77. Gimbap

260 52 15
                                    


.

.

.



"Rosie, bagaimana steaknya?"

"Enak dong, perlu diungkapkan kah?"

"... Yes."


Rosie terlihat cantik ketika berada di atas tempat tidur. Dia memeluk Lisa yang ada di sampingnya. Setelah tiba waktu pulang, Rosie segera bangkit untuk bersiap.

"Oh pasti karena aku lupa memberikan compliment ya? Hehe maaf. Siapa suruh langsung mengajakku ke kamar?"

Lisa tertawa geli mengingat kelakuannya sendiri yang membuatnya badmood.

"Aku pikir kalau mau buat steak sendiri, kamu pasti sudah bisa kan Rosie sayang?" Lisa bangkit juga, memeluk tubuh polos Rosie dan menyandarkan pipi di bahunya. Harum tubuh Rosie membuatnya enggan berhenti menyesap wanginya, mencium kulit halusnya. Menghisapnya sedikit, sehingga membuat tanda merah muda di punggungnya.

"Hm mulai lagi." keluh Rosie kulitnya yang sensitif akan membuatnya lama hilang.

"Cuma kecil dan tidak terlalu merah."

Rosie berbalik dan mencium bibir Lisa. Menghisap bibir bawahnya dan lidahnya yang sengaja minta dihisap.

"Ini tidak akan berakhir Lisa. Kalau aku tidak segera pergi dari sini." kata Rosie sembari bercanda. Ia berdiri dan mulai mengenakan pakaian. Lisa hanya bisa kembali ke dalam selimut. Mengingat Rosie memiliki kunci pintu cafe juga.

"See you tomorrow. Besok aku langsung masuk saja kan?"

"Yes, besok-besok juga sama."

Begitu selesai mengancingkan kemejanya, Rosie kembali ke atas ranjang hanya untuk memberikan Lisa ciuman selamat malam.



.

.

.



09.45 am


Rosie yang baru turun dari taksi takjub melihat Lisa dan kopinya sudah menyambut kedatangannya. Ia duduk di depan dengan kopi cangkir kertas di atas meja. Dia menyiapkan itu untuk Rosie.

"Duduk sayang. Ngopi dulu."

Rosie pun nurut gara-gara aroma kopi yang melayang membelai hidungnya.

"Prepare sekali. Pagi-pagi sudah ada kopi dan menyiapkan cemilan?"

Dilihat sudah ada satu keranjang makanan.

"Nice outfit. You look amazing Rosie."

Kebiasaan Lisa kalau ada yang menarik perhatian, langsung mengabaikan apa yang ditanyakan Rosie lebih dahulu.

"Thanks, tapi bisakah kamu jawab dulu pertanyaanku?"

"Oh, iya aku siapkan bekal. Spesial."

"Memang disana boleh bawa makanan sendiri?"

"I think it's fine, selama kita jaga kebersihan."

Rosie segera menyeruput kopinya yang masih mengepul. Lisa juga menyediakan pie daging ayam untuknya. Karena tidak baik minum kopi dengan perut yang kosong. Lisa memang se perhatian itu.

Taste of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang