60. Beef Soup

281 53 17
                                    

.
.
.

Rosie kembali ke kantor Advocado dengan gusar. Padahal dia hanya bertanya, bukan untuk mencemburui Lisa yang berduaan dengan Soodam.
Dia tahu sudah terlambat dan ingin langsung minta maaf ke Lisa, melihat dari semalam sampai pagi, handphone Lisa tidak bisa dihubungi. Tapi tanggapan Lisa malah seperti itu.

Sudah pasti dia marah karena aku tidak jadi datang semalam dan pagi juga terlalu siang untuk mampir.
Tapi kenapa harus segalak itu? Di depan Soodam lagi.

Rosie memutuskan kembali saat jam istirahat siang.

***

02.15 am

"Lisa mana Karen?"
Rosie sudah di depan kasir, untuk sekalian memesan makanan untuk teman-temannya.

"Sepertinya lagi diatas."

"Kok sepertinya. Yang tadi pagi itu pergi jam berapa?"

"Oh itu sih, kayaknya jam 11 mereka sempat pergi keluar lalu kembali jam 1 deh. Lupa-lupa ingat kak."

Rosie sudah mengerutkan kening, tanda tidak terlalu suka mendengarnya. Tapi dia masih mencoba untuk menyembunyikan kecemburuannya di depan Karen.

"Kalau gitu aku ke atas dulu ya."

"Iya kak."

Sampai di atas ia lihat Lisa yang lagi rebahan di atas sofa dengan celana jeans dan kaos putih saja.

"Li? Lisa?!"

Rosie menggoyangkan pundak dan duduk di karpet. Lisa tidak bangun, bahkan terlihat sangat pulas tidur.

Setelah berusaha beberapa kali dan gagal, Rosie melihat sekeliling dan menemukan wadah obat di atas meja. Dengan satu gelas air putih yang diminum seperempat.

Dibacanya dan ternyata itu obat tidur, bukan obat antidepresan seperti yang pernah ia temukan dulu.

Apa ini juga pemberian psikiaternya?

"Come on Lisa. Wake up!"

Rosie tahu ia tak punya waktu untuk berada di sana seharian. Karena pesanan teman-temannya menunggu, dan jam istirahat segera berakhir.

Ia pun memutuskan mencari dimana ponsel Lisa berada. Tidak ada disekitarnya lalu Rosie pun masuk ke dalam kamar. Langsung terlihat tergeletak di atas kasur.

Waktu coba dihidupkan baterai ponsel masih 75%. Rosie menghela nafas, melihat semua pesannya yang baru masuk. Semua ke pop up seperti yang sudah pernah ia lihat.

Tapi Rosie tidak tahu berapa password ponsel Lisa. Sedikit kepo dengan siapa saja dia berkomunikasi.

Fingerprint mungkin bisa, Lisa juga tidur sudah seperti mayat begitu.

Akhirnya Rosie nekat membuka kunci dengan nge scan fingerprint Lisa yang sedang tidur. Lisa tidak juga terbangun.

Terbukalah sudah.

Ia membuka aplikasi chat yang biasa orang-orang pakai untuk chating. Dan menariknya ada pesan dari Soodam, yang nomornya baru.

_ Soodam. Makasih kopinya Lisa. Aku akan pikirkan soal tawaranmu. _

"Tawaran?" tanya Rosie pada diri sendiri. "Tawaran apa?"

Karena tidak bisa bertanya pada Lisa, Rosie pun kembali buka pesan yang lain.

Tapi semua itu membuat Rosie tertegun.

Lisa hanya menyimpan nomornya, nomor Daniel dan ayahnya saja.
Seluruh karyawan cafe masuk dalam satu grup bernama Serendipity crew.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang