Expose Her Face! - 132

20 6 7
                                    

“Lo ....”

Anna meneguk saliva, keringatnya sudah bercucur keras. Apa? Sial! Kenapa Anna tidak menduga bahwa Koikun dan Teddy Boy ternyata satu komunitas atau bahkan sudah sahabatan? Setahu Anna pun, sahabat Arul itu Fariel dan Yugha. Ternyata di luar mereka masih ada, ya!
“Gue anterin lo pulang tapi ada bayarannya.”

Kampret! Arul banget! Gak mau rugi! Fix, memang ini adalah si bawang! Bisa-bisanya Sharon menggilai makhluk yang paling ingin Anna tenggelamkan di dasar laut! Astaga! Baru saja Anna berniat ingin mengakhiri hubungan rival mereka tapi malah makin benci.

“Lo harus traktir gue Chuttime ya next time event, Ki!” ancam Arul.

Koikun mencibir. “Dasar! Iya, gampang.”

‘Ki’ untuk Koikun? Apa itu berarti Koikun juga merupakan nama samaran? Apa ada alasan tersendiri bagi seorang cosplayer untuk tidak memajang nama asli? Malu ketahuan wibu kah?

“Lo ....” Arul menunjuk lagi. Anna waswas, apa Arul benar-benar tidak menyadari ini Anna atau sedang berpura-pura? “Gue anter sekarang.”
Anna maju dua langkah, Arul menghela napas.

“Nama lo siapa?”

Anna melirik ke Koikun. Meminta jawaban. Koikun kembali mencibir. “Ah lo, Rul! Gak bisa manis banget sama cewek! Gimana dia mau jawab kalo lo kayak orang malak gitu! Namanya Lia, rumahnya di Jakarta Barat. Ya kan?”

Anna tersenyum, karena tidak terlihat lantas dia mengangguk.

“Hati-hati di jalan, Lia! Kalo si Arul macem-macem kamu bebas hajar, kok!” Koikun terkekeh bahagia. Arul melemparkan tatapan sinis.

“Teddy Boy! Jangan sebut nama asli!”

“Oh ya, ya! Teddy Boy! Hahaha!” Sumpah. Arul ingin menghajar Koikun sekarang juga. Mana wajahnya Koikun benar-benar seolah tak punya beban rasa bersalah!

“Lagian gue nggak semesum itu, woi!” Arul mengeluh. Anna geleng-geleng memerhatikan persahabatan mereka. Dibandingkan persahabatan Arul dengan Fariel dan Yugha yang cenderung saling mendukung, persahabatan Arul dengan Koikun ini cenderung bebas dan saling menghina satu sama lain. Apakah ini wajar?

Arul melangkah sambil menghentak-hentakkan kakinya, kesal kuadrat. Dia berjalan beberapa langkah mendahului Anna, terpaksa Anna hanya bisa mengikuti dari belakang. Suasana parkiran terasa begitu sumpek dan sempit, terlalu banyak kendaraan yang dititipi. Maklum, event Jejepangan ini terlampau gila. Arul sampai menyeka keringatnya berkali-kali sambil berusaha mencari sepeda motor matic kesayangannya. Begitu berdiri di hadapannya, Arul menoleh ke belakang. Anna hanya terdiam seperti kambing penurut. Arul berdecak kesal.

“Ngapain diem doang, sih? Naik buruan!”

Arul yang dikenal Anna dingin sangat berbeda di sini. Arul cenderung banyak ngomong, cueknya masih sama sih, tapi lebih emosian. Dia ... satu orang, kan? Apakah ketika sudah berada di lingkungan yang tepat, seseorang akan menunjukkan jati diri yang sesungguhnya? Termasuk Arul yang diketahui Anna sebagai wibu kini merambah dalam cosplayer. Anna tidak pernah menyangka hal itu, sih.
Anna melangkahkan kakinya menaiki kendaraan tersebut, kemudian diikuti sang empunya. Anna jadi semakin yakin bahwa orang di depannya memang Arul. Tidak bisa dipungkiri, plat nomor, warna, merek kendaraan semuanya sama persis dengan kendaraan yang pernah dipakai Arul tatkala menjemput Anna pulang sekolah.

Satu-satunya yang berbeda hanya kepribadiannya saja.

Arul mengemudikan kendaraannya membelah jalanan kota Jakarta, perjalanan menghabiskan waktu satu jam dengan jarak 20,8 km. Begitu hampir sampai ke pemukiman yang dipesankan Koikun, Arul bertanya. “Sekarang ke mana lagi?”

Hening. Wajah Anna kembali memucat, resah dan bingung.

“Woi! Kok lo diem aja? Ini gue nanya, lho!”

Bahu Anna menegang keras, apabila dia memberitahu Arul sampai pas di depan rumah pasti Arul akan menyadari bahwa sosok yang diantarnya sedari tadi adalah Anna karena Arul saja sudah sering main ke sana. Lantas bagaimana cara menghindari cowok bawang ini?

Jari telunjuk Anna terangkat lemah ke arah pinggiran jalan yang terdapat lampu remang-remang dari tukang nasi goreng yang sedang berdagang. Arul tidak paham tapi memarkirkan motornya di dekat sana. Anna langsung turun dari motor setengah melompat, membuat Arul celingukan dan ikut turun. Merasa risi tapi tetap berjalan mendekat. “Gue disuruh nganterin lo sampe rumah, bukan di pinggir jalan gini.”

Anna hanya melambaikan tangan seolah mengusir. Arul bete, dia akan dihabisi Koikun kalau begini. “Ini udah malem, yang bener aja gue ninggalin lo di sini!”

Anna terpancing, dia mengusir Arul terang-terangan. “Dih, apaan sih! Udah sana pergi, di sini aja dah cukup, kok!”
Arul terkesiap mendengarnya begitu pun Anna yang baru sadar bahwa dia keceplosan. Suasana menjadi sangat tidak terkendali, Arul yakin seratus persen bahwa dia mengenali pemilik suara itu. Namun siapa .... ?

Anna meski menggunakan masker tapi refleks menutup mulut lalu menggeleng. Arul memegangi dagunya, penasaran. “Kok suaranya gak asing lah? Lagian juga ini jalannya kek ngarah ke mana gitu ....”

Sial. Arul malah segala berpikir pula. Emang manusia otak kritis itu mana mau pulang dengan tangan kosong penuh rasa penasaran? Sikap Anna sedari tadi memang mencurigakan, tidak mau menjawab ketika ditanya bahkan meminta berhenti di pinggir jalan padahal dipesankan sampai rumah. Anna menunduk pasrah seraya menautkan kedua tangannya yang gemetaran, berdoa dalam hati. Berharap agar Arul tidak menyadarinya.

Arul menghela napas lalu melirik kepala Anna yang tertunduk nanar. “Naik lagi buruan! Gue nggak mau lo kenapa-napa, apalagi lo tuh kawaii.”

Anna yang sedang lengah karena ketakutan, mendongak kecil bersamaan dengan tangan jahil Arul yang mempeloroti maskernya dari hidung ke dagu.

Tereksposlah wajah cantik dan menawan miliknya, Arul menarik bibir tipis. Puas.

“Udah gue duga, lo itu plastik.”

----
Jadi ... author mau cerita -_- masa dapat soal uts malam² 😥 terpaksa ngerjain sampe capek padahal malem ini mau nulis RSPC (btw yang aku post ini udah lama ditulisnya)😥 Ya udah sekalian ngepost aja deh;) Jangan lupa votes dan koment ya, perjuangan nulis RSPC ga main-main bro! Btw doain author dapet nilai bagus yaa, semoga IPKnya maksimal. Aamiin! Thanks udah didoain :v

Gimana rasanya nulis cerita apalagi sampe ratusan ch gini tapi tetep fokus kuliah? Rasanyaaaa ahhh mantap :v

Posted : 11 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang