63. Lamington

274 52 25
                                    

.

.

.

Lisa sampai di lokasi tepat setelah Soodam juga sampai di sana. Dengan setelan baju casual, mereka masuk ke area taman. Soodam terlihat begitu menawan mengenakan jaket hitam, rambutnya berkilau hitam indah. Melambaikan tangan pada Lisa yang baru datang.

“Unnie. Here!”

Senyuman Lisa melengkung melihat Soodam yang begitu riang menyambut kedatangannya.
“Sudah lama?”

“Tidak kok, baru saja turun dari taxi juga. Yok masuk.” Ajak Soodam yang berjalan duluan. “Udah gak sabar..”

Lisa masih mengekor di belakang sambil menikmati sekeliling. Tapi Soodam berhenti sejenak agar Lisa jalan di sampingnya.

Begitu masuk, banyak pemandangan yang menyejukkan mata. Berbagai floral yang indah, rumput-rumput hijau, dan berbagai macam tumbuhan unik.

“Indah kan unnie? Ini rekomendasi dari temanku, katanya dia pernah kesini. Dan cocok banget buat refreshing.”

Mereka yang sudah mutar-mutar pun berhenti duduk santai di depan sebuah danau yang membentang, ditengah-tengah.

“Temanmu pasti sering jalan-jalan ya.”

“Tepat sekali. Cocok, memang aku benar-benar membutuhkan healing sih.” kata Soodam sambil memejamkan mata dan bersandar di kursi panjang yang mereka duduki. Saat itu sudah memasuki musim semi. Jadi bunga-bunga disana juga mulai bermekaran.

“Bagaimana denganmu Unnie? Apa kamu butuh healing juga?”

Lisa menghirup udara segar dalam-dalam.
“Yah, bisa dibilang begitu."

Pandangannya masih pada kilatan danau yang tertempa matahari.

“Syukur kalau memang bisa membantu. Oh iya, apa Rosie Unnie tidak bisa diajak jalan?”

“Dia sedang sibuk sekali bulan ini. Dan aku juga sedang tidak punya teman.” curhatnya. Lalu ingat kalau harus laporan kepada Rosie. Lisa mengeluarkan ponselnya. “Aku foto-foto sebentar deh.”

“Buat kenang-kenangan ya?”

“Bukan, buat laporan pada Rosie.”
Soodam menahan tawanya melihat kebucinan ini. Tidak kuat mental, dan hanya cekikikan saja.

“Lucu ya?” tanya Lisa setelah selesai foto-foto sekitar.

“Lumayan.. Kalian menggemaskan sih, minta dicubit pakai pinset.”

Kemudian mereka kembali jalan. Ketika kemudian bertemu sesosok guide yang ada di dalam taman yang banyak pepohonan. Lisa mendengarkan setiap penjelasan yang dijabarkan mengenai pohon-pohon yang tidak ia ketahui. Dan sangat memuaskan baginya.

“Unnie kita istirahat ke cafe dulu yuk. Itu tuh.” seru Soodam sambil menunjuk sebuah cafe sebelum jalan keluar. Cafe kecil yang nyaman dan sejuk.

Soodam tanpa sadar sudah menggandeng tangan Lisa dan menyeretnya seperti yang sering dilakukan adiknya dulu ketika jalan bersamanya. Terlebih ketika dia ingin dibelikan sesuatu oleh Lisa.

Sampai di dalam pun Lisa terlihat senang. Lebih senang lagi karena sifat manja Soodam yang mulai mengingatkannya pada Phanita.

“Pesan apa unnie?” tanya Soodam sambil tersenyum lebar.

“Caramel Macchiato satu..” Lisa pesan minuman kopi favorit Rosie. “Dan Croissant Original satu.”

“Kalau aku mau coklat panas satu, dan Lamington.”

Dia pun mengembalikan buku menu serta pesanannya kepada waiters. Karena mereka duduk di lantai 2 dan pinggir jendela, jadi pemandangan alam sekitar semakin terlihat indah.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang