.
.
.
Wedding Day...
Akhirnya semua yang disiapkan datang juga. Memang awalnya Aron baru dikenalkan Alice ke Rosie beberapa bulan, padahal hubungan mereka sudah berlangsung 3 tahunan. Alice sangat menjaga adiknya, sampai khawatir kalau Rosie akan merasa kehilangan jika dia menikah nanti.
Well, Rosie yang sekarang terlihat lebih mandiri dan bisa memimpin AlterSky dengan baik. Karena itu juga Alice tidak ada beban lagi.
Dia berbahagia di hari pernikahannya. Dan juga terlihat sangat cantik dengan gaun putih. Seluruh orang yang berada di gereja waktu itu sangat takjub. Kakak Rosie ini memang tidak kalah cantik dari adiknya.
Lisa sendiri ada disana juga, bersama Rosie memakai dress yang dibeli dari butik ternama di Melbourne. Karena riasan dan rambut sudah sangat sesuai, mereka pun terlihat seribu kali lebih mempesona dari biasanya.
Lisa duduk di sebelah Rosie di baris depan. Bareng keluarga Rosie lainnya.
Dikenalkan dengan sangat baik, sebagai Chef yang bertanggung jawab atas hidangan nanti. Walau bilangnya masih sebagai teman baik Rosie yang loyal dan kaya raya.
Tentu keluarganya sangat terkesan pada Lisa. Dan bukan tidak mungkin akan menyetujui hubungan mereka nanti.
***
"Hmm fotonya cantik sekali ya yang tadi." kata Lisa dikala sudah berada di rumah bibi Rosie yang disulap sebagai tempat pesta outdoor yang indah.
Jajaran makanan enak pun terpampang di semua sudut. Dari yang manis sampai asin, semua tidak mengecewakan. Terjaga kualitas dan kuantitasnya. Cukup untuk menjamu 200 orang keluarga dan teman dekat Alice dan Aron.
Rosie dan Lisa duduk di bawah pohon bareng Ashley, Luca dan Daniel yang membawa Jess sebagai tamu undangan. Semua urusan makanan sudah diurus kru dapur Marguerite.
Tentu karena itu Lisa juga meliburkan restorannya dua hari.
"Aku sudah resign sesuai keinginan kita bersama. Kamu kapan Luc?" tanya Ashley sambil makan terus si hidangan ayam.
"Iya, mungkin beberapa bulan lagi. Kan aku belum terlalu krusial untuk fulltime disana."
"Ya juga sih, yang penting foundernya dulu." sahut Rosie yang tidak ingin penghasilan Luca nanti malah berkurang dari pada waktu kerja di Advocado.
Lisa sendiri juga sudah biasa saja ke Luca. Tidak se cemburu biasanya, walau Luca terlihat sering mencuri pandang ke arah gadis kesayangannya itu.
"Lihat fotonya Li, tadi katamu bagus bagus." Rosie pun berganti tempat duduk di sebelah Lisa.
"Oh iya, aku undang Soodam juga, tapi sepertinya dia telat."
Mata Luca langsung melebar mendengarnya begitu juga dengan Jacob yang sudah balik dari mengambil makanan.
"Asikkk ada si eneng cantik." seru Jacob. Merengutlah wajah si Luca.
Cukup mudah ditebak, Luca sudah menargetkan gadis lain sekarang. Itu juga yang jadi alasan Lisa tidak se-cemburu dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste of Love
Fiksi PenggemarKetika Lisa si tukang masak yang dingin dan anti sosial. Bertemu dengan Rose si tukang makan yang ekstrovert dan tidak bisa diam. Dimulai dari pelanggan, menjadi partner kerja, lalu teman dekat. Kehidupan yang kelam dan rahasia gelap berdiam di dal...