6. Introvert ?

407 65 23
                                    


.


.


.




Lalisa Manoban




"So you are."

Lisa tersenyum canggung, menyadari bahwa kata-katanya mungkin membuat Rosie tidak nyaman. Atau hanya perasaan Lisa saja. Tapi Rosie masih tersenyum sambil mengucapkan terima kasih pada akhirnya.

"Thanks Lisa."

Wajahnya merona, indah. Rosie tidak mampu menahan perasaan senangnya. Ketika suasana semakin canggung. Leo membawakan nampan berisi cocktail ke hadapan Lisa.

Lisa mengambil kedua gelas tersebut, dan memberikannya kepada Rosie.

"Here."

"Thanks again."

"Waw Rosie, cantik sekali." begitu kata Leo sambil berlalu, namun meninggalkan senyuman dan tatapan nakal kepada Rosie. Lisa meliriknya kesal. Tapi Rosie mengalihkan pandangannya.

"Pidatomu bagus." kata Rosie dengan lembut.

"Aku sudah menghafalkannya semalaman."

"Haha really?"

Lisa pun mengarahkan Rosie untuk duduk di sofa sebelah kiri dari mereka. Dan mereka berdua pun duduk di sana.

"Terima kasih sudah mau datang." lanjut Lisa yang sudah duduk di samping Rosie dengan sedikit space.

"Tentu saja aku akan datang. Kenapa? Khawatir aku tidak datang?"

"Yeah. Maybe.."

Lisa memandang lurus ke arah band akustik yang sedang bermain. Namun dia tahu kalau Rosie sedang menatapnya dari samping. Lisa tahu, dia harus mengalihkan pembicaraan.

"Ehm, bukankah kamu bisa bermain gitar?" tanya Lisa tanpa menoleh ke samping.

"Yeah. Kamu ingin aku main?"

"Kalau tidak keberatan."

Lisa akhirnya memandang ke samping. Tepat ketika Rosie masih menatapnya.


Shit, salah timing


"Pasti suaramu juga bagus kan?" Lisa mengalihkan pandangan lagi.

"Maybe. Penasaran?"

Sengaja atau tidak, Rosie terdengar ingin menggoda Lisa. Atau dia hanya ingin Lisa memintanya bernyanyi.

Lisa terkekeh, namun wajahnya sudah terasa hangat.

"Yes, please."

"Okay."



Singkat saja, dan Rosie berdiri dari tempat duduk. Berjalan ke depan untuk berbisik ke pemain gitar dengan manisnya. Dan si pemain gitar yang seorang laki-laki pirang itu pun membalas kata-kata Rosie dengan senyuman.

Semua itu dilihat Lisa tanpa jeda. Ketika Rosie sudah memegang gitar, dia menatap Lisa dan melemparkan senyuman. Lisa pun tersenyum dibuatnya.

Tak lama suasana pun hening, karena tahu kalau seorang tamu dari Lisa akan membawakan sebuah lagu. Terlebih karena sosok Rosie dengan rambut pirang panjang, cantik dan manis tengah berdiri di atas panggung. Dengan menenteng gitar.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang