Time to Rescue? - 108

21 5 0
                                    

Anna menaiki tangga meninggalkan si cowok dingin itu bersama adiknya. Menonton anime seperti biasa, Youka selalu berceloteh mengenai tokoh utama yang memang imutnya kebangetan. Bocah imut itu insecure padahal bagi Arul, Youka adalah makhluk terimut yang pernah ada.

“Kenapa kok Arul-nii suka Emilia, sih? Aku lebih suka Rem tau!”

“Ya ... dia tipe waifu-ku banget, hehehe.”

Youka mencibir. “Kayanya tipe Arul-nii itu silver-silver ya, demen Elizabeth, terus sekarang Emilia, hm.”

“Nggak juga, sih.” Arul terus tersenyum. Waktu bergulir cepat saat Arul bersama dengan Youka, cowok itu tidak begitu suka berada di rumah. Dia lebih memilih menghabiskan waktu untuk melakukan hobi, seperti latihan basket bersama sohib-sohibnya di lapangan yang biasa mereka pakai memang untuk latihan atau sekadar menonton tayangan anime bersama Youka seperti saat ini. Itu jauh lebih baik daripada menemui ‘sang penuntut’ di tempat yang bernama ‘pulang’.

Namun ... Arul merasa aneh. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Kenapa Anna tidak turun-turun ke bawah? Di mana dia dan di mana laki-laki aneh bernama Ervan itu?
Bukankan ini aneh?

Arul tidak mau mencari tahu pada awalnya, dia tidak mau Anna lebih membencinya lebih dalam lagi. Kejadian bodoh di masa lampau sudah menjadi tamparan besar Arul yang membuat Anna tidak mau melihatnya sebagai teman satu sekolah lagi meski mereka pada awalnya tidak saling kenal. Jadi Arul tidak mau mengulanginya, semua cuma gara-gara mulut yang lepas kontrol. Arul memang selalu mengutarakan apa yang ada dalam pikiran dan benaknya baik itu baik maupun tidak, sekarang cowok itu baru sadar arti dari pepatah ‘mulutmu harimaumu’.

Arul berusaha berkonsentrasi pada layar, tetapi pikirannya terbang jauh ke mana-mana. Dia tidak bisa berfokus meski sudah memaksakan diri, cowok itu menggigit pipi dalam. Kesal karena lagi-lagi rasa ingin tahu menguar seolah memaksakan dirinya untuk mencari kebenaran.

“Argh!” Arul menggaruk kepalanya bete. Youka memerhatikannya kaget dan bingung. Arul melirik lalu menunduk malu. “M ... maaf.”

“Iya gak apa, kok.” Youka maklum lalu menggerakan kursor layar di laptop, menawarkans sesuatu yang mungkin lebih meningkatkan gairah Arul untuk tidak bete tiba-tiba. “Arul-nii bosen nonton Rezero? Mau nonton anime lain?”

“Aaa!”

Sebuah suara membuat Arul dan Youka saling melempar pandang, itu bukan berasal dari mereka berdua. Suaranya terdengar begitu jauh dan bergema, kedua pupil Arul seolah mencari-cari asalnya suara jeritan itu sambil terus menoleh Youka. Sedangkan makhluk imut itu hanya terus mengangkat bahu menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa-apa. Arul geram, itu seperti suara seseorang kesakitan.

“Aaaaaa–—umm!”

Suara itu jauh lebih panjang lalu berhenti begitu saja, mirip seperti seseorang yang dibekap. Bibir Arul membulat, dia sudah tahu dari mana suara itu berbunyi.

Pita suara yang agak melengking, itu ... dari atas!

“Maaf, Youka! Ini darurat! Izinin aku ke lantai atas!” pamitnya sambil memberi tanda hormat seperti seorang pemimpin upacara kepada pembina upacara dan bergegas menuju tangga yang terdapat di samping toilet rumah. Youka mengikuti Arul dari belakang, jujur dia juga panik dan takut.

Derap demi derap kaki menguatkan perasaan Arul bahwa ada hal yang tidak beres dan letaknya begitu dekat darinya. Keringat mulai bercucuran dan rambut Arul sedikit lepek akibat keringat itu, cowok itu menurunkan sedikit kausnya yang terangkat akibat berlari begitu cepat.

Memang kemampuan seorang atlet tidak bisa diragukan, ya.

Sesampainya di lantai atas, Arul dongkol. Kenapa rumah ini luas sekali, sih? Arul menerka-nerka yang mana lokasi kamar sambil menengok Youka, ada ruang tamu di lantai atas yang sebenarnya agak useless, bukankah jumlah anggota keluarga Anna sangat sedikit? Kalau dihitung jari cuma ada 3, kan? Lagian seharusnya Anna dan cowok sipit itu di ruang tamu ini, kan?

“Mana kamar Anna?”

“E ... eh?” Youka yang ditanyai tiba-tiba canggung, jarang juga Arul mau menyebut nama cewek itu selain dengan ungkapan ‘plastik’. “I ... itu!” tunjuknya.

------
Ayooo ada apa tuh?🤔🤔

Posted : 16 Oktober 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang