"Na!" panggil sang papa sekaligus geleng-geleng melihat tingkah puterinya itu. "Ati-ati makannya! Nanti keselek lho kamu!"
Anna tidak mengindahkan teguran itu, dia terus saja memasukkan paksa makanan sebanyak-banyaknya ke dalam mulutnya. Anna lagi bete kuadrat, sakit perut, dan nafsu makannya justru meningkat. Bawaannya pengen mengomel, tapi tidak tahu siapa yang bisa diomelin. Tak mungkin kan Anna berani mengomeli papa?
"Ampun dah, Na, kamu tuh perawan, makannya dah kayak kuli bangunan," tukas papa sambil mengelus dada. Benar-benar tidak menyangka gadis bocahnya berubah menjadi wanita barbar begini. Sang papa kini menoleh ke arah dan dengan telepati antah-berantah mengatakan, 'kamu jangan kayak Anna ya.'
Anna mengangkat kedua bahu cuek lalu mengambil segelas air yang tersedia di meja makan, baru saja air itu ingin masuk ke dalam mulut lagi-lagi papa berceloteh. Entah deh, lama-kelamaan bawelnya papa jadi mirip mama. Atau papa mewariskan sifat mama? Atau saking sudah lamanya menduda, malah papa terbawa jadi dua peran. Papa dan mama dalam satu tubuh? Astaga, absurdnya.
"Youka, Anna kenapa sih?" tanya papa setengah berbisik.
Youka memasang senyum jail. "Anna lagi jatuh cinta, om!" Sayangnya jawaban Youka itu tidak menggunakan bisikan seperti pertanyaan papa, alhasil Anna yang sedang meminum air langsung menyembur tepat di depan papanya.
"Ehem," deham sang papa dengan nada tak enak. Anna cuma meringis sambil tersenyum melas.
"Eheh, enggak keselek kan pa?" tanya Anna berusaha mencairkan suasana.
"Iya, nggak keselek tapi nyembur," balas papa berusaha sabar. Anna langsung kabur dari meja makan menuju kamarnya mengabaikan pekikan papanya. Youka yang peka buru-buru mengambil tisu kemudian memberikannya.
"Nih, om."
"Thanks, ya." Papa menerimanya. "Dasar Anna tuh, kadang rese, kadang baik keterlaluan, kadang lembut, kadang barbar, kadang juga bikin jengkel orang tua."
"Tapi ngangenin kan, om?" goda Youka sambil terkikik kecil. Ayah dan anak ini memang unik.
"Hah? Ngangenin apaan?" Papa memasang wajah jijik. "Eneg-in iya."
Youka langsung ngakak.
"Oh ya." Tiba-tiba papa seperti teringat sesuatu yang membuat tawaan Youka ikut berhenti. Semoga kali ini membahas hal yang serius, ya.
Youka berinisiatif untuk bertanya duluan. "Kenapa, om?"
"Emang bener Anna lagi jatuh cinta?"
"Loh emang kenapa om?"
"Gile! Masih normal ternyata." Papa Anna lantas mengelus dada seakan tidak percaya. "Om kirain tuh saking udah telanjur tergila-gilanya sama orang Koriyah sampe-sampe nggak doyan orang Indo."
"Haha, enggak lah om." Youka kembali tersenyum lalu memasang senyum arti. "Aku cuma bercanda."
Dilanjutkan dalam batinnya: tapi semoga aja jadi kenyataan.
***
Anna merebahkan diri ke atas kasur, lalu mengambil gawainya dan mulai membuka-buka akun sosial medianya, Instogram. Dia mulai membuka kolom explore dan mencari-cari hal yang menarik, dari mulai makanan, tempat-tempat yang instogramable, fresh memes, sampai-sampai filter foto yang aesthetic. Lama-kelamaan mood-nya membaik dan dirinya pun malah ngakak sampai berguling-guling di kasur akibat melihat memes yang lucu.
Tok tok.
"Huahahahaha iya, masuk aja," jawab Anna di sela-sela tawanya, kemudian yang bersangkutan pun mengangguk kecil lalu membuka pintu kamar Anna. Anna melirik sekilas, yang datang adalah Youka. Bocah itu pun mendekati Anna, seolah ingin meminta sesuatu.
"Ada apa, Youka?" tanya Anna yang sepertinya mengerti kode itu dari gerak-gerik adiknya. Youka pun menautkan kedua jarinya lalu meremas seakan tidak tahu harus memulai darimana.
"Uhm ... aku boleh nggak minjem hape kakak?"
Anna melempar tatapan oon tapi mengiyakan saja permintaan aneh adiknya itu. Youka langsung tersenyum riang bahkan melompat.
"Hore!"
Tanpa basa-basi, Anna langsung memberikan gawai kotaknya itu supaya berpindah tangan. Youka cepat-cepat melakukan sesuatu, yaitu mengetik-ngetik teks yang membuat Anna jadi penasaran.
"Kamu ngetik apa?"
"Aku mau nge-chat kak Arul!"
Anna langsung tegak bangkit dan melototi adiknya itu seolah mengeluarkan kilatan petir menggelegar. "Apa? Kamu mau nge-chat bawang?"
-----
Halo! Rygga is back! Gimana kesan dan pesannya baca Robot Sang Peri Cinta🥺? Huwaa senangnya saat lihat RSPC udah 1k view🥺🙏 Alhamdulillah, makasih kalian para teman-temanku yang udah setia baca RSPC dari awal sampai sekarang, semoga RSPC selalu menghibur kalian ya 😘😘💕
Yuk ramaikan kolom komen dan vote sebanyak-banyaknya💕💕
See you,
Rygga.
Posted : 26 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot Sang Peri Cinta✔
Teen Fiction"Oi, plastik!" "Apa, bawang?" "Gue benci sama lo, plastik!" "Gue jauh lebih benci sama lo, bawang!" - Syahrul Abidzar Maulana (Arul), seorang cowok tampan, cool, ketua ekskul basket, bahkan termasuk jajaran most-wanted SMA Cattleya terlibat sebuah p...