107. Rose For Rosie

303 55 37
                                    

.

.

.





"You must be kidding me, Rosie."

"Sssht pelankan suaramu."

Alice seketika lupa kalau sedang makan siang cantik di restoran mevah. Lanjut mereka menikmati hidangan pembuka. Tentu sambil ngeblank, sama-sama canggung.

 Tentu sambil ngeblank, sama-sama canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana sih si teteh, katanya gak apa-apa. Tahunya malah syok sendiri."

Rosie memperhatikan detail makanan pembuka itu, yang ternyata sebuah ikan yang di slice tipis. Dengan balutan saus salsa Verde. Tampilannya sangat cantik dan elegan. Rosie pun tak sabar mencicipinya.

"Rosie.. are you serious?" tanya Alice lagi, kini dengan volume suara yang sudah diturunkan.

"Euhmm, pengen bilang just kidding kok udah terlanjur basah. Ya sudah.. Iya."

"Jawaban macam apa itu?"

Ketika mereka sudah memasukkan ikan itu ke mulut, rasanya langsung mengalihkan perhatian. Saus dan sedikit kuah di piring cekung itu menyegarkan mulut. Seolah minta diisi kembali. Sementara ikannya terasa nikmat ketika digigit.

"Gila, enak banget." seru Alice sambil manggut-manggut. Begitu juga dengan Rosie. Sambil nunjuk-nunjuk makanan di piringnya, seolah kesenengan.

"Wah mantep mantep."

Begitu makanan pembuka habis, lanjut mereka membicarakan hal tadi. Sebelum makanan lanjutan datang.

"Itu serius gak?"

"Apa unnie?"

"Yang tadi.."

"Oh.. Iya unnie. Udah dibilang kan. Maaf unnie tapi.. Aku juga sebenarnya ragu buat mengaku. Cuman kan nanti pas unnie udah married, Lisa aja yang bisa nemenin aku." Terjeda sebentar karena makanan lanjutannya datang. Another seafood appetizer. Scallop kecil nan imut.

"Bentar, ih lucu banget. Difoto dulu." kata Alice sambil memotretnya. Karena seluruh nama hidangan dan bahannya sudah tertera di kertas menu di atas meja, jadi mereka tidak bertanya-tanya sendiri. "Lanjut dek."

"Duh sampai mana pula tadi?"

Rosie garuk kepala, karena mereka berdua ini gampang teralihkan.

"Ahh iya.. Jadi karena yang bisa menemani aku cuman Lisa aja, ya sebaiknya aku jujur ke unnie. I don't wanna be alone, and lie to you."

Alice terhenti ketika mendengar kata-kata Rosie yang sudah di titik. Ia menurunkan kembali garpunya. Lalu tersenyum singkat.

"Tidak bohong itu baik sih.. Tapi siapa yang tau hubunganmu selain aku?"

Alice lanjut makan suapan pertama dan sempat melebar kedua mata, karena keenakan. Rosie pun disuruh Alice untuk makan juga, takut kelamaan.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang