54. Mourning

282 60 26
                                    


.

.

.



Dalam kegelapan malam itu, aku tidak lagi melihatnya sebagai ketakutan.

Tidak ada lagi rasa takut, yang ada hanya penyesalan..

Rasa cemas, berganti jadi rasa kehilangan.

Sayangnya, dalam keheningan kamar tidurku.. Aku memandangnya tidak lagi menyeramkan. Tapi berubah menyedihkan.

Aku terus melihat ke arahnya seperti malam-malam sebelumnya.

Bedanya kali ini dengan derai air mata.




.

.

.




"Apa kamu tidur nyenyak semalam?"

"Iya."

"Lalu bagaimana dengan dokternya?"

"Bagus. Sesuai rekomendasi."

Rosie yang penasaran segera menginterogasi Lisa. Kini mereka berdua ada di dapur. Rosie menemani Lisa membuat adonan roti.

"Kok sepertinya kamu tidak terlalu senang, kenapa? Karena aku omelin tadi waktu baru datang?"

Lisa segera menggeleng. "Tidak kok. Sudah sepantasnya aku diomelin. Maaf ya Rosie."

Rosie pun memeluk Lisa dari belakang. Menghirup aroma tubuh Lisa bercampur aroma wangi butter di dalam ruangan.

"Sudah tidak marah kok." bisiknya. Lisa pun tersenyum dan berbalik badan. Tangannya yang berlumur tepung, tentu tidak bisa ia peperkan di wajah cantik Rosie.

"Terimakasih sayang.. Ngomong-ngomong bagaimana pekerjaan kemarin?"

"Good. aku mengurus restoran baru. Mewah dan fancy. Ada di pesisir pantai, keren banget deh."

"Oh ya? Chef siapa?"

"Billie Mckay. Dia habis balik dari Prancis juga loh."

"Waw, amazing."

Lisa pun balik ke adonannya tadi. Tapi sedikit penasaran akan satu hal.

"Sama siapa saja kerjanya?"

"Ya kru Altersky kan hanya 4 orang Li."

"Disebutin aja."

"Aku, Ashley, Jacob dan .. Luca."

Lisa mencep mencep, sambil mulai menguleni adonan perlahan.

"Yeah pastinya."

"Ayolah, aku tidak ngapa-ngapain kok."

"Ya harus kan, emang mau ngapain?"

Rosie menaikkan bahunya.

"Oh iya, kamu diantar Daniel kan?" tanya Rosie yang ingin melanjutkan interogasi yang belum selesai tadi.

"Iya, kan aku tidak tahu alamat dan bagaimana cara kesana."

"Tinggal naik taksi."

"Taksi terus ya boros. Aku ingin naik bus."

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang