Old Friend - 127

20 6 1
                                    

Anna penasaran, siapakah orang asing yang memasukkan kotak bekalnya ke dalam meja Arul. Namun sepertinya dia sudah ada dugaan kuat mengingat semua ini terlalu aneh kalau dipikirkan melalui nalar. Anna harus menyelidikinya, harus!

Semalam itu Anna mencuri dengar Youka berbicara dengan entah siapa, Anna tidak tahu. Youka mengatakan pasti bisa menjodohkan Anna dan Arul? Benarkah? Atas alasan dan dasar apa hal itu harus menjadi kenyataan? Pertama kali bertemu Youka, awalnya Anna pikir, itu hanya bercanda ala anak kecil. Namun karena kejadian semalamlah, Anna jadi yakin bahwa itu bukan hanya guyonan semata. Ternyata Youka betulan bukan hanya bocah polos saja, masih banyak misteri yang harus dikuak darinya.

Anna baru saja bangkit dari tidurnya sampai tiba-tiba gawainya berbunyi sangat keras. Seseorang meneleponnya. Buruknya, Anna tidak tahu siapa yang menelepon karena bukan salah satu nomor yang tersedia dalam kontaknya.
Karena malas berpikir, Anna segera mengangkatnya. Mungkin saja itu telepon penting. Begitu gawai sudah menempel di telinga, tidak ada suara apa pun. Hanya helaan napas tertahan. Anna mengerucutkan bibir lalu memilih menyapa duluan.
“Halo, sapa ini?”

Helaan napas itu semakin keras, menunjukkan keraguan yang besar untuk berbicara.

“Halo! Ada orang, nggak?” Anna berdecak, berusaha sabar. Sepertinya orang ini benar-benar ingin mengujinya. Namun sama sekali tidak ada tanda akan berbicara, karena sudah kesal kuadrat Anna memilih mengancam. “Kalo nggak mau ngomong gue matiin, nih!”

“T ... tunggu!” Terdengar suara lirih tertahan. Anna melebarkan pupil, tahu persis itu suara siapa. “J ... jangan dimatiin,” lanjut si orang seberang dengan suara yang semakin menciut.

“Ini ... jangan bilang ... lo?” Anna terbata-bata. Dalam pikirannya sudah terilustrasikan wajah cewek culun dan polos dengan rambut dikepang dua, untungnya tidak ditambah dengan aksesori kacamata bulat. Dia adalah sahabat Anna sewaktu SMP yang tidak sampai lulus bersama karena pindah sekolah. Apakah ... anak itu sudah kembali?

“Ini gue, Na ....” jawab si pemilik suara lirih itu yang langsung terpotong oleh Anna.

“Sharon?” teriak Anna tidak tahan lagi. Orang di seberang langsung memundurkan gawai, lalu tersenyum kecil.

“Iya, gue balik ke Jakarta, Na. Hehe. Kangen, nggak?”

Anna menahan air matanya di pelupuk, dia sangat merindukan sahabat lamanya itu. Sharon adalah anak yang lembut, baik, perhatian, dan tulus walau sangat kikuk dan suaranya lemah. Anna langsung menanyakan perihal ‘reuni’ di antara mereka berdua. Sharon terkekeh lalu menyebutkan bahwa dia ingin mereka bertemu di sebuah event Jepang di salah satu universitas negeri mengingat Sharon masihlah seorang wibu sejati dari zaman SMP. Anna menggeleng tegas, selama ini dia menghina para wibu, masa iya malah mau main ke event?

“Ayo, dong, Na! G ... gue mau ketemu idola!” Sharon memohon, Anna terdiam. Idola? Cewek pecinta 2D semacam Sharon bisa memiliki idola? Apa maksudnya makhluk tidak nyata? Sharon tidak terkena penyakit halusinasi berlebihan, kan?

“Ron, lo selama ini nyebut husbu-husbu, gue curiga wibu lo udah terlalu akut. Mana mungkin karakter anime bisa keluar dari layar? Udah, mending lo tobat!” Anna menceramahi Sharon. Aneh, sudah bertahun-tahun tidak bertemu tapi tidak sedikit pun Anna merasa asing. Malah bisa cair sebegitu mudah dalam berbicara dengan Sharon. Sharon merajuk.

“Nggak! Beneran! Idola! Orang, kok! Bukan karakter anime!”

“Hah? Lo serius udah bisa suka sama orang? Lo punya idola? Apa semacam j-pop gitu?”

“No! Gue mau ketemu sama cosplayer favorit gue, Teddy Boy!” Sharon menggerutu, sudah emosi kuadrat. Anna mengernyit. Apalagi itu cosplayer? Kenapa bersahabat dengan Sharon selalu memberinya berbagai kosakata baru, sih? Anna mana paham hal berbau Jepang, coba?

“Nggak, nggak! Gue jijik! Pada bau bawang!”

“Na ... please ....”

Anna memegangi kepalanya. Kenapa pula reuni setelah lama tak bertemu harus di sebuah event Jepang? Sharon, benar-benar deh! Kalau menolak, sama saja merusak silahturahmi tapi kalau menerima? Apakah Anna akan dianggap menjilat ludah sendiri?
Ah! Bingung, banget!

------
Nah lho, kaget gak tuh! Seorang Anna yang anti-wibu malah diajak ngewibu😂 Mana nih votes dan komennya zheyeng? Ini udah ke delapan lho aku ngebut wkwk

Posted : 9 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang