

Kini dengan menggerakkan bibirnya, Lisa menerobos bibir ranum Rosie dengan mudah. Karena gadis pirang itu mengijinkannya. Beberapa kali Lisa mengulum lembut bibir bawah Rosie yang terasa meleleh. Rosie pun memberikan balasannya dengan halus.


"Bibirnya lembut, harum, dan aroma lip balm itu menyegarkan. Sedikit terasa asin karena dia habis menyantap sup rumput laut yang kubuat.

Rasanya aku tidak ingin menyudahinya."


Kini nafas semakin berat, membuat mereka tidak sadar sudah berapa lama berciuman. Dengan Lisa yang condong ke arah Rosie. Rosie menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke belakang. Dibantu Lisa yang melingkarkan tangan ke pundak Rosie.

Tapi ciuman itu berakhir karena ponsel Rosie yang bergetar di atas meja.

Keduanya menatap ke arah yang sama. Sampai kemudian Lisa menarik diri. Sambil berdehem.


"T-telpon Rosie." kata Lisa awkward.

"Iya, dari Alice. Aku angkat dulu ya."

Rosie berdiri dari tempat duduk dan mulai mengangkat telepon dari kakaknya. Sambil sesekali merapikan rambut pirangnya yang berkilau.

Samar Lisa masih bisa mendengar pembicaraan Rosie.


"Aduh maaf, aku lupa soal itu."

"..."

"I-iya iya, minta Imo (bibi) untuk menunggu sebentar, aku akan kesana sekarang. Miane unnie."


Lalu Rosie menutup teleponnya. Berjalan gugup ke arah Lisa.

"Ehm, aku lupa ada acara makan malam dengan bibiku. Jadi.."

Lisa pun berdiri dari tempat duduk juga, sikapnya menunjukkan kalau dia nervous parah.

"Tidak apa Rosie, ehm. Ini dibungkus saja ya, bilang kalau dari aku. Sekalian sampaikan salamku untuk kakak dan bibimu." kata Lisa dengan cepat dan buru-buru. 

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang