Happy Reading :)
***
Hari ini adalah hari Senin, tentunya SMA Rajawali pulang sedikit lambat karena adanya upacara bendera pagi. Freya baru keluar kelas dan menunggu kedatangan Reagan di sana.
"Duluan ya Frey." Pamit Azel dengan senyum tipisnya pada Freya.
"Oke, tiati." Angguk Freya.
Sedikit lama Freya di sana, akhirnya Reagan datang. Namun, dengan wajah datar tidak seperti biasanya yang selalu tersenyum ketika bertemu Freya. Freya tampak heran dengan tingkah Reagan yang berubah, malahan tadi pagi masih biasa saja.
Ya, walaupun sejak tiga hari yang lalu Reagan jarang menghubunginya seperti biasanya. Freya semakin heran kenapa tiba-tiba Reagan seperti ini? Apa salahnya? Sepertinya Freya tidak melakukan kesalahan apapun, yang membuat Reagan kesal atau apapun itu.
"Ayo," ujar Reagan sepatah kata yang membuat Freya hanya menggangguk menuruti jalan Reagan dari belakang.
Freya semakin cemas, takut Reagan benar-benar marah padanya. Membuat dia memelankan jalanya dengan pikiran yang sudah kemana-mana.
"Freya! Lo bisa cepet nggak sih? Gue ada urusan ini." Teriak Reagan yang sudah tiba di samping mobilnya dengan wajah kesal pada Freya.
Sontak Freya tersadar, lalu berlari menuju mobil Reagan berada dan langsung memasuki kursi disebelah Reagan. Setelah Freya masuk, Reagan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, membuat Freya langsung memegang handle mobil karena ketakutan.
"Ga-gan! Lo bisa melanin mobil lo nggak? Gue takut," ujar Freya dengan takut-takut.
"Suka hati gue, ngapin lo bikin emosi gue aja." Jawab Reagan dengan ketus dan malah mempercepat laju mobil tersebut.
Freya semakin takut dan syok atas perkataan Reagan tadi. Kenapa jadi seperti ini? biasanya Reagan tak akan pernah memarahinya karena masalah sepele. Palingan dia marah karena cemas dan khawatir bukan seperti ini.
Freya memilih diam sampai tiba di rumahnya, setelah sampai Reagan menghentikan mobilnya dan membiarkan Freya turun dengan sendirinya tanpa dibukakan oleh Reagan seperti biasa.
"Makasih tumpangannya Gan. Lo mau mampir dulu?" ujar Freya dengan jantung berdegup kencang.
"Nggak." Jawab kesal Reagan lalu berlalu begitu saja meninggalkan pekarangan rumah Freya.
Freya yang melihat itu semua sedikit sedih, dia berjalan pelan ke rumahnya dengan wajah ditekuk. Dia tidak habis pikir kenapa malah seperti ini? Beberapa hari yang lalu Reagan masih biasa saja dan sejak tiga hari yang lalu dia sangat berubah serta sampai memarahinya seperti ini.
***
Malam harinya, Freya tengah duduk di ranjangnya dengan perasaan ragu dan takut. Dia ingin menghubungi Reagan, tapi dia takut kalau Reagan masih marah dan malah semakin marah padanya nanti.
Setelah beberapa menit mempersiapkan dirinya, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Reagan. Dia menekan kontak Reagan lalu mendekatkan ponselnya ke telinganya. Telepon tersambung dan tak lama Reagan mengangkatnya.
"Halo Gan! Lo sibuk nggak?" sapa Freya dengan nada ceria.
"Ada apa? Lo ganggu tau nggak?" jawab ketus Reagan pada Freya.
Jlebb!!
Rasanya sesak ketika Reagan mengatakan kalau Freya pengganggu, tapi kenapa? Biasanya Reagan selalu mengubunginya.
"Maaf Gan, kalau gue ganggu lo. Gue cu ...."
"Reagan! Sini, lo lihat deh hasil fotonya. Menurut lo gimana?" teriak seorang cewek tak jauh dari Reagan. Membuat perkataan Freya tadi terpotong.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA [Completed]
Teen Fiction⚠️Follow dulu sebelum membaca⚠️ Ini bukan kisah seorang cewek yang berkonflik dengan cowok bad boy, bukan juga kisah cewek yang humble ke semua orang dan berakhir disukai cowok idaman satu sekolah dan bukan juga kisah cewek yang dikejar seorang cowo...