The Waifu War - 11

148 24 13
                                    

Anna telah berganti pakaian dari seragam sekolah SMA Cattleya menjadi sebuah kaus oranye kasual dan dipadu padankan dengan celana jeans pendek selutut. Dengan segera, dirinya membuka pintu kamar dan menemui Arul dan Youka yang masih asyik menonton Nanatsu no Taizai. Intinya Anna benci anime.

Kedua pupil mereka berdua sama sekali tidak bergeser dari laptop putih Asus milik Arul yang masih setia menayangkan kelanjutan dari anime tersebut.

Anna berjalan mendekat dan sedikit ragu-ragu. Barulah disadari bahwa mereka tengah menonton sambil makan snack. Saat sedang ada scene yang lucu, tiba-tiba saja mereka ngakak sambil memakan sebuah ciki kentang mengakibatkan Arul terbatuk-batuk.

"Uhuk!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhuk!"

Youka panik hingga menepuk-nepuk bahu Arul. "K ... kak!"

"Uhuk! Uhuk!" Arul masih terbatuk membuat Youka langsung melirik Anna.

"Kak Anna tolongin kak!" pinta Youka cemas.

Anna mengerjap, dia tahu Arul tidak berbohong atau bercanda karena dia bukan tipe cowok yang seperti itu. Tetapi tetap saja itu Arul dan satu poin utamanya: Anna benci Arul.

"Tolong ambilin air, kak!" lanjut Youka cepat membuat Anna menimbang sesaat tapi kemudian dia sadar, dia memang rela bersikap tega jika itu buat Arul.

"Ogah!" dengus Anna cepat membuat Youka shock, tapi mau apa dikata bahwa hubungan keduanya memang sangat buruk? Dengan penuh rasa maklum, Youka cabut meninggalkan ruang tamu menuju dapur dan mengambilkan segelas air di depan wajah Arul.

Arul meraih segelas air tersebut lalu cepat-cepat meneguknya, setelah itu batuknya pun mereda.

"Ah!" desah Arul.

"Yokatta! Arul-nii­-san bikin panik aja!" Youka lantas menggembungkan pipi. Anna hanya menyimak saja, dalam hati dia senang kalau melihat Arul menderita tentu saja karena kebenciannya yang tak terbendung.

Youka dan Arul kembali berfokus pada tayangan Nanatsu no Taizai mereka sampai mengoceh panjang lebar kali tinggi.

"Elizabeth kawaii!" Mata Arul berbinar-binar membuat Youka lebih antusias lagi.

"No way, Arul-nii-san! Lebih kawaii-an Diane, tauk!" sanggah Youka.

"Eli!"

"Diane!"

"Eli!"

"Diane!"

Seakan-akan ada petir di kedua netra milik mereka yang saling menyambar satu sama lain. Baru kali ini, Anna tahu kalau sesama wibu juga bisa war. Anna pikir hal itu hanya berkecimpung di dunia per-k-pop-an.

Melihat hal kekanakan tersebut, Anna rasanya menahan mual. Sungguh alay mereka berdua! Batin Anna meronta. Tetapi baru kali ini Anna melihat hal berbeda dari diri Arul yang selama ini dilihatnya, cowok itu biasa dingin dan menyebalkan tetapi sisi Arul yang seperti ini baru Anna ketahui akan ditunjukkan cowok itu ketika bertemu dengan sesama jenisnya, yakni wibu!

Anna memerhatikan mereka sampai akhirnya cewek itu bosan, saking bosannya dia memutuskan beranjak dan menuju kamarnya lagi untuk beristirahat. Tetapi perhatian Anna seketika teralihkan, dia melihat sesuatu yang menarik!

Arul ... cowok itu mengeluarkan cokelat yang sama dengan yang tadi. Sontak saja Anna langsung mendekat lalu menarik ujung seragam cowok itu saking terperangahnya.

"Eh, bawang! Itu ... itu kan cokelat-" Belum sampai Anna menyelesaikan kalimatnya, Arul yang sama sekali tidak terganggu dengan tarikan Anna di seragamnya malah menatap Youka lembut, tersenyum, kemudian berujar.

"Makasih ya, Youka!"

"Hai', Arul-nii!" balas Youka juga dengan bahasa yang tetap saja cuma mampu buat Anna geleng kepala saking tidak pahamnya.

"Heh? Maksudnya?" Cewek itu masih memasang wajah pongonya.

"Itu cokelat buat gue," jawab Arul dan kini memandang Anna lekat lalu melanjutkannya sinis, "dari Youka."

"Hah? Masa?" Anna seperti tersambar gledek mendengar fakta mengejutkan itu. Lagipula sejak kapan Youka ke sekolah? Sejak kapan Youka tidak takut lagi dengan Arul? Sejak kapan Anna tidak tahu kalau diam-diam Youka sudah menaruh cokelat di bawah mejanya? Anna menunduk menatap Youka, menanti jawaban klarifikasi dari bocah imut itu. "Emang beneran?"

Youka mengangguk lalu melenguh. "Hu uh."

"Lho lah sejak kapan? Terus kalo emang itu buat Arul kenapa kamu taro di mejaku?"

Youka bangkit dan merogoh sesuatu dari baju kodoknya dan mengeluarkan sebuah sebungkus cokelat yang sama dengan yang sekarang dinikmati Arul, bedanya bungkus baru ini masih utuh dan nampaknya belum dieksekusi sama sekali.

"Nih yang buat Kak Anna!" Youka menyodorkan benda tersebut dan membuat Anna hanya garuk-garuk kepala, tidak mengerti dengan sikap bocah ini.

"Thanks."

"Iya, aku nggak tahu posisi duduk Kak Anna, terus setauku yang duduk di situ Kak Arul, ya makanya aku taruh di situ." Kini Youka berusaha menjelaskan di tengah-tengah Anna yang tengah menyamit cokelat miliknya. Cie makan bareng Arul!

Anna yang mulutnya sedang cemongan belepot sana sini itu mengerjap heran. "Lhow lawh gwimanah?"

--------
Yokatta : Syukurlah
Nii-san : Abang
Kawaii : Manis/lucu/imut

--------

Hai teman-teman, aku lanjut up RSPC lagi yaa😜 Sekarang gimana kabar kalian? Baik-baik ya di tengah pandemi 😘❤
Posted : 12 Mei 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang