35. Nightmare

348 59 14
                                    


.

.

.




Lalisa Manoban




Hmm cantiknya Rosie kalau lagi tidur begini.

Lisa yang masih terjaga mulai memperhatikan gadis kesayangannya itu sambil membelai rambutnya. Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi.

Rosie yang ada di pelukannya pun mulai mendengkur halus. Menandakan kalau dia sudah menuju mimpi saat ini. Lisa memberikan kecupan di pucuk kepala Rosie.

Wajahnya ada tepat di bahu Lisa, dengan tangan Lisa melingkar di tubuhnya yang ramping dan nyaman dipeluk. Lisa merasa dia membutuhkan ini setiap hari, setiap malam.

Aku pikir lagi, dari pada membohonginya lebih baik aku terus mengalihkan pikirannya akan keluargaku.

Dan aku harap ibuku tidak akan nekat datang kemari setelah tahu Ayah datang mengunjungiku.

Huh, kepikiran terus sangat tidak enak. Ku rasa aku akan benar-benar mencari obatnya di Melbourne saja.



.

.

.



Roseanne Park




"NO, help! Please. Help her!"


"H-hang on, We will get through it! Okay?"



...



"Harusnya kamu memikirkan dulu apa yang akan kamu lakukan Lisa!"

"Ini adalah tanggung jawabmu! Tanggung jawabmu!"

"What now? What NOW!"

"I'm so sorry, I'm sorry Mom! Forgive me.. Talk to me!!"



..




"LISA? Lisa woke up!"

"Lisa?"

Rosie menggoyangkan tubuh Lisa yang belum terbangun dari tidurnya. Keringat dingin membasahi pelipis Lisa. Rosie berusaha membangunkannya dari mimpi buruk.

"LISA WAKE UP!"

"Hah!"

Lisa pun membuka mata sambil langsung bangun. Lengan Rosie sudah berada di bahunya. Lisa terlihat panik, dengan buru-buru menetralisir nafasnya yang ngos-ngosan. Matanya masih menerawang, tergagap seolah nyawanya masih setengah berada di alam mimpi.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang