26. Gorgeous Women

429 61 32
                                    


.

.

.




Roseanne Park




"Gorgeous women apaan sih."

Pukul 2 siang pekerjaan Rosie sudah kelar. Setelah pusing memikirkan trigger yang ketinggalan, akhirnya ada sebuah toko kamera yang tidak terlalu jauh dan Luca sudah mengebut kesana begitu menemukannya di maps.

Kini Rosie tengah mencoba menghubungi Lisa kembali setelah mengabaikannya selama 6 jam. Tapi Lisa tidak mengangkat telepon darinya. Lisa tidak nganggur juga sih, jadi wajar saja.

"W-wait a minute."

Rosie membuka notifikasi yang terpampang di layar ponsel, setelah tiga kali menelpon tidak diangkat oleh Lisa.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh jadi karena ini." Rosie membuka sebuah story dari Luca yang tag dirinya dengan tulisan with the gorgeous women. Selfie yang dilakukan Luca begitu mereka sampai di lokasi. Saat itu pun Rosie tidak dalam keadaan siap. "Pantas saja muring-muring."

Rosie memutuskan untuk kembali ke teman-temannya beres-beres lokasi, setelah meninggalkan sebuah pesan untuk Lisa.


_Itu hanya basa basi Luca, jangan marah please. Aku siap-siap pulang dulu. Bareng yang lain, gak bareng Luca. Okay? Kalau sudah tidak sibuk, hubungi aku._



.

.

.



Lalisa Manoban


"Jess, ini kebanyakan gula. Manis banget, lain kali dicicipi dulu adonannya. Gak bisa ini, nanti orang kena diabetes gimana."

"Mejanya buruan dibersihin Leo, jangan kebanyakan ngobrol sama pelanggan. Apalagi yang cewek. Heran."

Seharian Lisa mengomel terus, sampai para karyawannya cemberut. Jam istirahat Lisa pergi ke atas untuk mandi katanya, karena sudah sore.

Begitu Lisa menghilang, para kru pun menjulid dibelakang.

"Ih si Bos kenapa sih? Perasaan gula narohnya sama aja kayak takaran." protes si Jess ke Karen. Karen sendiri bukan tidak kena omel, dari tadi Lisa disebelah tempatnya berdiri.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang