*22* PENGAKUAN~

332 33 4
                                    

Happy Reading :)

***

Jam telah menunjukkan pukul tiga sore dan Azel telah selesai bersiap untuk pergi bekerja, dia turun dari kamarnya ke lantai bawah untuk berpamitan pada mamanya. Kalau Elina dia sudah tidak terlihat di rumah itu, sehingga Azel tertawa kecil Ketika mengingat wajah kesal setan carmuk itu tadi.

Dia berangkat menuju tempat kerjanya, seperempat jam akhirnya dia tiba dan dia langsung pergi mengganti bajunya dengan seragam kerja. Tidak lupa dia menguncir rambutnya dan memakai topi seragamnya.

"Hai Zel!" Sapa Sekar ketika Azel baru saja memasuki dapur.

"Hai!" Jawab singkat Azel.

"Zel! Tadi Reagan nyariin lo, karena lo belum datang dia nitip pesan kalau lo udah tiba samperin dia ke taman belakang." Teriak Sekar ketika Azel tengah mengganti seragamnya.

"Oke Kar, makasih." Jawab Azel yang sedikit bergegas.

Setelah selesai, Azel langsung menuju tempat yang dikatakan Sekar tadi padanya. Dia menemui Reagan yang tengah duduk memainkan ponselnya sendirian.

"Oi Gan! Ada apa lo nyari gue?" teriak Azel baru tiba lalu menepuk pelan bahu Reagan.

"Akhirnya lo datang." Senyum Reagan ketika melihat Azel.

"Ada apa? Kayak ada bau-bau yang lagi bahagia plus kasmaran." Tebak Azel menatap penuh arti Reagan yang tersenyum malu.

"Tebakan lo bener terus dah Zel." Jawab Reagan mencubit pelan pipi Azel yang sedikit chubby itu.

"Sakit njir." Teriak Azel menampar pelan tangan Reagan yang usil.

"Maaf-maaf." Jawab Reagan tertawa melihat Azel yang kesal.

"Ada apa sih? Lo lagi suka sama siapa?" tanya Azel kembali setelah mengembalikan mood-nya.

"Duduk sini dulu." Tarik Reagan pergelangan tangan Azel untuk duduk didekatnya. Reagan menatap serius Azel, yang membuatnya juga berubah serius.

"Gue udah lama suka sama Freya," ujar Reagan menyebutkan enam kata yang membuat Azel langsung membulatkan matanya tidak percaya.

"Hah? Lo serius? Kenapa nggak bilang dari awal sih? Jadi cewek yang lo ceritain dari waktu itu Freya? Pantes gue rada kenal, ternyata sahabat kita juga." Tanya beruntun Azel karena merasa tidak percaya sama sekali dengan perkataan Reagan.

"Iya, serius. Sebenarnya udah dari SMP, tapi gue ragu buat bilang ke Freya. Apalagi yang deketin banyak kayak lo, jadi gue ngerasa nggak pantes aja buat dia." Jawab Reagan menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal sama sekali.

"Anjir, selama itu? Aduh Gan, apa sih nggak pantes? Udah gas aja, gue yakin Freya mau sama lo." Desak Azel karena dia juga tau kalau Freya memiliki perasaan pada Reagan, karena setiap harinya Freya yang tiada henti bercerita tentang Reagan terus.

"Tapi gue takut Zel, ntar dia nolak gue gimana?" tanya Reagan ragu untuk menerima perkataan Azel.

"Udah nggak papa, gue yakin lo pasti diterima Freya." Jawab Azel meyakini Reagan.

"Iya deh gue coba. Oiya gue ngasih apa ya pas nembak dia? Kalau bunga udah pasaran sama kayak coklat." Tanya Reagan meminta pendapat Azel.

"Seblak aja lo beliin dia, auto bahagia dia tuh." Jawab Azel tertawa setelahnya, tapi memang benar kalau Freya bakalan senang dengan pemberian Reagan nanti.

"Lah? Kagak ada romantisnya geblek, tapi bagus juga sih. Ntar deh gue pikir-pikir lagi." Toyor Reagan pada kepala Azel membuat dia mengerucutkan bibirnya kesal.

AZALEA [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang