Divorced Actor Picking Up Garbage

Bab 29

Yan Zixiu membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tetapi ketika dia memikirkan Xie Guanxin, dia tidak ingin berdebat dengannya lagi.

Jing Shaoci mencibir, lalu menarik dasi dengan tangannya yang besar, lalu perlahan membuka kancing manset dan berkata, "Apakah kamu mengakuinya?"

Yan Zixiu mengerutkan kening, "Mengapa kamu selalu merasa ada yang salah denganku?"

Jing Shaoci mengangkat alisnya dan menatapnya, "Jika tidak, lalu mengapa kamu melakukan segala kemungkinan untuk menikahiku?"

Dia tidak mau mengakui utang yang dimiliki pemilik aslinya.

Yan Zixiu menarik napas dalam-dalam, dan berkata kata demi kata: "Jadi aku tahu aku telah melakukan kesalahan dan memperbaikinya. Aku sudah menceraikanmu."

Tahu salah?

Jing Shaoci menyipitkan mata hitamnya sedikit, lalu berbalik dan mendekatinya, lalu berkata, "Jika rentang hidupku tidak termasuk, apakah kamu masih akan setuju begitu saja?"

Yan Zixiu menatapnya dan berkata dengan serius: "Aku tidak bisa melepaskannya."

Hal terpenting bagi seseorang adalah tetap hidup. Apa yang diinginkannya dari hantu yang berumur pendek? Mungkinkah dia ingin menikahi seorang pengantin hantu?

"Yan Zixiu, apakah kamu mencoba mempersulitku?" Jing Shaoci menggertakkan giginya.

"Karena kami tidak bisa hidup dengan uang, itulah sebabnya kami bercerai."

Lima menit kemudian, Yan Zixiu berbaring di sofa.

Dia tidak mengerti.

Semua yang kukatakan masuk akal, mengapa pihak lain selalu terlihat seperti qi hati yang stagnan?

Namun, dia memikirkan pertanyaan ini selama beberapa detik, lalu menyerah. Bagaimanapun, dia sangat marah hingga melukai dirinya sendiri, dan Jing Shaoci sendirilah yang melukai dirinya sendiri.

Ketika Jing Shaoci keluar dari kamar mandi, Yan Zixiu sudah tertidur.

Manusia kertas kecil yang berbaring di atas bantal mendengar gerakan itu, mendongak ke arahnya, lalu dengan patuh berbaring kembali.

Keesokan paginya, Xie Guanxin bergegas ke kamar mandi sebelum terbangun karena mual di pagi hari. Jing Fengyi sangat tertekan, tetapi seperti ini juga ketika dia hamil Jing Shaoci saat itu, dan dia mencoba berbagai cara tetapi tidak ada hasilnya.

Setelah rasa mualnya mereda, Xie Guanxin tiba-tiba berkata setelah menggosok giginya, "Sayang, aku ingin makan pangsit kecil."

Jing Fengyi segera berkata: "Aku akan menelepon Bibi, kamu tunggu aku di kamar."

"Tidak, aku akan pergi bersamamu."

Setelah keduanya turun bersama, Jing Fengyi segera memerintahkan bibinya untuk memasak wonton.

Sambil menunggu, kepala pelayan melangkah maju dan berkata, "Nyonya, tuan muda kembali tengah malam tadi."

"Benarkah?" Mata Xie Guanxin tiba-tiba berbinar.

Setelah mendapat jawaban positif dari pengurus rumah tangga, dia bangkit dengan gembira dan hendak naik ke atas, tetapi Jing Fengyi melingkarkan lengannya di pinggangnya dan berkata, "Pergilah setelah makan pangsit."

Xie Guanxin menatapnya, "Tapi aku belum pernah melihat Xiao Ci tidur dengan Xiu Xiu sebelumnya."

Sejak Qian Shaoci resmi mengambil alih perusahaan tiga tahun lalu, mereka telah bepergian keliling dunia dan jarang kembali.

Sekarang dia akhirnya mendapatkan kesempatan ini, dia tidak sanggup melewatkannya.

Jing Fengyi tidak akan pernah menolak permintaan istrinya.

Yan Zixiu dan Jing Shaoci baru tidur tengah malam, dan mereka masih belum bangun.

Manusia kertas kecil itu merasakan ada yang mendekati pintu, dan langsung melompat ke dahi pemiliknya.

Setelah Yan Zixiu terbangun, dia menunjuk pintu dengan cemas, lalu mengangguk penuh semangat dua kali.

Beberapa detik kemudian, Jing Shaoci yang sedang tertidur tiba-tiba merasakan getaran dari sisinya.

Begitu dia membuka matanya, dia melihat Yan Zixiu mengangkat selimutnya dan berbaring.

"Yanzi memperbaikimu..."

Yan Zixiu memberi isyarat diam padanya dengan ekspresi serius, lalu berkata dengan suara rendah, "Orang tuamu ada di sini."

Setelah berkata demikian, dia mulai mengingat dengan putus asa bagaimana pamannya memeluk tuannya hingga tertidur.

Namun sebelum dia sempat memikirkannya, Jing Shaoci tiba-tiba mengangkat tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Jangan bergerak."