"Lo gak usah kegatelan deh jadi cewek!" Suara keras itu membuat Anna tertegun, dia bingung. Belum lagi harus menahan rasa sakit yang mendera di bagian bahu. Anna tidak paham mengapa kakak kelas ini kelihatan begitu membencinya. Hebatnya, bahkan Anna tidak tahu dan tidak kenal sama sekali siapa dia.
"Ma ... maksud kakak apa?" tanya Anna setengah meringis. Dalam hati dia berdoa agar tidak mengalami hal buruk semacam ini, atau pun semoga semua ini hanya mimpi. Selama ini Anna hanya mau kehidupan sekolahnya lancar; berprestasi hingga mendapatkan beasiswa untuk memasuki jenjang perkuliahan. Lantas, kesalahan apa yang diperbuatnya?
Kedua pupil cokelat muda itu menyorot Anna nyalang, cewek pintar itu semakin menunduk. Sedikit pasrah, mungkin jika benar Anna melakukan kesalahan dia akan meminta maaf. Kenyataannya kita sebagai manusia tidak akan pernah menyadari kalau apa yang kita perbuat diam-diam menyakiti orang lain, bukan?
Sang cewek berandal alias pelaku penindasan itu menarik dagu Anna agar membalas tatapannya. "Liat muka gue! Liat!"
"I ... iya Kak, gue liat kok."
"Lo itu nggak usah kegatelan deh deketin pacar gue?"
Anna sedikit melirik bet nama yang tertera di seragam kurang bahan milik cewek berandal tersebut; Kiara Cantika. Tunggu! Sepertinya cewek ini gak asing? Tapi ... siapa ya?
"Maaf Kak, tapi gue nggak pernah ngedeketin pacar siapa pun." Anna berusaha tenang. "Kalo aku emang salah, aku minta maaf. Tapi ini semua cuma salah paham aja, Kak."
"Boong lo!" Emosi Kiara meluap. Ditariknya surai milik Anna kasar bersamaan dengan dirinya yang mendekat ke tubuh Anna. Kiara membisikkan sesuatu yang membuat Anna tercengung.
"Lo nggak usah deketin Arul," ucapnya. Anna menyipitkan mata, entah kenapa begitu mendengar nama seseorang yang disebutkan itu ingatan Anna kembali total. Benar! Ini adalah Kiara yang selalu mengejar Arul kapan pun dan dimana pun. Bahkan saking halunya, selalu menganggap Arul sebagai pacar.
Anna mengerling pada Kiara lalu mengempas tangan Kiara kasar. Balik cewek itu yang kaget, berani-beraninya Anna melawan.
Pandangan Anna berubah dingin. Sisi lemahnya telah tergerus. Dia berkata dengan ketus di depan wajah Kiara. "Maaf, gue nggak ngerti maksud lo! Gue dan Arul gak ada apa-apa."
Kiara kembali mendorong tubuh Anna agar menubruk tembok. Suara tabrakannya kencang sekali. Anna sampai mengumpat perih. "Shit!"
"Nggak usah ngelawan!" Kiara meludahi wajah Anna. Mereka saling memandang dengan penuh rasa keji. "Kalo gue bilang jauhin, ya jauhin!"
Anna kembali mendekatkan wajahnya pada Kiara lalu menunjuk tepat pas di hidungnya.
"Eh senior kampret, denger baik-baik ya! Gue juga ogah deketin dia, najis banget! Ambil! Ambil aja sono!"
***
Hari Senin ini, penampilan Anna cukup berbeda. Tentu saja karena Anna hadir ke sekolah dengan menggunakan masker. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, melainkan tidak mau tampil mencolok. Tempo hari yang lalu dia bertengkar dengan Kiara di sekolah usai menjalankan tugas piket di kelas. Keributan itu cukup serius karena mereka melakukan adegan jambak-menjambak hingga surai keduanya rontok berantakan. Sesampainya di rumah pun, Anna langsung menelepon Ririn sambil terisak menahan sakit. Dia berusaha menceritakan semuanya dan baiknya Ririn rela mendengarkan keluh kesah Anna bahkan memberi saran. Hebatnya lagi, Ririn juga memberi informasi bahwa posisi Anna di sekolah bisa jadi tidak aman lagi.
Hal itu mengingat Kiara adalah orang yang cukup berbahaya di SMA Cattleya, jaringannya luas dan temannya dari segala macam kalangan. Anak yang individualis apalagi dianggap merebut pacarnya maka akan dianggap sebagai mangsa yang empuk.
Sialnya lagi, ketika dia mau berjalan ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera. Tangannya ditarik dari belakang.
Begitu Anna menengok. Jantungnya hampir mau copot.
Itu ... itu adalah sosok yang selama ini menghilang dan menimbulkan perkara mimpi buruk yang baru bagi hidup Anna.
Si wajah tampan berekspresi datar dan bersifat dingin yang dikabarkan habis pulang dari turnamen basket bersama komplotannya. Oh ya, jangan lupakan juga bahwa bagi Anna orang ini adalah orang teraneh di dunia
Syahrul Abidzar Maulana.
-----
Yahoo!!!! Hari ini Cumi update lagi^^ apa kabar minna sama?Kuy komen!
Posted : 9 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot Sang Peri Cinta✔
Novela Juvenil"Oi, plastik!" "Apa, bawang?" "Gue benci sama lo, plastik!" "Gue jauh lebih benci sama lo, bawang!" - Syahrul Abidzar Maulana (Arul), seorang cowok tampan, cool, ketua ekskul basket, bahkan termasuk jajaran most-wanted SMA Cattleya terlibat sebuah p...