91. We Broke Up

258 51 22
                                    

.

.

.

Hmm.. Tumben lampu bawah sudah nyala. Sudah bangun bocah satu itu, apa tidak lelah baru semalam sampai sini?”


Daniel bergegas naik ke lantai atas untuk mendengarkan apa saja cerita Lisa selama di Thailand. Karena pasti Chef Pierre juga tidak sabar, dan ingin tahu juga seberapa siap Lisa menghadapi kembali masa lalu.

“Lisaaaa, are you there?”

“Lisaaaa?”

Tidak ada jawaban sama sekali dari panggilan Daniel yang tidak hanya sekali itu.

“Paling masih tidur.”

Baru saja Daniel hendak naik ke lantai atas, langkahnya terhenti tepat di dekat tangga. Membaca pesan yang masuk ke handphonenya.

Rosie_ Dan.. we just broke up. _

Daniel_ What? Maksudnya? Kamu dan Lisa? _

Rosie_ iya, Lisa yang minta.. and we did.. this morning. _

Daniel_ Why? What happened? Are you okay Rosie? Di mana kamu sekarang? _

Rosie_ I’m not okay Dan.. I'm not. Aku di Altersky. _

Daniel _ Please hang on. I’ll be there setelah selesai mengurus Cafe, share loc ya Rosie? Aku baru saja sampai di cafe, wait for me okay? _

Rosie _ okay. _

Jantung Daniel berdegup kencang. Tatapannya lurus ke lantai atas, bergegas menaiki setiap anak tangga dan terus memanggil nama Lisa.

Please don’t do something stupid Lisa.”

Daniel terkejut, begitu sampai di lantai atas. Ternyata ada Lisa di balik tembok tepat di dekat tangga, dengan posisi duduk memeluk kedua lututnya. Kepalanya terbenam di kedua lengannya sendiri.

“Lisa?! Are you okay?”

Daniel seketika bersimpuh menarik dengan lembut kepala Lisa yang tertunduk dalam. Memastikan Lisa baik-baik saja.

“I’m not okay.”

Wajahnya terlihat sangat kacau. Kedua mata yang sembab, poninya yang basah berantakan, wajah yang lusuh, sungguh pilu melihatnya.

Ketika Daniel memeluknya dan tangisan itu pecah kembali. Daniel tidak mengeluarkan sepatah katapun. Dalam hati lega karena apa yang dia khawatirkan tidak terjadi. Tapi di lain sisi dia tahu, Lisa hanya butuh meluapkan semuanya. Cukup lama tertahan, sampai tangisan Lisa mereda.

“Get up Li. “

Daniel membantu Lisa berdiri kemudian perlahan merangkulnya, mengarahkannya ke kamar. Sesampainya di kamar Lisa langsung berbaring di kasur.

“You look horrible Lisa, you need some rest. Sudah makan?”

“Sudah..”

“Minum obat?”

“Belum..”

Daniel segera mengambil segelas air dan obat untuk Lisa. Membantunya dan memastikan Lisa meminumnya.

“Take some rest, akan ku handle cafe hari ini. If you need anything just tell me. Okay?”

“Thank’s Dan.”

Daniel kemudian meninggalkan Lisa. Bersiap untuk mengurus Cafe, mempersiapkan segalanya sebelum Cafe buka. Tidak lupa juga dia sempat menyembunyikan obat tidur Lisa, gunting, cutter, dan segala benda yang langsung membuat pikirannya tidak tenang.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang