Anna tidak tahu harus merespons apa, tapi perlakuan Arul beberapa hari ini memang berbeda. Mengantar-jemput tiap hari, meneraktir makan, bahkan tidak mengelak tiap kali dikatakan menjadi dekat dengannya. Sekali lagi, semua ini hanyalah karena Anna menjadi pasangan cosplay-nya saja, kan?
Anna berkali-kali ditodongi pertanyaan teman-teman sekelas yang membuat kepalanya sedikit pusing. 11-A emang benar-benar perwujudan netizen +62 sejati!
“Na, lo jadian sama Arul?” Keysha bertanya langsung.
“Kali ini ngaku aja deh, nggak mungkin kalo nggak mah! Tiap hari aja bareng terus!” Indah menarik seringai. Ingin membuat Anna mengaku. Anna bergeming, tidak terusik akan hal itu. Terus membisu mungkin akan membuat mereka semua lelah lalu berhenti.
Anna bisa saja menolak semua perlakuan Arul, tetapi cowok itu tidak membiarkannya. Arul memang berubah, seratus delapan puluh derajat. Perubahan yang mampu membuat semua orang tercengung. Apakah ini akhir kisah dari tuan kulkas berjalan karena berhasil dilelehkan oleh seorang cewek kutu bukunya 11-A?
Septa nyengar-nyengir. Anna bisa menangkap aura tidak benar dari dirinya. “Cie, cie! Udah nggak musuhan nih?”
“Wah ini mah biasa banget, musuhan terus ending-nya cintrong! Ckckck!” Indra ikut-ikutan. Sumpah, Anna merasa mual terlalu lama di kelas.
Ririn terdiam, tidak memberi respons apa pun. Sibuk menyelundupkan dirinya sendiri di balik meja sekolah. Bahkan, di detik yang seperti ini saja, Ririn tidak mau ikut-ikutan. Seorang cewek toa masjid memilih menjadi kalem. Ah, sudahlah. Dada Anna menjadi sesak. Apakah ini karena Anna tidak pernah mengikuti perkembangan hubungan cewek itu dengan Zeal? Mungkin semua ini salahnya.Selain itu, kalau begini terus, bukankah semua yang diharapkan Youka akan menjadi kenyataan? Mereka berpacaran sesuai dengan perjodohan yang diinginkan Youka. Deg! Anna jadi teringat kejadian malam itu. Siapa sebenarnya orang yang berbicara dengan Youka? Obsesi apa yang mendasari Youka untuk menjodohkan dirinya dengan Arul? Sampai detik ini, semua itu terlalu misteri. Misteri yang belum sempat Anna kuak, menyelimuti hidup dan hatinya. Apa memang dirinya dan Arul pantas bersama?
Sial, memikirkannya saja Anna merasa aneh. Tentu saja, setelah sekian lamanya bergelut dan menjadi rival sejak kelas 10, masa semua ini berlalu begitu saja? Anna tidak ingin mewujudkan cerita klise orang-orang, bagi Anna bila hubungan rivalnya dengan Arul berakhir itu wajar. Namun kalau mengubahnya menjadi cinta? Alasan apa yang mendasari? Tidak ada.
Ririn mengangkat kepala dan berkata. “Nggak mungkin Anna jadian sama Arul, gue tau persis seberapa besar rasa benci Anna ke Arul!”
Glek! Tidak Anna duga, Ririn akan membelanya dengan spontan. Ucapan Ririn yang besar dan dalam itu berhasil membuat kelas berada dalam silent mode yang cukup lama. Ririn meyakini bahwa kedekatan Anna dan Arul itu ada sebabnya, bukan berarti cinta menjadi sebuah sebab seseorang menjalin kedekatan kan? Siapa tahu Anna dan Arul akan mengangkat bendera perdamaian dan memutus semua dendam di hati.
***
Siangnya, Anna mendapat tugas dari Pak Rofiq, guru olahraga untuk membawa tongkat dan bola kasti ke dalam gudang peralatan olahraga. Sebagai anak kelas 11-A yang teladan dan peraih juara satu paralel, Anna menurutinya. Sekarang Anna membawa kedua benda tersebut dan berjalan menuju gudang peralatan. Anna tertegun, itu berarti mau tidak mau Anna juga akan melewati lapangan basket. Semoga saja tidak ada apa pun yang terjadi, minimal bertemu dengan Arul. Bila itu terjadi, berarti Anna akan pulang bersama lagi bukan?
Anna melangkah dan mendapati cowok itu sedang sibuk berlatih, tidak ada tanda-tanda Arul kelihatan pernah bosan berkencan dengan bola dan sekarang ikut terjun dalam cosplay.
Cowok itu memang pandai menyembunyikan sesuatu. Anna terpaku di tempatnya, teringat kejadian pertama kali Anna melabrak Arul, pertama kali mereka mengobarkan bendera permusuhan.-----
Humm ada yang kepo ga sih alasan mereka musuhan? Jawabannya di chapter setelah ini yaa🥰🤗 komen dan votesnya mana, nih?Posted : 23 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot Sang Peri Cinta✔
Teen Fiction"Oi, plastik!" "Apa, bawang?" "Gue benci sama lo, plastik!" "Gue jauh lebih benci sama lo, bawang!" - Syahrul Abidzar Maulana (Arul), seorang cowok tampan, cool, ketua ekskul basket, bahkan termasuk jajaran most-wanted SMA Cattleya terlibat sebuah p...