"Jadi gimana? Hipotesis gue gimana? Hm? Gimana?" Zeal tersenyum lebar. Menunggu kemenangan besarnya.
"Gue nggak mau tau! Gue bakal ancurin robot ini!" Mizkah emosinya sudah di ubun-ubun. Sial! Zeal merasa tertipu! Bagaimana bisa padahal Zeal tidak menggunakan cara curang, melainkan sedikit intimidasi dan diskriminasi antar makhluk Tuhan.
"Lo nggak boleh curang!"
Mizkah meledek. "Bodo amat! Youka gue yang bikin berarti bebas gue apain. Lagian dia emang nggak guna!"
"Gak akan gue biarin lo lakuin itu!"
Suara serak itu membuat Zeal menoleh. Sedari tadi Arul hanya dapat memerhatikan tanpa berbuat apa-apa. Arul menepuk bahu Zeal seraya berbisik. "Cukup sampe di sini, makasih bro. Sisanya serahin ke gue!""Apa-apaan lo? Ngapain lo ikut campur?"
"Lo sendiri berniat curang! Jadi bebas dong kalo gue ikutan."
Mizkah mengarahkan tangannya ke arah prosesor Youka sampai dia terhenti karena mendengar suara teriakan super gahar milik Syahrul Abidzar Maulana. Selama ini sebagai kapten tim basket, Arul sudah terbiasa memandu teman-temannya dengan suara lantang miliknya. Di sini, di ujung lapangan, Arul akan menunjukkan kebolehannya.
"Plastik! Gue suka sama lo!" teriak Arul membuat perut Ririn mulas. Meski teriakannya tidak seseram tawaan Mizkah hingga menimbulkan darah, tetap saja. Telinga siapa pun pasti sakit mendengarnya.
"Sial! Gak akan gue biarin—"
Zeal sudah berdiri di belakang Mizkah dan menahan kedua tangan peri itu. Mizkah bisa saja melemparkan air liur tetapi Tuhan pasti akan menghukumnya. Benar-benar posisi yang tidak aman.
Anna memegang telinganya yang sakit lalu memprotes. "Terus kenapa tadi lo tolak gue?"
"Gue nggak suka ditembak cewek duluan! Kesannya lo kek cewek-cewek predator yang demen ngejar-ngejar gue!" Suara Arul memelan. Dia menjelaskan alasannya dengan wajah memerah kecil. "Lo mau, kan, jalin interaksi asosiatif sama gue?"
Anna tadinya ingin menggantung Arul di depan pohon beringin karena sudah menolak eh malah menembaknya lagi. Namun mendengar perkataan Arul, Anna malah jadi hampir meledakkan tawanya. Cara penembakan macam apa itu? Geleng-geleng rasanya melihat Arul. Anna meledek rivalnya itu. "Bahasa lo IPS banget! Kalo yang nggak ngerti bahaya tuh!"
"Woi! Nggak ada waktu bercanda! Cepet jawab!" Ririn memaki mereka berdua. Dasar bawang dan plastik!
"Oh, ya! Mau!" seru Anna kembali teringat kondisi Youka. Apa karena terlalu senang dan kesal sekaligus, Anna jadi terbawa suasana? Atau jangan-jangan Arul berbohong demi menyelamatkan Youka saja? Entahlah. Yang jelas sekarang mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Tiba-tiba tubuh Youka terangkat dan disinari oleh cahaya di sekelilingnya mirip seperti kumpulan kunang-kunang. Semua manusia di sana terpana melihat kecantikan itu. Sebuah tulisan besar nampak di atas kepala Youka.
Mission completed.
Misi menjodohkan Anna dan Arul yang sedari awal dipilih sendiri oleh Youka itu berarti ... sukses?
"Alhamdulillah!" Air mata Anna berlinangan. Ini berarti ... adiknya selamat, kan?
Zeal tersenyum pada Ririn dan Ririn membalasnya. "Syukur, deh!"
Arul tidak berkata apa pun karena baru saja jadian beberapa detik yang lalu.
Mizkah nampak kesal melihatnya. Sepuluh detik kemudian, tubuh Youka kembali jatuh ke tanah dengan perlahan. Namun kepala dan tangan Youka tetap tidak tersambung membuat Anna yang baru saja bahagia menjadi lemas."K ... kenapa?"
"Yaiyalah. Yang udah dirusak mana bisa balik lagi, kecuali diperbaiki!"
"Cepet perbaiki!"
"Lho kenapa nyuruh-nyuruh!" Mizkah emosi lalu senang melihat posisi mereka yang baru saja melihat secercah harapan kembali sirna dan melemas lagi. Tiba-tiba terdengar suara kepakan sayap. Muncullah seorang dengan surai ikal dikuncir dua dan pipi yang gembul dan memiliki sayap putih dengan tekstur yang lebih kasar daripada milik Mizkah.
"Hai Mizkah, long time no see!"
-------
Terima kasih ya kalian sudah setia baca Robot Sang Peri Cinta. Without you, im nothing! Tetap stay tune!Masih ada 2 chapter lagi, sabar ya?
Posted : 1 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot Sang Peri Cinta✔
Teen Fiction"Oi, plastik!" "Apa, bawang?" "Gue benci sama lo, plastik!" "Gue jauh lebih benci sama lo, bawang!" - Syahrul Abidzar Maulana (Arul), seorang cowok tampan, cool, ketua ekskul basket, bahkan termasuk jajaran most-wanted SMA Cattleya terlibat sebuah p...