Anna meremas buku-buku jarinya. Dia dihadapkan pada sebuah pilihan yang membingungkan. Di hadapannya berdiri sesosok cowok tampan dengan senyum miring simpul, menanti jawaban yang akan diberikan Anna.
"Yah, terserah sih. Masih ada banyak waktu kan itu hitungan bulan. Kalo lo minat ya kita udah bisa mulai latihan dari sekarang," ucap Arul berusaha mencairkan suasana, meski itu tidak membantu sama sekali. Anna menarik napas dalam-dalam lalu berusaha berpikir jernih. Dia dan Arul itu musuh, rival, atau apalah ... maka dia harus bersikap tegas. Tegas, tentu saja dalam hal menolak. Anna benci Arul. Tidak akan ada opini apapun yang mampu menggoyahkan fakta barusan.
"Ogah!"
Arul sudah menduga jawaban macam itu yang akan dilontarkan Anna. Kata penolakan yang menjadi ciri khas seorang Annandita Aurellia Hafsah.
"Gue jijik sama lo, bawang," tambah Anna.
Arul mengangguk, mengerti.
"Gue juga ilfil sama lo, plastik," balasnya santai.
"Ya udah sana pulang!" usir Anna sebal sambil meliuk-liukan tangan, menganggap Arul adalah tikus yang mengganggu.
"Sayangnya ... nggak bisa."
"Lho, kenapa? Ini kan rumah gue!" Anna memasang wajah sewot. Tadi entah kenapa sisi ketidak tegaan Anna muncul sesaat, makanya dia bingung apakah harus menolak atau menerima. Pesta dansa merupakan salah satu perlombaan bergengsi dan bisa saja mereka mendapatkan hadiah yang fantastis kalo niat. Sebagai seorang anak berprestasi, tentu saja Anna tidak mau melewatkan itu. Tetapi, sebagai musuh Arul tentu saja dia malas disandingkan dengan cowok itu.
Arul mengerjap. "Gue bukan mau ketemu sama lo, tapi sama Youka. Gue mau nepatin janji gue untuk nonton anime sama dia." Dengan santainya Arul menyenolong masuk ke dalam rumah Anna, meninggalkan sang pemilik rumah di depan teras. Anna memelotot, terheran-heran dengan tingkah kulkas berjalan tersebut.
Sesampai di dalam, tentu saja Youka menyambut dengan riang gembira sampai bertos-an segala. Setelahnya Arul mengeluarkan laptop dari dalam tas lalu segera mengajak Youka menyusuri dunia perhaluan anime.
"Hari ini kita nonton apa?" tanya Youka, tidak dijawab Arul karena cowok itu masih sibuk mengutak-atik file anime-nya yang sudah berpuluh-puluh giga. Memang, dia wibu akut.
Beberapa menit berlalu, Arul sudah menemukan anime apa yang akan mereka tonton. Kini Arul menengok. "Mau nonton Boku no Hero Academia?"
"Mau! Mau! Mau!"
Anna baru saja melewati ruang tamu sampai Youka memanggilnya.
"Kenapa?"
"Kak Anna, buatin es teh dua dong. Buat aku sama Kak Arul!"
"Hah?" Anna menganga.
"Gulanya dikit aja!" Arul ikut memberi usulan.
Anna menengok Arul sedetik. "Heh?"
"Tolong, ya. Kata Kak Arul dia gampang dehidrasi, karena sering banget latihan jadi butuh banyak asupan cairan." Youka mengeluarkan jurus rahasia yakni puppy-eyes. Anna mengepal tangan, ingin menolak tapi tak mampu. Kini dia kembali menatap Arul sampai menyadari kalo cowok itu ....
Menjulurkan lidah. Mengejeknya.
Anna menajamkan mata.
Kampret!
***
Sudah datang main selonong seolah di rumah nenek, nonton anime---hal yang paling Anna benci, meracuni adiknya dengan tayangan tak bermutu tersebut, pakai acara bohong segala masalah dehidrasi. Padahal logiknya kalo seseorang memang mengidap rasa mudah dehidrasi, banyakin minum air mineral! Bukan es teh manis!
Grrr!
Anna bermaksud membalas Arul. Dia mencampurkan bubuk cabe dalam minuman tersebut.
"Biarin, biar tau rasa!" Ekspresi Anna sekarang mirip antagonis-antagonis dalam sinema kisah nyata yang memiliki soundtrack 'Rossa – Hati Yang Kau Sakiti'.
Seusai menaruh beberapa bubuk cabe yang banyak banget di gelas milik Arul, Anna membawa nampan tersebut dan langsung menyerahkannya di depan Arul. Cowok itu memang sedingin kulkas, tapi apakah dia akan memahami kalo es teh yang diberi Anna ada 'sesuatu'-nya?
-----
Yahoo!!! Apa kabar sobat cumi?:") Mohon doanya karena omku (abang papa) baru saja meninggal dunia hari Kamis kemarin (20 Agustus 2020) dan keesokan harinya Jumat (21 Agustus 2020) papaku ulang tahun ke 53.
Semoga almarhum diterima di disi Tuhan dan papaku panjang umur serta diberi ketabahan ya^^
MakasihPosted : 22 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Robot Sang Peri Cinta✔
Teen Fiction"Oi, plastik!" "Apa, bawang?" "Gue benci sama lo, plastik!" "Gue jauh lebih benci sama lo, bawang!" - Syahrul Abidzar Maulana (Arul), seorang cowok tampan, cool, ketua ekskul basket, bahkan termasuk jajaran most-wanted SMA Cattleya terlibat sebuah p...