No Human - 167

15 7 5
                                    

Anna berjalan kaki sementara Zeal dan Ririn menaiki motor. Tentu saja, Anna tidak mau merusak momen mereka berdua. Setelah ini Ririn dan Zeal akan resmi menjadi sepasang kekasih. Anehnya, Anna malah sampai duluan. Padahal mereka yang menaiki motor, seharusnya bisa jauh lebih cepat. Dasar, pengantin baru!

Saat itulah Anna merasakan sesuatu yang ganjil. Angin terasa berhembus lebih dingin dari biasanya, belum lagi objek yang kini berada di hadapannya.
Dua buah sayap putih lembut yang tengah mengepak berkali-kali di hadapannya. Sayap itu sangat ringan dan indah, mirip seperti gumpalan kapas. Pemiliknya adalah seorang wanita bersurai lurus sebahu, pakaiannya serba hitam. Meski Anna belum melihat wajahnya, tetapi Anna memasang spekulasi sendiri. Atas alasan apa seseorang seperti ini datang ke SMA Cattleya?

Anna tidak sengaja mendengarkan keluhan demi keluhan yang terus dilontarkan wanita aneh bersayap itu.
“Di mana tuh bocah? Liat aja kalo ketemu, gue abisin!”

Anna merasa familiar dengan suara milik wanita ini, seperti pernah mendengarnya di suatu tempat. Kecepatan otak Anna seperti prosesor komputer dalam mengolah data yang pernah diterimanya. Di sinilah sekarang Anna ingat bahwa suara wanita ini sudah pernah didengarnya beberapa kali saat mendengar Youka tengah berbincang dengan orang asing. Anna mengepalkan tangan keras-keras, penampilan yang sungguh menipu! Jadi wanita ini yang ingin memusnahkan Youka?

Apa hubungan di antara keduanya? Mengapa dia sebegitu antusias ingin menghilangkan Youka? Pelan tapi pasti, Anna mengikuti langkahnya diam-diam dari belakang seakan menguntit.

Berjalan kurang lebih tiga puluh menit karena menyusuri setiap tempat di SMA Cattleya, sampai tanpa sadar bahwa mereka sudah di koridor ujung lantai satu yang paling dekat dengan lapangan basket. Di situlah sang wanita aneh bersayap berhenti berjalan.

“Nah, ketemu, kan?” tanyanya retoris dengan seringaian penuh arti.

Anna ikut berhenti namun masih memberikan sedikit ruang dan jarak, agar tidak ketahuan oleh si wanita aneh kalau Anna sedang mengikuti. Sekarang kedua bola mata Anna seperti ingin ditarik keluar saat samar-samar melihat Arul tengah berdiri dan diikuti Youka di belakangnya seakan sedang meminta perlindungan.

“Siapa lo?” tanya Arul dingin. Anehnya, bukan merasa terdesak, sosok aneh ini malah tertawa begitu keras dan memekikkan telinga Anna. Gendang telinga Anna dibuatnya begitu kesakitan hanya karena mendengarkan suaranya saja, begitu juga dengan Arul dan Youka yang saling meringis. Siapa wanita aneh ini sebenarnya? Kenapa kekuatan yang dimilikinya begitu gila?

Anna menutup kedua telinganya sampai menyadari bahwa sesuatu mengalir melewati sela-sela jari. Anna membeliak.

Darah?

Bagaimana bisa hanya mendengar tertawaan saja dapat mengakibatkan telinganya mengucurkan darah seperti ini? Anna kembali melirik Youka dan Arul, saat ini berarti apa yang terjadi pada mereka juga sama seperti dirinya. Refleks mereka sama, kan?

Anna hampir pingsan di tempat saat menyadari bahwa telinga Arul juga berdarah sementara Youka ... tidak.

Wanita mengerikan itu menghentikan tawaannya lalu mengeraskan rahang. “Apa dengan begini kalian sudah menyadari perbedaan level di antara kita, manusia?”

“Manusia? Emang lo apa?” Arul meringis hebat akibat telinganya yang berdarah, tetapi hebatnya pendengaran miliknya masih berfungsi normal seakan tidak ada yang terjadi.

“Itu rahasia. Intinya lo paham, kan? Kalo Youka itu bukan manusia, sama kayak gue.” Sosok makhluk aneh itu memiringkan bibir, memberikan senyum penghinaan. “Khu khu khu!”

------
Siapa tuh yang dateng weeeh?😯

Posted : 29 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang