*24* PERTEMUAN PERTAMA~

278 33 1
                                    

Happy Reading :)

***

Selesai Azel mengganti seragam kerjanya, dia langsung menemui Ares di taman belakang bersama Reagan. Dia sebenarnya sedang malas untuk diajak, tapi karena dia juga capek untuk pulang dan bertemu papanya makanya dia mengiyakan saja. Sekalian bisa refreshing pikir Azel.

"Tumben tuh jelangkung ngajak gue?" tanya Azel heran pada Reagan.

"Maklum lagi kasmaran sama lo, makanya nggak mau jauh-jauh dari lo." Goda Reagan yang membuat pipi Azel memerah sedikit.

"Apaan sih lo?" Azel menepuk lengan Reagan sedikit kuat, membuatnya berlari meninggalkan Azel yang sudah mengambil ancang-ancang ingin mengejarnya.

"Awas lo Gan." Teriak Azel mengejar Reagan.

Setiba dihadapan Ares, Reagan langsung terduduk karena lelah dikejar Azel. Tak lama dia juga datang dan duduk disamping Reagan menyandarkan kepalanya ke bahu Reagan.

"Capek gue ngejar lo bego." Kesal Azel yang masih menarik napasnya.

"Aduh-duh ... adek gue capek ya? Sini-sini gue peluk dulu," ujar Reagan pada Azel seperti abang kepada adiknya.

"Jijik anjir, geli gue dipeluk sama lo." Sinis Azel.

"Elleehh ... waktu itu aja meluk gue sampai hampir nangis." Cemooh Reagan mengingatkan masa lalu Azel, yang waktu itu dia tengah ada masalah dengan papanya, jadi Reagan datang dan Azel langsung memeluknya sangat erat.

Sedangkan Ares terlihat hanya diam menikmati kelakuan mereka berdua, walaupun dia tidak dianggap di sana. Tapi, dia senang bisa melihat Azel kesal plus tertawa karena Reagan.

"Serah lo, malas gue debat." Jawab Azel tidak peduli.

"Oi! Lo mau ajak gue kemana?" tanya Azel setelah itu pada Ares.

"Ke rumah gue." Jawab singkat Ares.

"Hah? Ngapain?" sontak Azel kaget karena Ares akan membawa dia ke rumahnya.

"Ada deh, yok lah berangkat ntar ke buru malam nih." Jawab Ares lalu mengajak Azel untuk pergi.

"Terus motor gue gimana?" tanya Azel karena Ares mengajaknya bersama.

"Ntar gue anterin ke sini lagi dan lo bisa pulang pake motor lo." Jawab Ares yang hanya dibalas anggukan Azel.

"Gan gue balik dulu, makasih ya," ujar Ares pamit dan begitu juga Azel sembari menjulurkan lidahnya pada Reagan.

Diperjalanan mereka hanya diam menikmati indahnya pemandangan di senja hari, langit yang bewarna orange ke merahan itu sangat indah menurut Azel. Dia tidak akan melupakan kebersamaan mereka ini, apalagi dengan orang yang bisa membuat dia sedikit luluh ini.

Rasa bahagia di hati Azel sedikit terasa, ya walaupun dia tidak boleh terlalu bahagia karena nanti pasti ada saja yang akan membuat dia kesal, marah bahkan sedih. Makanya Azel hanya terlihat biasa saja, namun di hatinya sungguh kebahagiaan yang dia rasakan hari ini.

Sesampai mereka di pekarangan rumah bercat putih dengan berlantai dua bergaya minimalis milik Ares itu, Azel langsung turun dan membuka helm-nya. Dia memberikan pada Ares dan setelah itu mereka langsung masuk.

"Assalammualaikum Bun." Teriak Ares ketika baru memasuki pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam." Jawab Intan dari arah dapur.

"Bun! Lihat nih siapa yang datang," ujar Ares kembali yang membuat Azel sedikit gugup karena baru pertama kali bertemu dengan nyokap cowok yang dekat dengannya.

AZALEA [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang