111

234 70 30
                                    

Dave menutup panggilan telepon dengan wajah datar. Ia baru saja mendapat kabar yang cukup mengejutkan dari seseorang yang ia minta mengawasi kediaman seseorang.

Pangkal hidungnya seketika berdenyut membuatnya duduk bersandar.

"Ada apa, Dave?" Tanya Lucas heran melihat ekspresi sahabatnya yang tiba-tiba berubah. Malam ini mereka sedang bertamu ke rumah Dave Johnson untuk makan malam bersama.

Seperti biasa, setelah acara makan malam usai, para nyonya pasti berkumpul bersama meninggalkan mereka berempat yang sedang berkumpul juga di ruang kerja Dave.

"Charles Yu sudah mati."

Lucas tampak ber-oh sebentar sebelum menyesap kopi yang terhidang di atas meja. Raka sendiri tampak tak acuh mendengar berita barusan sementara Josh sedang terbaring di sofa dengan mata terpejam.

"Itu bukan berita mengejutkan, Dave," sahut Raka. "Pria seperti itu pasti memiliki banyak musuh yang menginginkan nyawanya."

Dave menghela napas kasar. "Aku tahu, tapi cukup mengejutkan karena dia tewas di tangan putrinya sendiri."

Lucas tersedak, Raka menatapnya tak percaya sementara Josh yang tadi berbaring kini duduk tegap sambil menatapnya penasaran.

"Ini baru berita besar," ujar Josh tak habis pikir. Ia sebenarnya ingin beristirahat sebentar. Namun pembicaraan ini tentu saja menarik atensinya. "Ceritakan dengan jelas."

"Aku tidak tahu garis besarnya," jawab Dave. Ia sendiri  memang tidak tahu bagaimana bisa Charles Yu merenggang nyawa ditangan putrinya sendiri. Informasi ini saja ia dapat dari pekerja di kediaman pria itu. "Tahu yang lebih mengejutkan lagi? Zwetta juga tewas."

"Wow!" Seru Lucas tak habis pikir. Bagaimana bisa berita mengejutkan ini datang secara bersamaan? "Di bunuh juga?"

Dave menggeleng. "Seseorang menabrak mobil yang di kendarai wanita itu. Zwetta tewas seketika tanpa sempat di larikan ke rumah sakit."

"Wanita itu pantas mati," jawab Lucas tak acuh. "Lalu, apakah Mr. Fang ikut terbunuh juga?"

"Sepertinya tidak," jawab Raka yang sedang melihat ponsel. "Aku penasaran, siapa yang membunuh wanita itu. Kecelakaan itu tampak di sengaja," Raka lalu memperlihatkan layar ponsel kepada ketiga sahabatnya. Tampak disana rekaman CCTV yang memperlihatkan kecelakaan yang di alami Zwetta itu tampak dibuat oleh seseorang.

"Pasti salah satu musuh Mr. Fang. Pria tua itu memiliki banyak musuh dimana-mana," jawab Josh tak peduli.

"Kalian tidak mencurigaiku?" Tanya Dave menatap ketiganya bergantian dengan wajah penasaran "Bisa saja aku yang merencanakan pembunuhan Zwetta."

Lucas mendengkus. Ia balas menatap Dave dengan tatapan mencemooh. "Aku cukup mengenalmu, Johnson. Kau tidak akan menyisakan Mr. Fang jika kau pelakunya."

Dave terkekeh. Ternyata sahabatnya ini tahu seperti apa dirinya dalam menghabisi musuh. Seperti kata Lucas tadi, ia tidak akan menyisakan satupun yang berpotensi membalas dendam di kemudian hari.

"Kembali fokus kepada Charles Yu. Bagaimana kau akan memberitahu Sherry tentang kematiannya, Dave?" Tanya Raka.

"Mungkin Adamson Yu sudah menghubungi istriku dan mengabarkan berita duka itu," Dave menduga-duga. Ia sendiri tidak tahu bagaimana menyampaikan berita ini kepada Sherry.

"Bagaimana jika belum?" Tanya Lucas. "Pergilah bertanya, Dave Johnson. Semakin cepat Sherry mengetahuinya semakin baik. Kita bisa datang menghadiri pemakamannya bersama-sama."

Alis Dave terangkat naik lalu tersenyum tipis. "Kalian ingin ikut juga?"

"Tidak ada salahnya untuk pergi," jawab Josh santai. "Toh anak-anak kita masih liburan. Kita masih memiliki waktu untuk bersenang-senang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang