The Request - 27

81 13 1
                                    

Jam istirahat tiba. Suara bel istirahat berdentang memenuhi seisi SMA Cattleya. Inilah saat-saat yang telah Anna nanti-nanti sedari tadi pagi. Dia segera menghadang jalan keluarnya Indah bersama dengan Ririn, tadi dia sudah mengajak cewek bersuara toa itu untuk bekerja sama. Semoga saja hasilnya memuaskan.

Sekarang sang ketua kelas itu hanya dapat melirik mereka berdua bergantian dengan raut keheranan. Ada apa dengan cewek jenius dan si mulut toa ini? Aneh banget, batin Indah.

"Kenapa, Na?"

Anna mendesah pelan lalu berjengit di depan Indah, memasang tatapan nanar nan nista miliknya. "Lo lupa yang tadi pagi gue omongin, huh?"

Indah nampak berpikir sebentar, bola matanya menaik ke sebelah kiri. "Hm ...." Butuh waktu beberapa sekon untuk Anna dan Ririn menanti jawaban darinya. Dasar ketua kelas lemot, batin Anna murka. Meski Anna adalah seorang yang mudah nggak tegaan, tetapi entah kenapa rasanya Anna dimanfaatkan.

"Oh ya, gue inget!" seru Indah cepat. "Lo mau gue tolongin sesuatu, kan? Sebagai ganti nyontekin pe-er?"

"Nah itu pinter," sindir Anna sambil tersenyum keji.

Indah mulai mengajak perbincangan ini ke arah topik yang lebih serius. "Bantuin apa, ya? Gak aneh-—"

"Buat pesta dansa berpasangan pas makrab nanti," potong Anna menjeda seperempat sekon. "Boleh gak kalo pasangannya cewek sama cewek aja? Karena gue gak deket sama cowok mana pun."

Indah mengerjap tidak percaya. Padahal ini Anna, seorang cewek yang mempunyai power besar dan menunjuk cowok mana pun entah dari kelas A atau B, mana mungkin ada yang berani menolak? Hanya dengan bermodalkan percontekan duniawi saja sudah pasti Anna bisa memilih cowok mana yang dia mau, meski pun Anna bukanlah termasuk dalam jajaran most-wanted versi wanita di SMA Cattleya. "Yang bener lo?"

"Beneran."

Indah menarik salah satu alisnya, lalu tergelak pelan. "Serius? Padahal lo bisa lo nyogok cowok mana pun cuma dengan nyodorin pe-er lo yang nilainya sempurna-sempurna itu? Anak kelas kita juga gak bakal nolak sih."

"Gue gak butuh kayak gitu. Gue ke sekolah tujuannya menimba ilmu, bukan buat genit-genitan." Anna mempertegas, tetap kukuh pada pendiriannya. "So, gue harap lo sebagai ketua kelas yang bertanggung jawab dan mendengar aspirasi siswa tentunya wajib menyetujui permintaan gue."

Indah tersenyum sinis. Ternyata Anna termasuk cewek yang sulit dipatahkan argumentasinya. Okelah, dia mengakui kalau kalah di atas kertas oleh cewek bersurai hitam sebahu dengan riasan tipis di hadapannya ini. "Baik, itu gampang aja kok. Gue bakal paksain anak OSIS buat bolehin pesta dansa pasangannya sama sejenis asalkan akrab."

"Thanks, Ndah," ungkap Anna lalu menggeser pandangannya pada cewek di sampingnya. "Kuy, Rin. Kita ngantin."

"Yoi, gue udah laper banget, buset." Ririn memegangi perutnya yang sudah keroncongan, para cacing di dalam sudah berdemo meminta santapan macam-macam makanan kantin yang murah lagi lezat itu.

Anna dan Ririn melangkah menjauh keluar kelas, sementara Indah hanya sempat memberi ancungan jempol. Tidak baik untuk berurusan dengan seorang juara kelas macam Anna, semua yang diinginkannya harus diupayakan kalau masih ingin menjadi seorang yang berprestasi.

Baru saja melangkah beberapa menit, Ririn yang sudah lebih dahulu di depan Anna—saking lapar dan tidak tahannya, cewek itu setengah berlari dengan maksud buru-buru menggapai kantin—tiba-tiba berhenti di tempat. Anna yang ada di belakangnya memasang wajah kebingungan penuh tanda tanya, berharap Ririn mau menjelaskan.

"Kenapa? Katanya laper?"

Ririn tidak menjawab melainkan hanya menunjuk melalui pandangannya. Anna mengikuti ekor netra Ririn dan tersentak sendiri melihat jalanan yang dipenuhi kumpulan kaum hawa, apakah ada diskonan besar-besaran di sekolah? Perasaan sekolah sedang tidak menggelar event besar dan membuka bazzar? Lantas apa yang dikerumuni para makhluk berjenis kelamin wanita dan hampir menutupi setengah jalan menuju kantin tersebut?

-----
Halo! Aku update Robot Sang Peri Cinta lagi nih! Btw hari ini kakakku menikah, doakan supaya nikahnya sakinah, mawaddah, wa rahmah yaa🙏🌞

Posted : 14 Juni 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang