.
.
.
Roseanne Park
Pagi itu setelah ngeteh cantik, Rosie membantu Lisa membuat omelete seafood untuk sarapan. Easy karena hanya sebatas telur dadar, tapi rupanya tidak sesederhana yang Rosie kira. Karena Lisa memiliki sebuah bumbu yang entah apa saja yang dicampurkannya. Rasanya sangat lain. Menggelitik dan aromatik.
Waktu Rosie tanya, Lisa hanya menjawab "Rahasia."
Sepertinya itu juga yang digunakan Lisa untuk memarinasi daging-daging untuk sandwichnya.
Rosie masih penasaran dan ingin cari tahu lebih banyak. Tapi ia akan mencoba sabar dan berhati-hati. Ia cukup banyak mengenal Lisa dan wataknya yang keras kepala.
Jika ia bertanya, maka Lisa akan marah. Sulit dibujuk, dan Rosie sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi jika Lisa marah.
Disaat mengisolasi diri itu, apa saja yang kamu lakukan Li?
That makes me curious.
"Aku pergi kerja dulu ya, hari ini ada pemotretan majalah."
Pamit Rosie ke Lisa yang saat ini sedang sibuk membuat adonan adonan Roti. Dengan berlumur tepung, Lisa mendekat ke Rosie yang berdiri tidak jauh dari pintu dapur.
Mengecup pipinya.
"Terima kasih sudah dibantuin bersih-bersih."
"Sama-sama sayangku. See you at 4pm."
"See you."
Rosie memberikan satu lagi bonus ciuman di bibir, tanpa menyentuh Lisa yang berbalur terigu.
Rosie pun berjalan ke seberang. Dia menikmati jarak yang amat dekat dari kantor itu dengan riang. Cukup banyak mempersingkat waktu siap-siap kerja. Belum lagi bisa bersama Lisa yang selalu sweet dan full act of service.
Tapi masih menyisakan rasa khawatir akan obat yang dikonsumsi kekasihnya itu. Apa itu berbahaya. Apa yang dideritanya. Selalu menyelimuti dirinya saat ini.
Sampai di dalam kantor, ia membuka ponsel dan mencari nama Phanita Manoban di google.
Tak disangka muncul akun instagramnya dengan nama lengkap. Fotonya pun adalah foto orang yang sama seperti yang Lisa simpan. Rosie membuka akunnya yang beruntungnya tidak diprivate.
Yes ada beberapa fotonya dan juga foto Lisa juga ada. Rosie membuka satu persatu dan hanya terdapat caption yang menjelaskan dimana foto itu diambil, serta suasananya. Waktu mengecek kolom komentar, ternyata dikunci. Tidak ada yang bisa komen, hanya like saja.
"Kepoin siapa tuh?"
Suara Ashley mengagetkan Rosie yang sedang konsentrasi.
"Aa ah! Bisa gak sih, gak bikin orang jantungan." kesal Rosie harus menyudahi perkepoannya kepada Phanita.
"Galak amat."
"Biarin."
Rosie pun mulai menghidupkan pc untuk mulai bekerja. Dari pada lanjut menginvestigasi, tapi Ashley bertanya terus. Pasti akan sangat mengganggu.
"Hmm Rosie, uhm soal yang tadi pagi itu. Lupakan saja."
Ashley pun mulai meletakkan barang bawaannya di atas meja. Lalu berjalan keluar untuk membuat kopi. Belum juga Rosie sempat membalasnya, orangnya sudah menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taste of Love
FanfictionKetika Lisa si tukang masak yang dingin dan anti sosial. Bertemu dengan Rose si tukang makan yang ekstrovert dan tidak bisa diam. Dimulai dari pelanggan, menjadi partner kerja, lalu teman dekat. Kehidupan yang kelam dan rahasia gelap berdiam di dal...