57. Tea & Pie

275 55 7
                                    

.

.

.



Lisa..

Sebenarnya dia sibuk dan mengabaikan pesan dari Rosie karena sengaja. Sengaja agar kesibukannya bisa mengalihkan pikiran dari Rosie.

Semenjak tinggal bersama kurang lebih 2 minggu ini, Lisa jadi terbiasa ditemani seseorang.

Kini Rosie telah kembali ke rumah, artinya Lisa juga harus kembali ke rutinitasnya yang dulu.

Cukup berat, karena sendirian membuatnya selalu kepikiran dan merindukan Rosie. Berharap ia bisa lebih memprioritaskan Lisa diantara lainnya, bahkan Alice.

Tapi dia juga tidak bisa sefrontal itu bilang ke Rosie. Karena Rosie sendiri tidak berani membuka hubungan mereka.

Setelah Rosie berpamitan mau menjemput Alice, Lisa kembali ke lantai 2 untuk istirahat. Karena resep isian pie sudah jadi.

Ia minum obat dari dokter Hans dan membalas pesan darinya soal pertemuan kembali besok pagi.

Lisa mengatur agenda yang begitu padat. Karena Daniel akan jarang bertemu dengannya. Dia sudah berpamitan akan fokus bantu membuka restoran temannya itu, yang entah Lisa kenal atau tidak, Daniel tidak bilang.

Di kamar, dia bengong karena kesepian.

Kesepian yang dulu jarang dirasakan olehnya. Karena Lisa terbiasa sendiri dan menyukai kesendirian. Tapi setelah mengenal Rosie dan kebiasaannya, sikap ramah dan banyak memiliki relasi. Bahkan teman-teman yang ia kenal juga mengenal Rosie.

Kini membuat Lisa berangsur-angsur membutuhkan seseorang disampingnya.



I miss you Rosie..



.

.

.



Rosie sendiri sudah happy setelah Alice selesai mengurusi pekerjaan temannya. Namun keinginannya untuk resign berdasarkan rekomendasi Lisa, masih berputar di kepalanya. Dengan kepulangan Alice, ia juga bisa membicarakan hal ini. Karena kebutuhan rumah tentu diusung oleh mereka berdua.

Sesampainya di rumah, Rosie mulai rebahan di atas sofa. Dengan Alice yang sedang sibuk menyiapkan teh hangat.

"Unnie, sini deh. Aku mau diskusiin sesuatu."

Alice kemudian datang dan duduk lesehan, dengan jeans yang masih melekat.

"Apa? Penting banget kayaknya."

"Aku ada kepikiran buat resign dari Advo, pendapatmu gimana?"

Alice tampak berpikir dengan beberapa pertanyaan di kepala.

"Pertama, kalau resign pendapatan kamu dari mana? Altersky saja?"

"Iya. Mau aku urusin full. Jadi gak kebagi-bagi buat ngurusin kerjaan di Advo."

"Ya bagus sih sebenarnya. Cuma, kebutuhan rumah berarti gak bisa bergantung ya. Full sama aku berarti."

Rosie memutar otak dan mengangguk ragu.

"Begitulah, kalau ada lebih pasti aku simpan juga sih Unnie. Sekarang udah teken kontrak dengan dua restoran dan satu merk jewelry." jelas Rosie.

"Dibagi berempat? Cukup buat kamu?"

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang