War - 109

23 5 2
                                    

Pintu kamar Anna dikunci dari dalam, Arul berdecih lalu segera mengambil kursi yang berada di dekat sana dan mengambil ancang-ancang untuk mendobrak dari luar. Tak butuh waktu lama, cowok itu segera melakukannya.

Brak!

Pintu terbuka, suasana di dalam sangat menggemparkan. Rambut Anna yang sedang berantakan parah serta Ervan yang menyipitkan mata hingga membuat pupil cowok itu sudah tak kelihatan lagi, hanya segaris saja.

Melihat wajah Anna yang ketakutan, tanpa basa-basi Arul berteriak keki dan berlari menuju Ervan serta memberinya hadiah bogeman mentah membuat Ervan yang tidak siap terpaksa menerima hal itu.

“Bangsat!”

Ervan berdiri lalu memasang wajah tak terima, dia berniat membalas pukulan cowok dingin di hadapannya. Namun hal itu tertahan.

“Bawang!” Anna memekik lalu mendekat ke arah kedua cowok yang hampir melakukan pergulatan bebas di kamarnya itu. Darah Arul sudah memuncak tinggi, entah kenapa dia sangat kesal. Apa yang diperbuat Ervan sampai Anna berantakan dan menangis? Belum lagi sebelumnya Anna memekik dari lantai atas hingga suaranya terdengar ke bawah.

“Lo ngapain Anna, hah?” Kedua netra Arul sarat amarah beserta suaranya yang menjadi berat, meninggalkan aura dinginnya.

Ervan mendengar itu lalu tersenyum, meski dalam hati dia jengkel. “Hah? Gak ada yang ngapa-ngapain dia, kok.”

“Boong, lo!” Arul tak percaya. “Lo pasti macem-macemin Anna, kan?”

Ervan tidak mau menjawab, dia hanya mengangkat bahu. Cowok itu sudah tidak minat berada di rumah Anna, dia merasa benar-benar dipermalukan karena Arul sudah mengacaukan segalanya.

“K ... Kak Ervan!” seru Anna berusaha menahan, cewek itu memegangi lengan belakang Ervan namun Ervan menepisnya lembut sambil tersenyum kecil.

Sorry, gue pulang.”

Ucapan itu singkat tetapi terdengar begitu tajam hingga mengiris telinga Anna, kepedihannya menyengsarakan. Sekarang Ervan melangkah pergi meninggalkan Anna hanya bersama dengan Arul dan Youka. Anna menundukkan wajah, membiarkan rambut panjangnya menutupi bagian wajahnya. Ada air mata yang jatuh perlahan dari sana, Anna menangis tanpa suara. Arul mendiamkannya selama beberapa menit lalu berjalan menuju cewek itu.

“Plastik,” panggilnya lirih.

“Kenapa?” balas Anna dengan suara yang jauh lebih lirih.

“Apanya?” Arul tidak mengerti. Anna langsung mendongak wajahnya tinggi-tinggi, menatap Arul dengan rasa penuh kebencian.

Anna menarik napas dalam-dalam dan langsung berbicara satu paragraf penuh tanpa rem. “Kenapa sih lo selalu jadi malapetaka buat hidup gue? Kurang puas apa sih lo selalu bebanin gue, Rul? Kenapa Syahrul? Kenapa? Bisa gak sih lo biarin gue ngejalanin bahagia gue sendiri, hah?”

Arul hanya membalas ucapan itu dengan merenung kecil, benarkah dirinya hanyalah malapetaka? Kenapa dia selalu menjadi orang yang sial? Tidak hanya di rumah, bahkan saat ini juga, di rumah Anna, lagi-lagi Arul selalu disalahpahami.

Arul mengalihkan pandangan kemudian memutar bola mata, berusaha menghilangkan aura dramatis kali ini yang berputar di antara mereka. Saatnya berpikir jernih, detik kemudian Arul mendengkus. “Nggak baik cewek dan cowok berduaan dalam satu kamar.”

“Hah? Lo anggep gue cewek murahan, gitu?” maki Anna berlimpah. “Gue cuma mau ngajarin dia, ya! Sama kayak yang pernah gue lakuin ke elo!”

Arul bersedekap lalu menarik ujung bibirnya kecil. “Nggak ada yang bilang lo cewek buruk, kok. Tapi emang nggak etis aja.”

Anna hanya membalas dengan tatapan tajam. Arul kemudian bertanya. “Tadi kenapa lo teriak?”

“Bukan urusan lo.”

“Jawab!” bentak Arul lagi. Tidak tahan dengan kelakuan kekanakan Anna yang selalu menganggap Arul hanyalah seumpama barang sepele dan tak ternilai.

Anna meneguk saliva, Arul tidak main-main sekarang. Kedua bola netra hitam legam itu terus bergerak mengitari seisi kamar seolah mencari sesuatu yang hilang. Anna berpikir, apa penyebabnya tadi berteriak? Cewek itu terlonjak mundur dari tempatnya berdiri ketika sadar. Lututnya gemetaran sekarang. Youka bahkan sampai menahan tubuh cewek itu dengan kedua tangan mungilnya. “I ... itu .... ”

-----
Xixixi siapa yang mau dibogem mentah sama Arul juga?😂 sebenarnya ada apa yaww?

Posted : 17 Oktober 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang