Regretful - 130

18 6 10
                                    

“A-ada Teddy Boy!” Suara Sharon mirip seperti tikus kejepit, sangat melengking namun tertahan. Tidak bisa dikeluarkan seutuhnya, Anna terkesiap. Refleks Anna menoleh mencari-cari sosok cowok seperti apa yang dari kemarin selalu menjadi idola Sharon? Nihil. Anna tidak tahu karena saking banyaknya cosplayer di hadapannya, sehingga Anna tidak bisa mengetahui dengan jelas yang mana Teddy Boy yang dimaksudkan sahabatnya ini.

“Yang mana, Ron?” tanya Anna berbisik sangat pelan. Sharon ragu-ragu tapi dapat Anna perhatikan dari jari mungil yang menunjuk ke arah sana. Sekitar dua meter dari mereka, Anna membelalakkan mata. Merasa tidak asing, seperti pernah bertemu dengan cowok yang dianggap ‘Teddy Boy’ ini. Mengenakan rambut palsu merah yang dibentuk gaya ala tokoh anime beserta kostum hitam dengan luaran hijau kotak-kotak yang entah kenapa membuat Anna tahu kalau karakter Sharon dan karakter yang dipilih si cowok itu merupakan seri yang sama.

“D ... dia jadi Tanjirou, kakaknya Nezuko.” Sharon menjelaskan. Anna memasang senyum lebar walau tidak kelihatan karena tertutup masker. Anna merasa ini merupakan kesempatan emas.

“Ya udah ayo, deketin! Kan Sharon mau foto bareng sama Teddy Boy! Ayo ayo!”
Sharon menggeleng kecil sambil mengeluarkan puppy eyes yang membuat Anna teringat Youka. “M-malu tau!”

“Ih, jangan malu-malu. Mumpung kesempatan, Ron!” Anna mendorong tubuh Sharon dari belakang memotong jarak di antara mereka dengan Teddy Boy. Anna merasa riang saat mengetahui bahwa Teddy Boy adalah benar-benar manusia, sehingga dengan begini Anna tidak lagi mengkhawatirkan masa depan Sharon yang terlalu wibu akut.

Namun entah kenapa Anna tidak dapat menyembunyikan perasaannya bahwa dia benar-benar bagai mengenal si ‘Teddy Boy’ ini, seakan familiar tapi entah siapa. Sharon kini berhadapan langsung dengan si Teddy Boy, tapi Teddy Boy hanya meliriknya datar. Tidak mengembangkan senyum sama sekali.

Wajah Sharon sudah memerah matang. “M ... maaf, boleh minta fotonya, Kak?”

Si Teddy Boy mengerjap dua kali lalu mengangguk cuek. Anna menawarkan diri untuk menjadi fotografer dadakan dengan meminta alih gawai milik Sharon, setelah jepret dua jepret Sharon mengucapkan terima kasih. Anna mengembalikan gawai milik Sharon, seketika itu pula Sharon bertemu dengan komunitas sesama wibunya. Anna yang canggung memilih meminta izin membeli air minum karena panas sekali, Sharon mengiyakan. Anna berjalan sambil mencari stand yang dirasa tidak terlalu ramai, sayangnya hampir semua stand terisi penuh oleh para pembeli. Parah banget! Anna tidak pernah tahu kalau wibu se-excited sama seperti Kpopers. Alhasil Anna malah berjalan sampai gerbang pintu keluar dan kalau sudah begitu, dia harus mengulangi masuk dari gerbang pintu masuk.

Terpaksa Anna harus melewati stand awal yaitu merchandise, games, dll hingga sampai di stand makanan yang antreannya tidak ada akhlak. Menunggu tiga puluh menit sudah cukup sampai Anna maju ke depan dan memesan minumnya. Kerongkongan Anna bagai mati rasa karena sudah lama dahaganya tidak dilegakan dengan air. Pergi ke event Jejepangan bagaikan neraka. Ya, karena sekarang Anna sudah mendapatkan botol airnya dia bisa mengunjungi Sharon dan teman-temannya yang lain.

Anna melangkah ke dalam lorong universitas yang berlantai putih, mencari pos yang tadi dijadikan markas komunitas tersebut. Begitu sampai di sana, Anna membelalakkan mata. Sharon dan para wibu anehnya menghilang bak ditelan bumi. Anna meneguk saliva, berusaha tidak panik lalu meraih gawainya. Tidak tersambung. Anna menggigit bibir, apakah pulsanya habis? Ataukah gawai Sharon tidak aktif? Setelah lima detik berpikir, barulah Anna sadari bahwa perkaranya berasal dari ketidak beradaan sinyal dari gawainya. Logikanya, di tempat seramai event ini pastilah Anna berebut sinyal dengan ribuan manusia, sehingga sinyal sekuat apa pun kartu perdana yang dimiliki pasti akan melemah.

Air mata Anna mengalir satu demi satu. Ini sangat buruk! Bukannya masalah apa, Anna dan Sharon saling berbagi kartu Transjakarta dan kartu tersebut dipegang Sharon. Bukan dirinya. Kalau begini, apa Anna tidak bisa pulang? Sekadar untuk memesan ojek online pun tidak bisa bila sinyalnya kosong! Sedikit rasa sesal membeli minum sampai selama itu karena berakhir ditinggal sahabat.

Anna menunduk, dia betulan menyesal ikut acara seperti ini.

-----
Yohooo! Apa kabar RSPCLovers? 🥺😆❤ Yuk votes dan comment ya🥺

Posted : 10 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang