.
.
.
Lalisa Manoban
11.15 pm
Pada akhirnya Rosie menyelesaikan semua pekerjaannya pas dengan waktu cafe tutup. Gadis itu sungguh pekerja keras.
Lisa tahu, walau kerjanya di depan laptop seharian, itu sangat menguras otak dan otomatis menghabiskan energi. Lisa melihat Rosie yang merebahkan diri di sofa. Memejamkan mata dengan satu tangan menutupi wajahnya yang cantik.
"Sayang?" panggil Lisa dengan lembut sambil menggoyangkan tangan Rosie.
"Hmm."
"Sudah tutup cafe. Apa pekerjaanmu sudah selesai?"
"Sudah.. Baru saja. Ugh rasanya pundakku kaku sekali." keluh Rosie yang bangkit dari tidur. Lalu menyandar di pundak Lisa.
"Sini aku pijitin."
"Emang bisa?"
"Bisa lah."
Rosie pun duduk membelakangi Lisa di atas sofa. Lisa memijit bahu Rosie dengan perlahan.
"Kurang kenceng mijitnya sayang." protes Rosie. Lisa hanya senyum pelit. Rosie tidak sadar kalau Lisa memiliki tangan yang kuat karena sering menguleni adonan. Kalau kekencengan bisa sakit.
"Begini?"
"Ahh iya disitu enak."
Lisa malah cekikikan. Melanjutkan pijatan enaknya sampai lengan Rosie yang pakai kaos lengan pendek. Ia memejamkan mata menikmati setiap pijatan tangan Lisa.
"Aghh iya enak disitu sayang. Ugh."
"Hentikan membuat suara-suara sexy begitu Rosie."
Rosie tertawa menggodanya.
"Aw, disitu sedikit sakit."
"Ya ini yang kaku. Karena disini tidak banyak digerakan, makanya jadi sakit."
"Tahu banyak ya?"
"Pengetahuan umum Rosie honey."
Lima menit kemudian, Rosie mulai ngantuk. Tapi ditahan karena janjinya untuk mandi kemudian tidur bareng belum terpenuhi.
"Kamu tidak ngantuk kah?" tanya Rosie ke Lisa yang masih memijat pundaknya.
"Sedikit, ini baju saja masih belum ganti dari tadi sore."
"Sepertinya enakan mandi dulu ya kan?"
Rosie menyentuh tangan Lisa. memintanya untuk berhenti. Lalu berputar posisi menghadap Lisa. Wajahnya terlihat jelas sekali sama-sama lelahnya. Namun Lisa ini harus tidur. Bagaimanapun caranya.
"Ayok. Mandi shower saja ya, biar cepat." ajak Rosie yang segera menggandeng tangan Lisa untuk segera ke dalam kamar mandi.
Tanpa berlama-lama, Lisa dibantu Rosie menanggalkan bajunya satu persatu. Lisa terus saja memandangi Rosie dan badannya yang mulai berisi karena selalu dimanjakan oleh makanan enak buatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taste of Love
FanfictionKetika Lisa si tukang masak yang dingin dan anti sosial. Bertemu dengan Rose si tukang makan yang ekstrovert dan tidak bisa diam. Dimulai dari pelanggan, menjadi partner kerja, lalu teman dekat. Kehidupan yang kelam dan rahasia gelap berdiam di dal...