.
.
.
Rosie to Ashley : _ i need your help to design this.. _
Ashley : _ Key _
Rosie kini tengah ada di studio, dan menunggu kehadiran Soodam jam 11 siang. Sementara itu dia minta tolong dibuatkan design untuk foto-foto di restoran Billie.
Padahal ya ada alasan untuk sekedar membangun komunikasi secara profesional ke Ashley. Tapi malah dibalas begitu doang.
"Gak asik banget." gerutu Rosie.
Soodam yang baru datang pun dipersilahkan masuk oleh Rosie. Mereka santai sejenak di sofa depan ruang foto.
"Sarapan udah?" tanya Rosie basa basi.
"Udah unnie. Biasa, di cafe hehe."
Rosie hanya ngangguk. Dia pun mulai mengecek-ngecek barang, kemudian memakaikannya ke Soodam.
Jam tangan dan beberapa model kacamata. Soodam yang sudah make up mandiri pun mulai diminta ganti baju serba putih oleh Rosie. Begitu kelar.
Sesi foto-foto pun di mulai.
Studio terasa sepi karena hanya ada mereka berdua di dalam. Selama kerja, Rosie nampak lebih banyak diam dari biasanya. Maklum lah studio sendiri beda dengan studio Advo yang riuh dan cctv dimana-mana.
"Break dulu ya, batre minta digantikan." kata Rosie setelah satu jam berjalan.
Soodam pun ngadem dibawah ac. Rosie sendiri sedang melihat hasilnya dari laptop. Cukup puas karena pencahayaan sangat pas, dan sesuai request.
"Unnie kenapa gak lanjut di sebelah?" tanya Soodam kepo. Rosie kini sudah menyodorkan sebuah softdrink padanya.
"Ya biar bisa fokus kesini. Ini kan udah mulai ada yang ngajak kerja sama. Kalau semua di Advo nanti sini siapa yang mengerjakan." jelas Rosie yang juga mulai minum air putih dingin.
"Ya benar juga sih, waktunya yang sempit ya unnie?"
"Ni juga harus dikembangkan lagi. Dari segi kualitas dan pasar."
Soodam hanya ngangguk-ngangguk, secara dia gak terlalu paham ilmu marketing begitu.
"Ehm sebenarnya kamu risih gak sih kalau diperlakukan seperti adik sendiri oleh Lisa?" kini Rosie kembali bertanya, tapi mengenai topik bahasan yang probadi.
"Gak sih. Soalnya aku juga gak punya saudara. Plus nya dapat makan gratis yang memudahkan kehidupanku hehe."
"Kamu anak tunggal?"
"Iya.. dan tidak juga.."
"Apa maksudnya itu?" Rosie malah jadi bingung sendiri.
"Jadi aku pindah ke Australia setelah ibuku tiada. Lalu ayah menikah lagi dengan ibu tiriku. Yang sudah punya anak satu. Itulah kenapa ku bilang aku anak tunggal yang punya saudara." jelas Soodam sambil sesekali minum minuman kalengnya.
Rosie berubah pandangan sedikit kepada Soodam. Sedikit bersimpati.
"Apa Lisa sudah tahu itu?"
Soodam mengangguk. Mungkin itu yang membuatnya semakin dekat dengan Lisa. Rosie mendadak khawatir.
"Sudah sekitar seminggu lalu. Sebelum dia menawarkan makanan gratis untukku setiap hari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste of Love
FanfictionKetika Lisa si tukang masak yang dingin dan anti sosial. Bertemu dengan Rose si tukang makan yang ekstrovert dan tidak bisa diam. Dimulai dari pelanggan, menjadi partner kerja, lalu teman dekat. Kehidupan yang kelam dan rahasia gelap berdiam di dal...