110. Udon

275 50 10
                                    

.

.

.


Tadinya sih bilangnya mau ngobrolin hal penting. Tapi kok anaknya malah kubuat tepar, hehehe.

Ya habis gimana, udah rindu sih. Dia pasrah saja waktu dijamah juga. Pasti kecapean sampai langsung tidur begitu, setelah ditinggal ke kamar mandi.

Aku membelai wajahnya yang semakin mulus saja. Bibirnya juga lucu, manyun sedikit kebuka. 

Rindu sekali aku padanya.


Rosie tidur menyamping sambil membelai pipi dan rambut Lisa. Gadis itu sudah memotong pendek rambutnya sebahu. Tapi itu justru membuatnya semakin menarik untuk dilihat. Terutama bagi Rosie.

Rosie yang lapar pun memutuskan untuk ke dapur, kali saja ada makanan.


***


Dilihatnya ada sebuah mie udon yang belum selesai dibuat. Dashinya masih ada di panci. Sementara mie belum direbus. Terlihat seperti Lisa sedang menyiapkan udon untuk brunch, hanya saja ditinggal untuk menemui Rosie tadi di bawah.

Rosie hanya bisa terkekeh, dan tidak tahu ini udon mau digimanain. Ia mulai garuk-garuk kepala.

"Sepertinya lebih enak kalau bangunin aja langsung. Keburu kelaparan aku."

Rosie pun kembali ke kamar. Kini mulai menepuk pundak Lisa. Awalnya pelan, tapi karena Lisa tidak bereaksi, dia tepuk sekali lagi. Sambil sedikit digoyangkan.

"Bangun sayang.. Lapar."

Lisa mulai menggeliat, lalu meregangkan tubuh. Tidak sadar bahwa dirinya masih gak memakai baju sama sekali.

"Aduhh ketiduran ya aku." tanya Lisa lirih sambil mengucek mata. Rosie yang memperhatikan lekuk kaki jenjang Lisa. Karena selimut tersingkap sampai ke paha.

Sadar akan hal itu, Lisa buru-buru menurunkan selimut dengan benar.

"Ugh, ugal-ugalan banget sih nyosornya, kan aku jadi gak bisa nolak." Lisa masih bisa becanda saja. Padahal mata Rosie masih nakal menjelajah ke kulit tubuhnya yang terekspos.

"Maaf ya. Gak bisa direm.. Nanggung."

Rosie menyeringai, dan tidak juga beranjak dari sana.

"Ehm.. Apa tadi kamu bilang? Lapar?" tanya Lisa mengalihkan pembicaraan.

"Iya sexy.. Udah ngumpul belum nyawanya?"

Rosie merunduk kembali ke ranjang, mencium pundak Lisa yang terbuka. Lalu ke bibirnya secara sensual.

"Iya.. aku ganti baju dulu Rosie."

Karena perut keroncongan minta diisi, Rosie pun menyingkirkan diri dari Lisa. Mulai berdiri dan tersenyum terus.

"Kutunggu di dapur ya. Jangan lama-lama."


***



Hanya 10 menit saja Lisa membersihkan diri ke kamar mandi lalu memakai baju. Muncul dengan celana gemes dan kaos yang tadi dilempar Rosie ke lantai.

"Gak tau mau diapain ini. Jadi kubangunin kamu aja, dari pada jadi embuh nanti udonnya."

"Keputusan yang tepat sih."

Lisa pun menyalakan lagi kompor berisi panci dashi yang setengah jadi. Dan juga merebus adonan udon di atas telenan. Rosie sih hanya memperhatikan setiap gerakan Lisa sambil duduk manis di meja makan.

Ada daging chashu yang ada di dalam kuahnya. Tidak terlalu besar tapi terlihat menggiurkan.

"Dari jam berapa nyiapin itu?" tanya Rosie penasaran.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang