Beauty Rejected - 138

20 7 6
                                    

“Kenapa lo ketawa?”

Anna menatap Arul lurus-lurus, sama sekali tidak menghindari manik hitam legam milik cowok itu. Harus Anna akui, bahwa meski Arul adalah seorang kulkas hidup tapi tatapannya cukup teduh di balik tajam dan sadisnya. Wajah Arul juga bagai diberkahi dan sangat lembut untuk seorang yang terlalu sering menolak cewek sepertinya. Anna balas menyentuh dagu Arul, membuat cowok itu sedikit tersentak. Apakah cowok itu merasa Anna tidak sopan? Lantas bagaimana dengan dirinya sendiri yang tanpa izin mendongakkan kepala Anna dengan tangan miliknya itu?

Berakhirlah mereka saling menyentuh dagu. Jarak wajah mereka juga cukup dekat. Anna seakan menantang. “Semalem lo bilang gue serem, lalu kenapa lo beliin gue baju cosplay. Syahrul?”

Arul yang tersentak halus memalingkan wajah. Harus dia akui bahwa perlawanan balik dari Anna cukup telak dan memberikan serangan mengerikan berkali-kali lipat dari apa yang telah dilakukannya. Saat ini jika boleh jujur akan kondisinya, Arul kelabakan. Kalap. Dikalahkan oleh sang rivalnya sendiri. Pesona Anna bagaikan magnet, yang meski Arul hindari akan menariknya lagi dan lagi. Lebih dalam lagi dan lagi. Bisa gawat kalau Arul tidak bisa mengendalikan dirinya dan menerkam Anna sekarang juga karena tangan halusnya yang tanpa ragu menyentuh dagunya dan meninggalkan sedikit rasa geli yang tersisa di sana.

“Oi, jawab dong kalo orang ngomong.” Anna merasa berada di atas angin. Ternyata selama ini Arul hanya berani menggertak saja, saat dibalas balik langsung tempias dan kempes seperti angin di dalam balon yang sudah dipecahkan dengan cepat. Arul membuka bibir, seakan ingin mengatakan sesuatu tapi ada bagian darinya yang menahan. Anna yang tidak tahan kembali memainkan jemarinya di dagu Arul, berusaha menggelitikinya tapi sepertinya tidak berhasil. Bukan! Bukan tidak berhasil menimbulkan rasa geli! Bahkan justru rasanya Arul ingin mengubur dirinya sendiri saking gelinya. Dia betul-betul bertekuk lutut di hadapan Anna.

“Gue pengen minta tolong lo jadi couple buat projek cosplay.”

Anna berhenti menggelitiki dagu Arul mendengar pernyataan Arul. Jemarinya mendadak membeku di tempat dan tak bisa digerakan. Jujur! Anna tidak menyangka. Maksudnya apa? Kenapa Arul memilih Anna? Bukannya Anna menyeramkan? Memangnya cocok bila Anna menjadi cosplayer? Lebih buruknya lagi, mereka itu musuh. Masa iya malah menjadi couple walau pun hanya dalam rangka mengenakan kostum? “Kemaren kan gue udah nyaranin sahabat gue, Sharon!”

“Gak mau!” tolak Arul tanpa basa-basi. Dia mirip seperti seorang anak yang sedang disuapi ibunya dan menolak memakan sayur karena tidak suka.

“Kenapa gak mau?” Anna mengernyit. Padahal menurut Anna, Sharon itu sangat cantik apalagi saat cosplay! Imutnya berkali-kali lipat! Anna sendiri mengaku, apabila dirinya seorang cowok pasti akan terpesona pada aura yang dimiliki Sharon. Aneh saja rasanya kalau Arul menolak sosok sempurna itu. Apakah Arul itu cowok normal?

Arul bergeming sedetik, mencari alasan yang masuk akal agar tidak mempermalukan dirinya lebih dalam lagi pada Annandita.

“Dia kecantikan!”

“Hah? Kecantikan?”

“Iya, kecantikan!” tegas Arul merepetisi. Iya juga, Anna menyetujui hal itu. Bagaimana pun, Sharon si malaikat tidak cocok bersanding dengan kulkas berjalan rivalnya ini walau awalnya Anna berniat menjodohkan mereka.

Tiba-tiba Anna teringat sesuatu. “Oh ya, katanya lo udah dapet pasangan?”

Deg! Arul tidak tahu kenapa tapi dadanya berdegup kencang. Cowok itu menelan saliva berat, untunglah Anna tidak menyadarinya.

“Dibatalin! Dia kecantikan juga!”

------
Ko aku gemes ya sama sifat Arul di sini hahahahah😂😂

Posted : 15 November 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang