82. Gimbap 2

234 50 8
                                    

.

.

.

Hari kedua pemotretan. Rosie tidak sempat sarapan karena harus ketemu Ashley yang ingin membicarakan soal konsep editing foto yang diminta Billie lebih detail.

Tentu Ashley harus ketemu pagi-pagi sebelum masuk kerja ke Advo.

“Hei Ash. Udah dari tadi?” tanya Rosie begitu membuka pintu studio. Ashley sudah duduk menghidupkan komputer.

“Hemm. Baru saja kok.”

“Foldernya ada di tanggal 3 April. Itu semua dicopy aja. Terus design sosmednya tema pantai. Dengan warna dominan putih dan biru. Begitu saja sih.. Gak ada detail lain.” jelas Rosie sambil sibuk membuka-buka file download an kemarin. Sebagai bahan untuk Ashley, sehingga Ashley tidak repot-repot nyari lagi.

Dalam arti, Rosie berniat meringankan pekerjaan Ashley.

“Makasih Rosie. Sangat membantu.” kata Ashley. Yang sepertinya dia sedikit melunak. Hanya saja masih jutek.

Rosie sudah merasa senang walau masih dijutekin dengan Ashley yang enggan memandang wajahnya.

Sambil copy file berjalan, Rosie dengan cepat membereskan barang-barang yang berceceran di sofa dan meja komputer.

“Gimana Jossey Jewelry? Motret aman?”

Kaget juga Rosie mendengar Ashley mengajaknya bicara duluan. Tapi dengan cepat Rosie menjawab.

“Aman.. Cuma butuh Soodam aja kok. Satu kamera, dua softbox.. Sudah terkendali.” jelas Rosie yang sudah meletakkan barang-barang ke laci.

“Harga Soodam juga aman, gak pakai perantara agensi kecilnya. Hehe.”

Ashley nampak tersenyum. Sedikit menarik bibirnya kesamping.

“Baguslah.” komen nya singkat. Kemudian selesai copy file, Ashley langsung pamit ke Advocado.

“Sudah selesai ya?” tanya Rosie. Dia mengantar Ashley sampai depan pintu.

“Sudah. Aku kerjakan secepatnya.”

Ashley melangkah pergi, namun berhenti setelah dua langkah.

“Boleh lihat hasil potretan kemarin?” tanyanya. Rosie pun menatapnya senang. “Beberapa saja, gak usah semuanya.”

“Okay. Nanti ku kirim.”

***
l
Lisa to Rosie : _ Tidak kesini? _

Rosie membaca pesan dari Lisa dan menggaruk tengkuk. Karena Soodam sudah ada di studio jam 9 pagi itu.

Aku kesana saja dulu. Sekalian beliin sarapan si model ini.

“Dam, mau sarapan apa? Aku mau ke cafe. Nanti dimakan disini aja.”

Soodam yang lagi sibuk berdandan pun mikir-mikir.

“Apa saja deh unnie. Terserah kamu.”

“Okay.”

“Eh.. nanti lama gak nih aku nunggunya. Gak mungkin kan unnie hanya ambil makanan aja? Pasti sambil ngapa-ngapain sama Lisa.” ocehnya kembali tanpa titik koma.

“Ya cium cium dikit boleh kali Dam. Dah ah, be right back..”

“Heish dasar kebucinan.”

Ditinggalnya Soodam di studio. Lalu mulai jalan ke cafe. Sebelumnya dia balas pesan Lisa.

Rosie : _ on my way honey _


***


“Kalau tidak aku chat, kamu tidak akan kesini kan?” omel Lisa.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang