Love is All We Need - 174

52 8 10
                                    

“Hai Mizkah, long time no see!"

“S ... Sarah! Ngapain lo di sini?”

“Lagi lewat aja,” ucapnya. Anna dan Ririn memasang wajah horror sementara Zeal dan Arul memasang wajah datar. Mungkin, Anna dan Ririn takut kalau temannya Mizkah sama psikopatnya dengan peri cinta aneh itu. “Kenapa pada liatin gitu?”

Mereka berdua menggeleng keras. Arul mengusap pelipisnya. “Siapa lagi coba ini? Satu belom kelar udah nambah lagi aja masalah!”

Makhluk chubby itu mendekati Arul dan memukulnya pelan. “Tega banget bilang aku masalah! Aku ini Sarah, peri cinta baik tau!”

“Kalo gitu tolongin kita, dong!”

Sarah melongo lalu mengatupkan bibir. “Dasar manusia, maunya untung aja!”

“Hehehe. Mbak Sarah cantik, deh!” Arul menyengir pada cewek lain, meski pun itu peri entah kenapa Anna jadi berhasrat ingin menendangnya.

“Huft, oke.” Sarah menguap. “Aku harus ngapain?”

“Suruh Mizkah perbaiki Youka!”

“Mizkah, perbaiki Youka.” Sarah hanya mengulang perkataan Arul membuat cowok itu nge-flat. Sepertinya, nggak ada harapan. Makhluk bernama peri cinta itu memang sama saja. Sampai tiba-tiba muncul makhluk lain lagi dengan sayap kecoklatan yang bercahaya dan berambut senada, menyapa mereka.

“Lagi pada ngapain, Sar, Miz? Tumben rame, amat!”

“Itu ....” Mizkah bingung menjelaskannya. Meski dia begitu sangar ketika berhadapan dengan manusia, ternyata dia tidak berlaku sama pada sesama kaum peri.

"Ini, kok, banyak manusia yang sedih? Kamu apain, Miz?"

"Bukan apa-apa, kok!"

"Dia mau ngerusak robot peri cinta!" jawab Ririn jujur apa adanya. Membuat Dea dan Sarah melongo.

"Gila kamu, Miz! Sayang banget mau ngerusak robot gitu!" komentar Dea menggeleng kepala.

"Biarin aja, dia udah gak berguna!"

"Peri cinta juga harus ngebuat manusia seneng, supaya lebih mudah menjodohkan! Kamu tau itu, kan, Miz?" sindir Sarah.

"Kalian nggak tau apa-apa!" seru Mizkah dongkol.

Arul, Anna, Ririn, dan Zeal hanya bisa melongo tidak paham dengan pertikaian antar peri.

"Kalian tenang aja! Kita bakal perbaiki robot ini, manusia!"

"Pengganggu," komentar Mizkah pelan.

Peri yang diketahui namanya Dea itu membantu Sarah untuk memperbaiki Youka. Dea menahan tubuh Mizkah yang ingin memberontak sementara Sarah memperbaiki Youka, menyambungkan kembali kepala dan tangannya.

“Kakak bisa perbaikinya?”

Sarah tersenyum atas pertanyaan Ririn yang polos itu. “Syukurnya bukan di bagian prosesor yang rusak. Kalo udah gitu, nggak ada harapan sama robot ini. Asal kalian tau aja, kalo robot peri cinta itu bukan cuma satu. Mereka ini ngebantu banget pekerjaan kita, jadi lebih enteng.”

“Oh, gitu.”

Sekarang murid-murid itu mengangguk lalu menatap dendam pada Mizkah. Benar, kan, kalo Youka itu memberikan keuntungan bagi pemiliknya! Lantas kenapa Mizkah malah bernafsu mengakhiri hidup robot imut itu coba?

Seakan tahu bahwa tatapan intimidasi itu meminta alasan, Mizkah kembali menjelaskan. “Kan, udah gue bilang alasannya, dia nggak guna!”

Arul menarik tubuh Anna lalu mengenggam erat tangan Anna. Pipi Anna memerah, sekarang ini mereka sudah resmi menjadi pasangan. Sehingga genggaman Arul ini adalah genggaman yang seakan berkata ‘Anna milik gue.’

Hangatnya genggaman ini terasa begitu menyenangkan. Sentuhannya begitu lembut, halus, namun tegas. Perasaan Anna jadi waswas, tapi alangkah baiknya Anna tidak berpikir terlalu jauh karena fokus mereka saat ini adalah Youka. Mungkin, nanti Anna akan berterima kasih pada Youka karena telah berupaya keras menjodohkan dua makhluk yang dikatakan tidak mungkin menjadi satu kesatuan yang nyata. Saat ini, Anna masih berpikir, apakah dirinya bermimpi atau tidak? Namun, karena sentuhan ini begitu dalam, pastilah ini kenyataan. Wajah tampan Arul di sebelahnya dengan keringat yang masih berbekas dan membuat surainya sedikit lepek, sungguh memabukkan.

“Sekarang, Youka udah berguna, kan? Dia berhasil ngejodohin dua anak manusia. Syahrul Abidzar Maulana .... ”

Anna menahan napas, merasakan malu yang menjalar dari ujung pipi hingga ujung telinga. Panas. Panas sekali tubuh dan hatinya.

“Dan ... Annandita Aurellia Hafsah.” Manik obsidian gelap milik Arul bagaikan malam yang kelam dan menusuk siapa pun yang berani berbuat macam-macam. Menarik dan menyedot kejahatan dalam lubang hitam yang tegas. “Jadi sekarang, bebasin Youka. Oke?”

-------
Akhirnya, ya😌
Jadi alasan Arul nolak Anna karena dia gak mau ditembak duluan, guys. Masih inget, kan, kalo dia itu seorang mostwanted yang udah biasa dikejar-kejar banyak cewek? Hihi!

Posted : 1 Desember 2020

Robot Sang Peri Cinta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang